Terkini Internasional

Kronologi Prajurit TNI Selamatkan 4 Warga Sipil Kongo yang Dirampok Pemberontak, Lihat Videonya

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aksi heroik prajurit TNI menyelamatkan 4 warga sipil yang dirampok pemberontak Kongo, jadi sorotan baru-baru ini.

TRIBUNWOW.COM - Aksi heroik prajurit TNI menyelamatkan 4 warga sipil yang dirampok pemberontak Kongo, jadi sorotan baru-baru ini.

Satgas TNI Konga XXXIX-B RDB/MONUSCO berhasil menyelamatkan empat warga sipil dari perampokan bersenjata pada saat melaksanakan patroli.

Melansir dari laman tni.mi.id, kronologinya berawal saat Satgas TNI melakukan patroli pada Sabtu (19/12/2020).

Prajurit Indonesia yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB yang bertugas di Kota Beni, Provinsi Kivu Utara, Kongo (TANZBATT 7/Ibrahim Mayambua via UN NEWS)

Perampokan itu terjadi di Desa Crispin, Kongo.

Patroli yang dipimpin oleh Lettu Edvin mendapatkan informasi dari warga bahwa ada empat warga sipil bermotor yang dirampok oleh pemberontak Kongo.

Selanjutnya tim patroli merespon cepat dengan melakukan penyisiran kedalam hutan dan berhasil melaksanakan tugas penyelamatan dengan baik dan aman.

Baca juga: Apresiasi Keberhasilan Kontingen Garuda di Kongo, Mahfud MD: Bukan Prestasi Main-main

Peristiwa perampokan empat warga sipil di Desa Crispin merupakan bagian dari Area of Responsibility (AoR) Combat Operation Base (COB) Bendera dipimpin oleh Mayor Inf. Ismail Taruna Vijaya.

Daerah ini masih dinyatakan sebagai zona Merah karena masih banyaknya markas pemberontak bersenjata sehingga tingkat kriminalitas masih cukup tinggi.

Di sela-sela waktunya, Dansatgas TNI Konga XXXIX-B RDB/MONUSCO Kolonel Inf. Daniel Lumbanraja menyampaikan bahwa situasi politik dan keamanan di Kongo saat ini tidak stabil dan masih terjadinya pemberontakan.

Hal ini memicu munculnya tindakan kriminalitas di berbagai tempat.

Selanjutnya dikatakan bahwa telah banyak pemberontak bersenjata yang menyerahkan diri namun masih ada diantara pemberontak yang tetap bertahan di hutan.

Mereka aktif melakukan perampokan dan pemerasan kepada masyarakat untuk bertahan hidup dan untuk mendanai berbagai upaya pemberontakan.

Bahkan dalam melakukan aksinya, mereka tidak ragu untuk membunuh korbannya.

Baca juga: Prajurit TNI Berhasil Bebaskan Sarah, Warga Amerika yang Disekap 16 Hari oleh Bandit Kongo

Kegiatan patroli rutin yang dilakukan selama ini telah berhasil merangkul kembalinya 43 milisi dengan 33 senjata AK-47, disusul dengan penyelamatan dua orang warga sipil yang dirampok didekat desa Kapunda.

Keberhasilan atas pendekatan dan patroli rutin yang dilakukan, telah membuat masyarakat Kongo makin percaya kepada Satgas Indo RDB.

Berikut cuplikan video prajurit TNI selamatkan 4 warga sipil yang dirampok pemberontak Kongo, diunggah oleh akun instagram Puspen TNI

32 Milisi Kongo Paling Dicari Menyerah kepada TNI

Sebelumnya, sebanyak 32 milisi Kongo yang paling dicari oleh aparat setempat telah menyerahkan diri kepada prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXIX-B Rapid Deployable Battalion (RDB).

Detik-detik 32 milisi Kongo menyerah kepada TNI tampak dalam foto-foto yang diunggah akun instagram resmi Pusat Penerangan TNI.

Para milisi Kongo tersebut menyerahkan diri beserta alat perangnya berupa 20 pucuk AK-47 beserta magazennya, 8 busur dan 15 buah anak panah.

Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Anggota TNI di Kongo Berhasil Bikin 32 Milisi Bersenjata Menyerah, Begini Kejadiannya'

Proses penyerahan tersebut dipimpin Wakil Komandan Satgas Mayor Inf Hadrianus Yossy SB mewakili Komandan Satgas Kolonel Inf Daniel Lumbanraja.

Lokasinya berada di hutan dekat desa Lukengwe yakni 32 Km Kalemie Utara dari COB Provinsi Tanganyika, Republik Demokratik Kongo.

