TRIBUNWOW.COM - Butuh 10 jam untuk mengevakuasi sebuah bus pariwisata yang nyungsep di turunan Gentong, kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Selasa (15/12/2020) subuh.
Bus pariwisata yang berangkat dari Bandung dengan tujuan Pangandaran itu nyungseb di daerah turunan karena jalanan yang licin.
Penduduk di sekitar turunan Gentong mengaitkan peristiwa itu dengan legenda lokal tentang sosok bernama Neng Syarifah.
Baca juga: Sulitnya Evakuasi Bus yang Nyungsep Dikaitkan dengan Neng Syarifah, Polisi Ungkap Alasan Lainnya
Dikutip dari TribunJabar.id, Rabu (16/12/2020), sosok itu menjadi buah pembicaraan lantaran proses evakuasi berlangsung sulit.
Bus pariwisata yang mengalami nyungsep diketahui hanya mengangkut 27 penumpang yakni tiga perempat dari kuota maksimal bus itu.
Namun dibutuhkan waktu 10 jam hingga harus mendatangkan enam unit truk guna mengevakuasi bus pariwisata tersebut.
Enam unit truk itu terdiri dari tiga truk derek dan tiga truk tronton molen yang didatangkan dari Tasikmalaya.
Posisi bus yang mengalami nyungsep juga menjadi sorotan lantaran posisinya tidak sepenuhnya masuk ke jurang.
Ema Rohima, warga setempat menceritakan bahwa penduduk sekitar mengaitkan peristiwa itu dengan kisah Neng Syarifah.
Legenda Sinden Cantik
Neng Syarifah diketahui merupakan seorang pesinden berparas cantik yang dikabarkan tewas dibunuh.
Seusai dibunuh, Neng Syarifah dipersembahkan sebagai tumbal pembangunan jembatan Cirongge, Gentong bawah, Desa Buniasih, Kecamatan Kadipaten, pada zaman penjajahan Belanda dulu.
"Sejak kejadian itu, setiap terjadi kecelakaan di Gentong selalu dikaitkan dengan arwah Neng Syarifah," kata Ema, Rabu (16/12/2020).
Mulai memasuki tahun 70an, warga Gentong mulai menggelar selamatan untuk Neng Syarifah.
Menurut cerita Ema, sejak digelar selamatan, peristiwa kecelakaan semakin menurun.
Baca juga: Hadir di ILC, Suami Ceritakan soal sang Istri yang Bunuh 3 Anaknya: Enggak Pernah Kami Bahagia
Baca juga: Jokowi Umumkan Jadi Penerima Vaksin Pertama: Tidak Ada Alasan bagi Masyarakat Tidak Mendapat Vaksin
Kondisi Geografis Sulit
Di sisi lain, berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian, proses evakuasi berlangsung sulit karena kondisi geografis lokasi.
"Kendalanya adalah medan yang curam di lokasi bus nyungseb, sehingga saat bus ditarik ada bagian kolong bus yang nyangkut ke tanah," kata Kanitlantas Polsek Kadupaten, Iptu Edi, Rabu (16/12).
Sebelum didatangkan enam unit truk, awalnya evakuasi dilakukan dengan bantuan tiga truk derek namun gagal.
"Karena tiga truk derek sekaligus tak kuat menarik bus, kami mendatangkan dua truk tronton molen untuk membantu menarik. Lagi-lagi tak berhasil," ujar Edi.
Menanggapi cerita Neng Syarifah, Edi menegaskan bahwa kesulitan proses evakuasi disebabkan oleh kondisi tebing yang curam dan adanya bagian di kolong bus yang menyangkut. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari tribunjabar.id dengan judul Sulitnya Evakuasi Bus Pariwisata yang Nyungsep di Gentong dan Kisah Mistis Sang Tumbal Neng Syarifah dan Bus Pariwisata ''Nyungseb'' di Turunan Gentong Kabupaten Tasik Ternyata Akibat Jalan Licin