Pilkada Serentak 2020

Kalah dari Gibran di Pilkada Solo, Bagyo Siap Bertemu di 2024, Najwa: Maksutnya Ketemu di Mana Pak?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Wali Kota Solo Bagyo Wahyono saat diundang dalam acara Mata Najwa, Rabu (30/9/2020). Kalah dari Gibran di Pilkada Solo, Bagyo Siap Bertemu di 2024, Najwa: Maksutnya Ketemu di Mana Pak?

TRIBUNWOW.COM - Pasangan calon (paslon) nomor urut dua, Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) harus mengakui keunggulan lawannya, paslon Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa atas quick count atau hitung cepat Pilkada Solo 2020.

Bajo hanya mampu mendapatkan suara tak lebih dari 13 persen, yakni tepatnya 12,85 persen suara berdasarkan hitung cepat Charta Politika.

Sedangkan sang lawan, Gibran-Teguh meraup sebanyak 87,15 suara.

Calon Wali Kota Solo nomor urut 02 Bagyo Wahyono didampingi istri mencoblos di TPS 8 Kelurahan Penumping, Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/12/2020). (KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)

Baca juga: Unggul dalam Quick Count Pilkada Solo, Gibran Bicara Dinasti Politik hingga Sikapnya kepada Bajo

Baca juga: Pernyataan Gibran-Teguh setelah Menang Hitung Cepat Pilkada Solo: Saya Sudah Nothing to Lose

Dilansir TribunWow.com dalam acara Mata Najwa 'Trans7', Rabu (9/12/2020), Bagyo Wahyono mengaku siap untuk bertemu lagi di tahun 2024.

Menurutnya, keikutsertaannya di dalam Pilkada Solo 2020 memberikan banyak pembelajaran.

Bagyo mengatakan dengan melihat hasil quick count Pilkada Solo, banyak kekurangan dari tim Bajo.

Oleh karenanya, kekurangan-kekurangan itu yang akan diperbaiki untuk mempersiapkan pada kontestasi selanjutnya.

Bahkan dirinya mengaku siap untuk bertemu kembali pada 2024.

"Ini pendidikan yang luar biasa untuk masyarakat Kota Solo di arus bawah, termasuk Tikus Pithi Anoto Baris," ujar Bagyo.

"Karena ini untuk ungkin nanti di tahun 2024 kita akan bertemu lagi," jelasnya.

Meski sudah begitu maksimal, pria yang berprofesi sebagai tukang jahit itu menyadari banyak yang menjadi perhatian untuk perbaikan.

"Jadi ini betul-betul pendidikan yang luar biasa, karena ini memang banyak celah-celah di mana tentang hal-hal yang sedikit agak merisaukan dari tim Bajo ini," ungkap Bagyo.

Baca juga: Menang Hitung Cepat Pilkada Solo, Gibran Rakabuming Raka: Sekarang Kita Tidak Bicara Angka Lagi

Merasa penasaran lantaran menyinggung tahun 2024, presenter Najwa Shihab pun meminta penjelasan dari Bagyo.

Karena seperti yang diketahui, pada tahun 2024 juga merupakan tahun politik, bahkan ada Pilpres 2024.

"2024 maksutnya ketemu di mana Pak?" tanya Najwa Shihab.

Menjawab hal itu, Bagyo mengaku bersama tim pendukungnya yakni Tikus Pithi Hanotobaris masih mempunyai asa dalam kontestasi politik lainnya.

Dirinya menambahkan tidak menjadi merasa takut setelah kalah telak dari Gibran di Pilkada Solo 2020.

"Ya paling enggak nanti Tikus Pithi dan masyarakat koalisi rakyat ini barang kali ada pemilihan lagi kita bisa ikut kontestasi lagi," jawab Bagyo.

Simak videonya:

https://web.facebook.com/OfficialTRANS7/videos/409256633551401/

Gibran Bicara Dinasti Politik hingga Sikapnya kepada Bajo

Pasangan calon (paslon) nomor urut satu Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa ungguli lawannya paslon Bagyo Wahyono-FX Supardjo dalam quick Count Pilkada Solo 2020.

Berdasarkan lembaga survei Charta Politika, paslon Gibran-Teguh mendapatkan hampir 90 persen suara, tepatnya, 87,15 suara.

Dilansir TribunWow.com, Gibran menyadari bahwa pemenang Pilkada 2020 akan ditentukan oleh real count yang dilakukan oleh KPU.

Gibran-Teguh menang suara di atas rivalnya, Bagyo Wahono-Suparjo Fransiskus Xaverius menurut Charta Politica pada Rabu (9/12/2020) sekitar pukul 16.30 WIB (Channel YouTube Kompas TV)

Baca juga: Menang Hitung Cepat Pilkada Solo, Gibran Rakabuming Raka: Sekarang Kita Tidak Bicara Angka Lagi

Baca juga: Pernyataan Gibran-Teguh setelah Menang Hitung Cepat Pilkada Solo: Saya Sudah Nothing to Lose

Oleh karenanya, ia memilih menunggu hasll resmi perhitungan suara dari KPU.

"Kita tunggu angka resmi dari KPU ini kan masih quick count," ujar Gibran.

Dikutip dari KompasTV Live, Rabu (9/12/2020), Gibran kembali menegaskan tidak setuju dengan penyebutan adanya dinasti politik dari sang ayah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Gibran juga memastikan bahwa dalam Pilkada Solo 2020 tidak ada paksaan dan keharusan untuk memilih dirinya.

Oleh karenanya, ia pun mengatakan tetap ada peluang kalah di Pilkada Solo 2020 dan mengaku siap dengan kenyataan itu.

"Itu silakanAanda turun ke warga tanya saja opini warga seperti apa," tegasnya.

"Yang jelas kalau ditanya dinasti politik ya dinasti politiknya sebelah mana, enggak ada kewajiban untuk memilih saya," jelas Gibran.

"Jadi saya bisa menang bisa kalah."

Lebih lanjut, Gibran mengungkapkan setelah ini dirinya bersama pasangannya Teguh Prakosa akan kembali menjumpai masyarakat dalam rangka membantu penanganan pandemi Covid-19.

"Dalam waktu dekat ini saya akan turun ke warga, turun blusukan untuk melakukan kegiatan-kegiatan kemanusiaan, misalnya pembagian masker, vitamin dan lain-lain," ungkapnya.

Baca juga: Gibran Rakabuming Menang Telak 171 Suara di Tempat Nyoblos TPS 22, Bajo Cuma 24 Suara

Sementara itu terkait sikapnya dengan sang rival, Gibran mengaku tak segan untuk mendatangi rumah Bagyo dan Suparjo.

Menurutnya, persaingan di Pilkada Solo hanya terjadi selama proses pemilihan berlangsung hingga pada acara pencoblosan.

Sedangkan ke depan, ia berharap tidak ada lagi yang namanya kubu-kubuan.

"Dalam waktu dekat kalau beliau berdua sudah longgar akan kami sowani rumahnya," kata Gibran.

"Biar bagaimanapun ini sudah selesai semua, tidak ada kubu-kubuan lagi, semua warga bersatu untuk membangun Kota Solo," ucapnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)