Demo 1812

Nasib Terkini 445 Orang yang Ditangkap pada Aksi 1812, Polisi Ungkap Alasan Pilih Tangkap Mereka

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pihak kepolisian secara tegas menghimbau kepada massa aksi 1812 untuk membubarkan diri di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (18/12/2020).

TRIBUNWOW.COM - Polisi mengungkap nasib 445 peserta aksi 1812 yang sempat ditangkap aparat di Tangerang, Jakarta, Bogor, dan Depok pada Jumat (18/12/2020).

Karo Penmas Polri Brigjen Polisi Rusdi Hartono mengatakan bahwa penangkapan ini dilakukan bukan tanpa dasar.

Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews pada Sabtu (19/12/2020), Karo Penmas Polri Brigjen Polisi Rusdi Hartono, mengatakan bahwa sebenarnya polisi sudah memberikan ruang dialog kepada peserta.

Aksi 1812 baru saja dilakukan oleh para simpatisan Habib Rizieq Shihab di Istana Merdeka, Jakarta pada Jumat (18/12/2020). (Tribunnews.com)

Baca juga: Hendak Aksi 1812, Pria Berpakaian Pencak Silat Ini Bawa Badik dan Jimat: Jaga Diri, Takut Ada Maling

"Sebenarnya dari awal tentu kita lihat bahwa Polda Metro telah memberi ruang dialog."

"Ternyata kami dapat laporan keterbukaan Polda Metro itu kurang bisa disikapi positif kelompok ini," kata Brigjen Rusdi dalam keterangannya, Sabtu (19/12/2020).

Namun tawaran itu tidak disikapi positif hingga terpaksa melakukan pembubaran kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19.

"Sampai pembubaran kami melakukan dialog, dan ketika tidak direspon positif, kami lakukan pembubaran," imbuhnya.

Polisi kini masih akan melakukan pemeriksaan lebih dalam pada 445 orang yang ditangkap.

Rusdi belum bisa menjelaskan kapan mereka yang ditangkap bisa dipulangkan.

Ia menegaskan, siapapun yang berbuat melanggar hukum harus diproses secara hukum.

"Ini menjadi bagian, bagaimana kita bisa menjaga keamanan khususnya di wilayah Ibu Kota dan tentu pihak-pihak yang bertanggung jawab akan kita gali keterangan."

"Sehingga kita akan lebih mendalami, kalau memang ada pihak yang harus bertanggung jawab, tentu akan kita minta pertanggungjawaban," jelas Rusdi.

Baca juga: Video Pemuda Pukul Polisi dalam Aksi 1812 di Pontianak, setelah Serang Petugas Langsung Lari Kabur

Terkait kerumunan massa dalam aksi 1812, Rusdi mengimbau agar masyarakat seharusnya menghindari kegiatan-kegiatan di tengah keramaian.

"Kita sedang kondisi pandemi, kami tentu mengimbau kepada masyarakat agar menghindari kegiatan-kegiatan yang akan mengumpulkan masyarakat, karena sangat berisiko akan terinfeksi Covid-19 ini," imbaunya.

Bahkan, Rusdi menegaskan bahwa dirinya tidak akan ragu melakukan tindakan tegas jika ada yang melanggar peraturan.

"Apabila ada kegiatan-kegiatan sampai melewati batas waktu kami tidak akan ragu-ragu untuk melakukan penegakan hukum," pungkasnya.

Polisi Temukan Peserta Bawa Ganja dan Senjata Tajam

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan bahwa ada peserta aksi yang kedapatan membawa ganja dan senjata tajam (sajam).

"Dari 155 yang kami amankan, ada yang membawa ganja. Di Depok juga ada yang membawa sajam," kata Yusri di Monumen Nasional, Jumat sore.

Meski demikian, Yusri enggan menyebut berapa orang yang kedapatan membawa ganja.

Ia juga enggan membeberkan identitas pembawa barang terlarang itu,

Yusri hanya menegaskan bahwa pihaknya akan memproses orang-orang yang melanggar hukum sesuai dengan hukum yang berlaku.

"Sudah saya sampaikan sebelumnya, kami melakukan operasi kemanusiaan. Kemudian kalau tidak diindahkan lagi, kami akan laksanakan operasi penegakkan hukum," tuturnya.

Selain ada yang kedapatan membawa ganja, Yusri juga mengungkapkan bahwa ada dua polisi yang terluka saat bertugas mengamankan aksi 1812.

Dua polisi tersebu terluka ketika tengah berusaha membubarkan aksi di depan kantor Gubernur DKI Jakarta.

Yusri menyebut, dua pelaku itu terkena sabetan senjata tajam.

"Sampai dengan saat ini yang tadi saja ada yang kena sabetan sajam (senjata tajam)."

"Tusukan tapi tidak terlalu (parah) ya. Sabetan sajam (kepada) anggota pada saat dilakukan pembubaran di depan kantor Gubernur DKI Jakarta, ada dua anggota yang kena," ujar Yusri dikutip dari Tribunnews.com.

Aksi 1812 baru saja dilakukan oleh para simpatisan Habib Rizieq Shihab di Istana Merdeka, Jakarta pada Jumat (18/12/2020). (Channel YouTube Kompas TV)

Baca juga: 65 Remaja Diamankan saat Berangkat Demo 1812, Ngaku Idolakan Habib Bahar dan Rizieq Shihab

Kini polisi akan menyelidiki lebih lanjut soal anggotanya yang terluka akibat sajam.

Polisi akan mencari tahu apakah orang yang telah menyerang polisi benar-benar peserta aksi atau dari kelompok lain.

Sehingga, kini polisi harus melakukan pendataan dari orang-orang yang diamankan.

"Karena ini masih baru saja terjadi. Kita masih datakan. Kita akan sampaikan besok pagi saya akan rilis," kata Yusri.

Menanggapi kabar itu, Koordinator lapangan (korlap) aksi 1812 Rijal Kobar membantah itu bukan dari anggotanya.

Rijal mengatakan bahwa itu bukan dari Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI. "Kalau ada yang tertangkap membawa sajam, saya yakini itu bukan dari kami," kata Rijal di Tanah Abang, Jumat (18/12/2020).

Apalagi pihaknya juga tidak pernah memerintahkan anggotanya untuk membawa sajam.

"Saya tidak mengizinkan peserta aksi seperti itu. Saya juga belum dapat info," kata dia. (TribunWow.com/Mariah Gipty)

Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul Koordinator Aksi 1812: Yang Bawa Sajam, Itu Bukan dari Kami...,Polisi: Massa Aksi 1812 Ada yang Bawa Ganja dan Sajam dan Tribunnews.com dengan judul 445 Orang Peserta Aksi 1812 Diamankan, Polri Sebut Sempat Telah Berikan Ruang Dialog, Dua Polisi Terluka, 2 Mobil Ambulans Bawa Logistik Diamankan, 22 Peserta Aksi 1812 Reaktif Covid-19