TRIBUNWOW.COM - Sejumlah anak-anak di bawah umur sampai usia remaja diamankan di Polres Tangerang Selatan, Jumat (18/12/2020).
Dilansir TribunWow.com, mereka ditangkap saat hendak mengikuti aksi demonstrasi 1812 di Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat.
Diketahui aksi unjuk rasa tersebut bertujuan menuntut pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dibebaskan.
Baca juga: Bus Simpatisan FPI ke Jakarta Disuruh Putar Balik, Warga Banten Diminta Tak Ikuti Demo 1812
Dalam video yang ditayangkan kanal YouTube Warta Kota, tampak puluhan anak-anak dan remaja duduk di lapangan dalam barisan.
Mereka mengenakan masker dan banyak di antaranya memakai topi.
Seorang petugas polisi berkeliling membagikan hand sanitizer ke masing-masing orang yang ditangkap, sesuai protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19.
"Dari beberapa pos penyekatan yang kami dirikan, kurang lebih ada tujuh pos yang kami dirikan, di mana pos tersebut kami letakkan karena berbatasan langsung dengan wilayah hukum yang lain," jelas Wakapolres Tangsel Kompol Stephanus Luckyto.
Baca juga: Demo 1812 di Istana Negara, Sekretaris Umum FPI: Tidak Ada Urusan dan Hubungan dengan Rizieq Shihab
"Kami sudah mengamankan kurang lebih 65 orang yang memiliki indikasi ingin pergi menuju Jakarta. Di mana 65 orang ini hampir 90 persen adalah anak-anak dan remaja, sekitar umur 12 sampai umur 20 tahun," lanjutnya.
Polisi kemudian melakukan rapid test kepada 65 orang yang ditangkap dan ditemukan sekitar 5-10 orang yang reaktif Covid-19.
Dikutip dari Kompas.com, polisi juga mengadakan razia di antara para pengunjuk rasa yang hendak berangkat ke Istana Negara.
Empat santri diamankan dalam razia tersebut, bahkan satu di antaranya kedapatan membawa senjata tajam.
"Ada satu orang kedapatan membawa senjata tajam celurit," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus.
Mereka ditangkap saat berada di daerah perbatasan menuju Jakarta, yakni di Jatiuwung, Tangerang.
Selain pembebasan Rizieq Shihab, massa juga menuntut pengusutan kasus penembakan enam laskar FPI oleh polisi.
Lihat videonya mulai dari awal:
Amien Rais Sebut Pemerintah Kaget Lihat Pendukung HRS
Pendiri Partai Ummat Amien Rais dan politikus Marwan Batubara mendatangi Mabes Polri.
Dilansir TribunWow.com, keduanya menulis surat yang meminta pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab dibebaskan.
Amien Rais menjelaskan dirinya diterima oleh Staf Humas Mabes Polri.
Baca juga: Soal Tudingan Ridwan Kamil, Mahfud MD Akui yang Pertama Beri Izin Rizieq Pulang: Saya Jelaskan
Marwan Batubara kemudian membacakan permintaan Amien Rais dan dirinya kepada polisi.
"Kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia, kami sebagai anak bangsa sangat prihatin atas kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini, khususnya pascakepulangan Habib Muhammad Rizieq Shihab atau HRS," ucap Marwan Batubara, dalam tayangan di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (17/12/2020).
Mereka menilai seharusnya Rizieq Shihab justru dilibatkan dalam dialog yang bertujuan membuat stabilitas nasional.
"Sangat disayangkan, yang terjadi adalah sebaliknya. Timbul kegaduhan secara meluas dan berkepanjangan."
Menurut Amien Rais dan Marwan Batubara, kegaduhan timbul karena pemerintah terkejut melihat ribuan simpatisan Rizieq menyambut idola mereka kembali ke Tanah Air.
Mereka menilai seharusnya pemerintah beriktikad baik membangun dialog dengan Rizieq Shihab dan para pengikutnya.
Jika hal itu tidak dilakukan, justru akan memperlebar jarak antara pemerintah dan pihak Rizieq.
Tidak hanya itu, apabila tidak dilakukan rekonsiliasi, kedua politikus ini menilai akan terjadi perpecahan bangsa menjadi dua kubu.
Baca juga: Detik-detik Massa Pendukung Rizieq Shihab Geruduk Mapolres Bekasi, setelah 20 Menit: Ayo Kita Bubar
Keduanya turut menyinggung peristiwa penembakan enam laskar FPI akibat konflik dengan polisi.
Diketahui para laskar FPI diduga mengancam aparat polisi dengan senjata api dan senjata tajam saat mengawal Rizieq Shihab.
Menurut pernyataan mereka, pihak FPI terkesan disalahkan dalam insiden itu.
Mereka mengecam keras insiden yang masih dalam penyelidikan tersebut.
"Tidak dapat dipungkiri, pihak kepolisian terus-menerus mengklaim kebenaran, di sisi lain pihak FPI dan pendukungnya selalu dipojokkan dan diposisikan sebagai pihak yang salah."
Amien Rais dan Marwan Batubara kemudian menyampaikan tuntutan agar Rizieq dibebaskan dengan mereka sebagai penjaminnya.
"Kami menuntut, pertama kepolisian segera melepaskan HRS dari tahanan dan sebagai gantinya kami yang di bawah ini siap menjadi penjamin."
Keduanya juga meminta agar dibentuk tim independen untuk mengusut kasus penembakan enam laskar FPI. (TribunWow.com/Brigitta)