Papen Satgas TNI Konga 39-B RDB Monusco Lettu Laut (KH/W) Lilia Budiyanti mengungkapkan keberhasilan tersebut bermula dari dilaksanakannya kegiatan Civil Military Coordination (CIMIC) terpadu.

Kegiatan tersebut di antaranya pembuatan sarana olahraga lapangan sepak bola beserta alat penunjang lainnya yang diprakarsai oleh Kompi A, perbaikan jembatan oleh Kompi B, dan pembuatan toilet umum oleh Kompi C serta kegiatan lainnya di Desa Lukombwe.

Pada saat pelaksanaan kegiatan CIMIC, melalui Kepala Desa Luhaka yang hadir pada kegiatan tersebut, telah memberikan informasi kepada Indo RDB bahwa ada kelompok milisi Kongo yang akan menyerahkan diri di sekitar Desa Lukengwe dan Desa Bakari.

"Dari informasi tersebut dengan cepat ditindaklanjuti untuk dilaporkan ke Markas Indo RDB melalui Kasi Intel Kapten Inf M Assegaf," kata Lilia dalam keterangan resmi Puspen TNI pada Selasa (18/8/2020).

Selanjutnya, dari adanya laporan tersebut, Komandan Satgas memerintahkan pasukannya untuk melaksanakan Long Range Patrol (LRP) dengan menurunkan dua tim.

Tim 1, kata Lilia, dipimpin Kapten Inf M Choriq dan Tim 2 dipimpin Kapten Inf Ihsan Hanafi sebagai pencari data dan memastikan kebenaran informasi yang diterima.

"Kerja keras dari tim LRP akhirnya dapat benar-benar menyakinkan kelompok milisi untuk bersedia menyerahkan diri kepada Indo RDB Monusco dalam waktu dan tempat yang sudah ditentukan," kata Lilia.

Ia juga mengatakan para milisi yang menyerah itu merupakan kelompok paling dicari oleh aparat RD Kongo.

"Milisi yang menyerahkan diri merupakan kombatan FDLR (Rwanda) yang termasuk tokoh dicari oleh aparat RD Kongo.

Perolehan tersebut hasil dari kerja keras yang selama ini terus ditingkatkan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan mandat PBB yaitu Protection of Civilian (POC)," kata Lilia.

Pada kesempatan tersebut Wakil Komandan Satgas Mayor Inf Hadrianus Yossy mengucapkan terima kasih kepada seluruh prajurit yang telah bekerja keras hingga membuahkan hasil dalam menjalankan misinya dengan baik.

Yossy berpesan agar seluruh prajurit terus memberikan rasa aman dan nyaman serta memenangkan hati dan pikiran masyarakat serta kepercayaan kepada Satgas TNI Konga 39-B RDB Monusco.

Seorang milisi yang menyerahkan diri mengatakan senjata tersebut pernah digunakan sebagai alat untuk merampok bahkan tak segan-segan untuk membunuh,apabila ada perlawanan.

"Senjata para milisi yang diserahkan ke Satgas RDB Monusco diharapkan dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat setempat baik saat ini maupun di masa mendatang, sehingga misi menciptakan perdamaian tanpa adanya kekerasan dan kontak senjata serta pembinaan teritorial di wilayah binaan RDB Monusco dapat berhasil,” kata Yossy.

Sampai dengan saat ini, Satgas TNI Konga 39-B RDB Monusco telah berhasil mengembalikan sebanyak 286 orang milisi ke masyarkat.

Selain itu Satgas juga telah menerima alat perang dari para milisi berupa 101 pucuk senjata api yang terdiri dari 95 pucuk jenis AK-47, 3 pucuk senjata api jenis FAL 3, tiga pucuk senjata api rakitan, 436 butir munisi tajam, magasen 78 buah, granat tangan satu buah, sangkur satu buah dan busur 83 buah serta anak panah 95 buah.

Selanjutnya senjata yang telah diserahkan kepada personel Satgas TNI Konga 39-B RDB Monusco diserahkan kembali kepada staf Monusco dalam hal ini Disarmament Demobilization Reintegration (DDR) untuk dilaksanakan proses lebih lanjut sesuai ketentuan UN.

Berikut foto-foto 32 milisi Kongo menyerah yang diunggah di akun instagram Puspen TNI.

(Surya.co.id/Putra Dewangga Candra Seta)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Aksi Heroik Prajurit TNI Selamatkan 4 Warga Sipil yang Dirampok Pemberontak Kongo, ini Kronologinya