TRIBUNWOW.COM - Polisi mengamankan 65 remaja dan anak-anak di bawah umur yang hendak mengikuti demo 1812.
Dilansir TribunWow.com, hal itu dikonfirmasi Wakapolres Tangsel Kompol Stephanus Luckyto dalam tayangan kanal YouTube Warta Kota, Jumat (18/12/2020).
Diketahui demo bertajuk 1812 itu bertujuan menuntut kebebasan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Baca juga: Massa Pendukung Rizieq Sempat Rebutan Mic dengan Kapolsek di Demo 1812, Polisi: Adik-adik Bubar
Rencananya para remaja ini akan mengikuti aksi demo di depan Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat.
Luckyto lalu mengungkapkan awal mula massa yang masih di bawah umur tersebut mendapat ajakan berunjuk rasa.
"Betul, jadi mereka kebanyakan bisa terhasut atau bisa terbawa isu ini karena ajakan dari teman-temannya, satu dengan yang lain," ungkap Kompol Stephanus Luckyto.
"Mungkin atas dasar kesetiakawanan maupun solidaritas terhadap rekan-rekannya, akhirnya mereka terbujuk rayu," lanjutnya.
Berdasarkan pendalaman, para remaja tersebut mengaku sebenarnya tidak tahu tujuan mereka ke Jakarta adalah untuk berdemo.
Tidak hanya itu, mereka juga mengaku tidak memiliki jaminan selama berada di Jakarta.
Diketahui para pemuda tersebut kebanyakan berasal dari luar Tangerang Selatan.
"Sedangkan ketika kita dalami, 'Apakah kamu tahu apa yang kamu lakukan di sana?' Mereka tidak tahu," papar Luckyto.
"Adakah rujukan mereka di sana, penanggung jawab mereka di sana, mereka jawab tidak tahu," jelasnya.
Baca juga: Penampakan Ambulans Pembawa Logistik Diamankan saat Demo 1812, Berisi Setumpuk Kardus dan Plastik
"Makanya ini cukup meresahkan dan mengkhawatirkan untuk kami, khususnya terkait keselamatan mereka ketika ada di sana," terang dia.
Setelah ditangkap, mereka kemudian didata sebelum dikembalikan ke keluarga masing-masing.
Luckyto menjelaskan langkah tersebut perlu agar identitas mereka jelas dan pihak keluarga dapat menjamin kejadian serupa tidak terulang.
"Kemudian kita akan menghubungi keluarga-keluarga mereka yang bisa kita hubungi," paparnya.
Luckyto membenarkan awalnya ajakan bermula dari mulut ke mulut dan broadcast di WhatsApp.
"Ya, dari mulut ke mulut. Ada yang dari broadcast. Mereka ini semua 'kan tidak memiliki handphone, lalu ada yang mengajak, 'Ayo, ikut ke Jakarta'," ungkap dia.
Ia menyebut sampai saat ini belum diketahui sumber dana para demonstran remaja tersebut.
Lihat videonya mulai menit 2.30:
Massa Sempat Rebutan Mic dengan Kapolsek saat Demo
Massa simpatisan Habib Rizieq Shihab sempat berupaya menyampaikan aspirasi dengan merebut mikrofon petugas dalam demo bertajuk 1812.
Dilansir TribunWow.com, mulanya aksi unjuk rasa itu digelar di depan Istana Negara, Jumat (18/12/2020) siang.
Namun petugas Brimob membubarkan massa, sehingga mereka nekat berdiam di sekitar kawasan Gambir dan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca juga: Penampakan Ambulans Pembawa Logistik Diamankan saat Demo 1812, Berisi Setumpuk Kardus dan Plastik
Adu mulut sempat terjadi dengan massa yang berada di Jalan Kebon Sirih, Tanah Abang.
Mereka meledek para personel polisi.
Anggota Brimob berupaya membubarkan massa menggunakan kendaraan bermotor, sehingga mereka langsung kocar-kacir.
Kapolsek Metro Menteng AKBP Guntur Muhammad Thariq meminta massa segera membubarkan diri, mengingat situasi pandemi Covid-19.
"Ayo semua bapak-bapak, adik-adik bubar. Ini masih dalam suasana Covid-19, kalian dilarang berkumpul karena berbahaya," ucap AKBP Guntur Muhammad melalui mikrofon, dikutip dari Wartakotalive.com.
Petugas merangsek maju, lalu dibalas ejekan dari para pengunjuk rasa.
"Ayo adik-adik bubar. Kalau kalian mau memberikan aspirasi kami terima asalkan jangan berkumpul," imbau Guntur kembali.
Seorang pengunjuk rasa tiba-tiba maju dan mengambil mikrofon yang dipegang Kapolsek Metro Menteng.
"Kami hanya mau polisi mengusut tuntas enam anggota FPI yang tewas. Kami juga ingin polisi membebaskan Habib Rizieq," seru pengunjuk rasa ini.
Baca juga: Demo 1812 di Istana Negara, Sekretaris Umum FPI: Tidak Ada Urusan dan Hubungan dengan Rizieq Shihab
Seorang anggota polisi lain segera merebut kembali mikrofon tersebut.
"Sudah, sudah. Sudah cukup," ucap personel polisi ini.
Setelah itu terjadi kejar-kejaran antara massa dengan aparat kepolisian sampai di lampu merah Kebon Sirih.
Massa kemudian terpecah ke Jalan Abdul Muis, kawasan Pasar Tanah Abang, dan Jalan Slipi Kemanggisan.
Dikutip dari Tribunnews.com, polisi mengamankan 155 orang pengunjuk rasa.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menyebutkan 155 orang ini dibawa ke Polda Metro Jaya untuk didata.
Ia menyebutkan ada kemungkinan jumlah orang yang diamankan dapat bertambah.
"Data terakhir, 155 sudah kita amankan," kata Kombes Yusri Yunus.
Polisi masih melakukan penyisiran dan pembubaran aksi demo 1812.
"Jumlah ini masih akan terus bertambah," ungkapnya. (TribunWow.com/Brigitta)