Terkini Nasional

Pihak Keluarga 6 Laskar FPI Tak Penuhi Panggilan Penyidik, Polisi: Belum Ada Konfirmasi

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Ahmad Ramadhan pada konferensi pers Mabes Polri, Senin (14/12/2020) sore. Kombes Ahmad menjelaskan soal update kasus tewasnya 6 laskar FPI.

TRIBUNWOW.COM - Penyidik dari pihak kepolisian telah memanggil keluarga dari enam laskar Front Pembela Islam (FPI) yang melakukan penyerangan terhadap pihak kepolisian.

Keenam orang tersebut sebelumnya tewas seusai terlibat baku tembak melawan aparat di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, pada Senin (7/12/2020) lalu.

Pihak keluarga laskar FPI yang dijadwalkan dipanggil pada Senin (14/12/2020), tidak juga memenuhi panggilan dan tak memberikan konfirmasi kapan mereka akan hadir.

Hari ini keluarga laskar FPI akan diperiksa, Senin (14/12/2020) Foto: Rekontruksi kasus penembakan 6 Laskar FPI, polisi diadang hingga memberikan tembakan peringatan di Karawang Barat, Minggu (13/12/2020). (Wartakotalive.com/Joko Supriyanto)

Baca juga: Respons FPI soal Rekonstruksi Polri terkait Tewasnya 6 Laskar: Hentikan Semua Rekayasa dan Fitnah

Baca juga: Gelar Rekonstruksi Tewasnya 6 Laskar FPI, Baku Tembak Dipicu Peringatan Polisi Dibalas Serangan

Kabar itu disampaikan oleh Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Ahmad Ramadhan pada konferensi pers Mabes Polri, Senin (14/12/2020) sore.

Dikutip dari YouTube Kompastv, Kombes Ahmad mengkonfirmasi bahwa penyidik telah memanggil keluarga dari 6 laskar FPI yang tewas.

Namun hingga kini belum diketahui kapan keluarga laskar akan hadir, apakah akan datang besok atau lusa.

"Sampai saat ini pihak keluarga dari laskar FPI tersebut belum hadir dan juga belum ada konfirmasi tentang kehadirannya," ujar Kombes Ahmad.

Di sisi lain, Kuasa Hukum FPI Aziz Yanuar menyebut, para keluarga laskar FPI tengah berduka sehingga tidak bisa menghadiri pemeriksaan.

“Infonya minta dijadwal ulang. Karena masih berduka ya mereka, Insya Allah sudah (disampaikan ke penyidik),” kata Kuasa Hukum FPI Aziz Yanuar ketika dihubungi Kompas.com, Senin (14/12/2020).

Sebelumnya, rekonstruksi terhadap tewasnya 6 laskar FPI tersebut telah dilakukan pada Senin (14/12/2020) dini hari.

Dikutip dari Kompas.com, Senin (14/12/2020), polisi menyebut rekonstruksi dipastikan berjalan sesuai kejadian aslinya.

"TKP pertama ada sembilan adegan. TKP kedua sekitar 600 meter setelahnya, empat adegan," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono.

Pada adegan pertama, tepatnya di antara gerbang selamat datang Karawang dan Bundaran Hotel Novotel.

2 mobil yang dikendarai oleh laskar FPI memepet kendaraan pihak kepolisian.

Satu di antara 2 mobil laskar FPI tersebut kemudian menabrak bagian samping mobil pihak kepolisian.

Selanjutnya sebanyak 4 laskar FPI turun dan menyerang aparat.

Ketika para laskar melakukan penyerangan, petugas mengeluarkan tembakan peringatan.

Merespons tembakan peringatan itu, empat laskar FPI masuk ke dalam mobil, dua laskar FPI yang lain membalas dengan melepaskan tembakkan ke arah polisi sebanyak tiga kali.

Pada saat yang sama, seorang petugas membalas tembakan ke arah mobil Chevrolet abu-abu yang ditunggangi oleh laskar FPI.

TKP kedua dilakukan di Jembatan Badami, ketika para laskar FPI kabur, kejar-kejaran akhirnya terjadi.

Saat dikejar pihak kepolisian, seorang laskar FPI melakukan penembakan ke arah petugas dengan cara lewat membuka kaca kendaraan mobilnya.

