Vaksin Covid

Covid-19 Pfizer, Vaksin Corona Pertama di Amerika Serikat yang Diizinkan untuk Segera Diedarkan

Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Vaksin Covid-19. Pembuat obat Pfizer mengumumkan bahwa vaksin yang diproduksinya besama produsen obat BioNTech sangat efektif menangkal Covid-19 pada Senin (9/11/2020).

TRIBUNWOW.COM - Amerika Serikat (AS) untuk pertama kalinya mendistribusikan vaksin Virus Corona (Covid-19) secara masif kepada masyarakat.

Vaksin atas nama Pfizer-BioNTech Covid-19 telah mendapat izin dari badan pengawas obat-obatan dan makanan Amerika Serikat atau FDA untuk didistribusikan secara masif.

FDA mengizinkan vaksin Pfizer dipakai secara masif oleh masyarakat sejak Jumat (11/12/2020).

Ilustrasi penanganan pasien Corona di RS Margono Soekarjo, Purwokerto (istimewa via Tribunnews.com)

Baca juga: Masyarakat Diminta Tetap Disiplin Lakukan Protokol Kesehatan 3M meski Sudah Ada Vaksin Covid-19

Baca juga: Indofarma Pesan 130 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Jenis Novavax dari Amerika: Untuk Vaksinasi Berbayar

Dikutip dari fda.gov, vaksin tersebut telah memeroleh izin penggunaan darurat dari FDA atau dikenal dengan nama emergency use authorization (EUA).

Target penerima vaksin tersebut adalah masyarakat yang berada dalam rentang umur mulai dari 16 tahun ke atas.

Izin tersebut dikeluarkan oleh FDA setelah memeriksa vaksin Pfizer yang telah memenuhi kriteria.

Mulai dari data soal vaksin tersebut, efektivitas, hingga efek samping vaksin Pfizer.

Menimbang hal tersebut, FDA memutuskan untuk memberi izin agar vaksin Pfizer bisa diedarkan secara masif.

Izin tersebut juga menjamin bahwa vaksin Pfizer telah memenuhi kriteria, standar keamanan, dan efektivitas yang terjamin.

"Izin penggunaan darurat dari FDA untuk vaksin Covid-19 pertama merupakan sebuah langkah besar untuk melawan pandemi yang telah berdampak terhadap banyak keluarga di Amerika Serikat dan seluruh dunia," tulis FDA di dalam websitenya.

Berdasarkan penjelasan dari FDA, vaksin Pfizer akan diberikan dua kali atau dua dosis berturut-turut.

Antara pemakaian pertama dan kedua terdapat jarak tiga minggu.

Efek samping yang dilaporkan atas penggunaan vaksin tersebut di antaranya adalah kelelahan, pusing, nyeri otot, pegal-pegal, dan demam.

Sebagian besar efek samping itu diketahui terjadi setelah penggunaan dosis kedua.

Update Vaksin Sinovac di Indonesia

Di sisi lain, Indonesia melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tengah mempersiapkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang didatangkan dari Tiongkok.

Dilansir TribunWow.com, hal itu dikonfirmasi Direktur Registrasi Obat Badan POM Lucia Rizka Andalusia, dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Jumat (11/122020).

Diketahui pemerintah telah mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin dari Sinovac di Beijing, Tiongkok.

Rencananya pemerintah akan kembali mendatangkan 1,8 juta dosis dan bahan baku curah vaksin dari perusahaan yang sama pada Januari mendatang.

"Vaksin yang 1,2 juta ini adalah vaksin yang sama dengan yang digunakan untuk uji klinis," jelas Rizka.

"Jadi nanti yang diberikan dengan data-data uji klinis yang di Bandung adalah vaksin yang baru datang ini," lanjutnya.

Vaksin Covid-19 buatan Sinovac dari negara Tiongkok baru saja tiba Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu (7/12/2020). (presidenri.go.id)

Diketahui pemerintah juga memesan bahan baku pembuatan vaksin untuk diproduksi di Bio Farma selaku mitra Sinovac di Indonesia.

Setelah uji klinis tahap terakhir keluar, BPOM akan mengeluarkan emergency use authorization.

Dalam tayangan yang sama, Corporate Secretary PT Bio Farma, Bambang Heriyanto, menyebutkan isi vaksin yang diimpor maupun yang diproduksi di Bandung adalah sama.

Satu-satunya yang membedakan adalah lokasi produksi.

Baca juga: Sinovac Nyatakan Vaksinnya Belum Tentu Efektif Cegah Covid-19, Ini Penjelasan Bio Farma

"Jadi untuk yang 15 juta maupun yang 1,2 juta maupun 1,8 juta ini sama," kata Bambang Heriyanto.

"Hanya yang totalnya 3 juta dosis ini diproduksinya di Sinovac, China," jelasnya.

Setelah mengimpor 3 juta dosis, pemerintah menargetkan akan memproduksi sendiri vaksin untuk kelompok masyarakat yang lebih luas.

Diketahui saat ini vaksin yang telah datang diprioritaskan untuk kelompok yang rentan terpapar Virus Corona.

Bambang menjelaskan pihak Bio Farma saat ini tengah menunggu hasil uji klinis tahap tiga.

"Sementara nanti yang bulk itu ada sekitar 140 juta itu akan diproduksi di Bio Farma," kata Bambang.

"Kita akan menunggu uji klinis dari fase tiga untuk interim report-nya," paparnya.

Menurut Bambang, Vaksin Sinovac yang diterima dari Tiongkok adalah jenis vaksin siap pakai.

"Vaksin yang sudah jadi, yang 3 juta itu, kita impor dari sana, sampai dengan bulk itu persis sama. Nanti di Bio Farma yang kita terima ini bentuknya ready to fill, jadi tinggal lakukan filling dan packaging," terang Bambang.

Lihat videonya mulai menit 1.00:

(TribunWow.com/Anung/Brigitta)

Sebagian artikel ini diolah dari fda.gov dengan judul FDA Takes Key Action in Fight Against COVID-19 By Issuing Emergency Use Authorization for First COVID-19 Vaccine