TRIBUNWOW.COM - Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman mengklaim bahwa sang Pemimpin Habib Rizieq Shihab selalu diuntit sejak kepulangannya dari Arab Saudi pada awal November lalu.
Hal itu diungkapkan Munarman saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa pada Kamis(17/12/2020).
"Sebetulnya sejak kepulangan Habib Rizieq, itu Habib Rizieq itu sudah di-surveillance begitu saya sebutkan."
Baca juga: 6 Laskar FPI yang Tewas Dijadikan Tersangka saat Rekonstruksi, Turut Seret Investigasi Wartawan
"Dan surveillance-nya itu, ya pemantauan, penguntitan, penjejakan situasi," jelas Munarman.
Meski menyebut Rizieq telah diikuti pihak tertentu, Munarman enggan menyebut siapa mereka.
Ia mentebut orang-orang tersebut telah memantau di titik-titik tempat biasa Rizieq berada.
"Saya kira yang memiliki sumber daya oleh seperti itu, sedemikian besar, saya kira semua tahu lah ya, saya tidak mau sebut lembaganya."
"Tapi yang jelas pihak yang men-surveillance Habib Rizieq ini memiliki kemampuan 24 jam, kemudian memonitor di tiga titik tempat tinggal Habib Rizieq di Petamburan, di Sentul, dan di Megamendung," ceritanya,
Bahkan, Munarman menyebut Rizieq dikuntit dengan perlengkapan canggih.
"Saya kira alat-alatnya sudah canggih," imbuhnya.
Saat ditanya apa buktinya, Munarman lalu menceritakan bagaimana FPI menemukan drone di atas pondok pesantren (ponpes).
"Ini dugaan atau Anda punya bukti?," tanya Najwa Shihab.
"Ada faktanya, ya kita tanggal hari Jumat (4/12/2020), kita sedang ada di pondok pesantren."
"Dan di situ ada peristiwa, ada drone di atas pondok pesantren itu," ceritanya.
Menurut Munarman, soal kabar drone di atas Pondok Pesantren di Megamendung sudah menyebar ke media sosial.
Hal itulah yang membuat FPI yakin bahwa Rizieq selama ini sudah diuntit.
"Dan kemudian drone itu tempat turunnya di mana, Laskar yang menjaga pondok pesantren mendatangi itu."
"Dan di situ ada pondok pesantren ada wawancara-wawancara itu sudah terungkap di medsos lah ya saya kira itu mengenai latar belakang itu," kata dia.
Baca juga: Di Mata Najwa, Terungkap Percakapan Terakhir Laskar FPI sebelum Tewas, Suara Tangisan dan Rintihan
Lihat menit 00.35:
Percakapan Terakhir Laskar FPI sebelum Tewas
Dalam kesempatan itu, terungkap pulang percakapan terakhir Laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas dalam tragedi penembakan di Tol Cikampek pada Senin (7/12/2020).
Dalam rekaman telepon conference tersebut, terdengar suasana bingung orang-orang dalam rekaman itu.
Selain itu terdengar pula suara tembakan.
"Pak tolong pak, pak tolong pak."
"Kiri ya. sakit," ujar suara-suara dalam video.
Dalam rekaman itu terdengar mereka sedang bingung.
"Astaghfirullah."
"Itu kenapa dia," lanjut suara rekaman.
Selain itu, terdengar pula perdebatan mengenai ke manakah mereka akan pergi selanjutnya.
"Ini kita ke mana cari yang aman aja, ikutin kepala kita kemana,"
"Bogor apa ke mana dan?"
"Kembali ke markas."
"Anak-anak udah kena," demikian suara rekaman itu.
Meski demikian, terdengar pula sosok yang berusaha menenangkan di tengah kekacauan tersebut.
"Udah jan balik, ente tenang."
"Balik ke markas masuk tol."
"Lapor anak-anak," demikian suara rekaman berakhir.
Baca juga: Sebut Polisi Bisa Langgar 2 Aturan Penting karena Tembak Laskar FPI, Eks Komnas HAM: Bukan Tersangka
Saat ditanya oleh Najwa Shihab, Sekretaris Umum FPI, Munarman menyebut suara itu berasal dari rombongan mobil Chevrolet.
Saat ini rekaman itu tengah diselidiki lebih dalam
"Ya ini menurut keterangan dari Laskar kita yang pengawal itu masih hidup yang berhasil lolos dari mobil Avanza itu menurut keterangannya adalah suara dari salah satu laskar yang di mobil Chevrolet."
"Kita tidak tahu persis karena kita perlu tim penyelidikan," kata Munarman.
Terkait suara tangisan, ia tak tahu lebih jelas mengapa laskar tersebut menangis.
"Kita enggak tahu persis jeritan tadi apakah itu kondisi sedang disiksa, suara kesakitan tadi," katanya,
Meski demikian, Munarman memastikan bahwa suara dalam teleconference itu adalah suara Laskar FPI yang menjadi korban.
Namun sayangnya, rekaman itu hanya sampai di situ.
"Nah itu yang perlu kita telusuri, tapi kita pastikan suara itu dari pengawal yang malam itu hadir di lokasi kejadian."
"Terputus, jadi ini percakapan terakhir, jadi itu bukan voice note tapi telepon conference antara mobil ketua rombongan yang sudah sampai tujuan, sama mobil yang Chevrolet dengan korban 6 dan mobil di Tol 57," jelas Munarman.
Lihat menit awal:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)