Selanjutnya pada rest area Kilometer 50 Tol Jakarta-Cikampek, ban mobil yang dikendarai oleh laskar FPI kempis hingga akhirnya mobil itu terhenti.

Pihak kepolisian langsung mengamankan empat anggota FPI tersebut serta mengamankan sejumlah barang bukti.

Barang bukti yang diamankan di antaranya adalah 10 kelereng, sebuah senjata api beserta 10 butir peluru, celurit, dan katana.

Selain itu ada 2 laskar FPI yang telah tewas, kemudian jasadnya dipindahkan ke mobil petugas.

Ketegangan tak terhenti di situ, ketika empat laskar FPI yang masih hidup digiring ke Polda Metro Jaya, mereka mencoba melakukan perlawanan dengan cara merebut senjata petugas.

Kejadian itu terjadi saat melintas di Kilometer 51+200 Tol Jakarta-Cikampek.

"Upaya dari penyidik untuk melakukan pembelaan, sehingga dilakukan tindakan tegas terukur," ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian.

4 laskar FPI yang hendak digiring ke Polda Metro Jaya akhirnya tewas dan dibawa ke RS Polri Kramat Jati.

Simak video selengkapnya mulai menit ke-16.20:

Kesaksian Keluarga Laskar FPI yang Tewas

Sebelumnya diberitakan, salah seorang anggota keluarga memberikan kesaksiannya atas kondisi jenazah dari pengikut Imam Besar Habib Rizieq Shihab.

Menurut kakak korban, adiknya menjadi satu dari enam korban yang tewas saat mengawal Rizieq Shihab.

Dirinya menyebut terdapat tiga luka bekas tembakan di dada adiknya.

Tidak hanya luka tembak, ia mengatakan adiknya mendapat luka sobek di bagian punggung.

Ia menduga luka sobek itu disebabkan karena ada tindakan penyeretan.

Kesaksian itu diketahui dari sang ayah yang disebut ikut memandikan jenazah korban.

Hal itu diungkapkannya dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi III DPR RI, Kamis (10/12/2020) yang disiarkan melalui kanal YouTube DPR RI.

Dalam kesempatan itu, ia mulanya menceritakan keanehan sikap dari adiknya sebelum ikut mengawal Habib Rizieq dan dinyatakan tewas.

"Kebetulan saya ketemu dengan adik saya itu Kamis malam Jumat (4/12/2020), Di sana tuh tumben sekali itu memang beda. Adik saya salaman dengan ibu, dipeluk, dia minta izin mau mengawal Habib ke Megamendung," ujarnya.

Ia mengaku sempat bepikiran buruk setelah mendapat berita tewasnya enam laskar FPI.

Ditambah lagi saat itu ia sudah tidak bisa lagi berkomunikasi dengan sang adik.

Baca juga: Fakta Habib Rizieq Tersangka Kasus Kerumunan: Dituduh Lakukan Penghasutan dan Dicekal ke Luar Negeri

"Kebetulan di handphone ada notifikasi berita saya baca, saya langsung kepikiran adik saya, saya telponin, saya WA-in, kok enggak ada kabar, ini kemana," ungkapnya.

"Dan itu berita masih simpang siur, kami belum tahu kebenarannya seperti apa," imbuhnya.

Sementara itu terkait kondisi jenazah, ia menyebut cukup mengenaskan dengan tiga luka tembak tepat di bagian dada, serta bekas luka seret di bagian punggung.

"Dan untuk dibilang luka, lukanya itu seperti ditembak jarak dekat, karena saya tidak ikut memandikan dan itu ayah saya yang memandikan, ayah saya bercerita sambil berderai air matanya."

"Bener-bener luka tembak di dada ada tiga, di punggung itu luka robek seperti diseret, dijidat ada biru seperti dihantam senjata api belakangnya, tapi alhamdulilahnya muka adik saya itu bersih karena mungkin tidak dipukul di muka," jelasnya.

"Sampai dikafankan pun darahnya masih mengucur. Itu benar-benar seperti pembantaian, seperti tidak ada perlawanan di sana," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 0.43

(TribunWow.com/Anung/Elfan)

Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "8 Fakta Rekonstruksi Kasus Penembakan 6 Anggota FPI di Tol Jakarta-Cikampek "