TRIBUNWOW.COM - Sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Semarang menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan, 179 siswa di SMK tersebut positif terkena Covid-19.
Selain itu diberitakan ada empat guru SMP di Kudus meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19.
Baca juga: Kronologi 179 Siswa SMK di Semarang Positif Covid-19, Bermula 8 Siswa Alami Demam, Batuk dan Anosmia
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com pada Sabtu (5/12/2020), menanggapi penyebaran Covid-19 di lingkungan pendidikan, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo lantas angkat bicara.
Ganjar berencana untuk menunda pembelajaran tatap muka di wilayahnya mengingat penyebaran Covid-19 masih tinggi.
"Kemungkinan besar (PTM Januari 2021) belum karena kalau kita melihat pertumbuhan di seluruh dunia seperti ini apalagi yang di Jawa aja tumbuhnya kaya gini lebih baik kita hati-hati," jelas Ganjar pada Jumat (4/12/2020).
Sedangkan bagi sekolah yang tengah melakukan uji coba atau simulasi tatap muka akan dievaluasi secara ketat.
Ganjar juga akan menutup langsung uji coba pembelajaran tatap muka di Jateng selama dua hari.
Ia menegaskan, jika ada sekolah yang terpapar Covid maka pihaknya tak ragu untuk menutup sekolah itu.
"Begitu ada (yang terpapar) itu saya minta langsung tutup dan tidak ada lagi yang lain."
"Memang anak-anak ini OTG semua tetapi kita tidak berani untuk kemudian kita meneruskan kalau nanti tidak ada evaluasinya," katanya.
Baca juga: Jokowi Soroti Peningkatan Kasus Covid-19 di Jateng, Ganjar Pranowo: Tapi Angkanya Tidak Melonjak
Diketahui sejumlah 179 siswa yang positif Covid-19 di SMK Semarang itu dikategorikan sebagai OTG (Orang Tanpa Gejala).
Kini pemerintah Jateng sudah menyiapkan asrama bagi murid yang positif Covid-19.
"Statement saya tidak akan berubah, semua akan bergantung pada kondisi. Bayangkan yang sudah kita siapkan saja, mereka berasrama, mereka tidak keluar, itu saja bisa tertular, (penularan) itu ternyata dari orang yang keluar-masuk," tegasnya.
Sehingga, Politikus PDIP ini akan melakukan pertimbangan lebih ketat terkait rencana pembelajaran tatap muka pada Januari 2021.
"Maka kita memang hati-hati betul dan ke Januari itu buat saya harus hati-hati. Termasuk yang di Jepara beberapa waktu lalu. Tutup, jangan lama-lama," Ganjar menjelaskan.
Peringatan Ketua DPRD Jateng pada Ganjar
Sebelumnya, ada 223 siswa yang mengikuti uji coba menjelang pembelajaran tatap muka pada Januari 2021.
Akibat kasus ini, Ketua DPRD Jawa Tengah, Bambang Kusriyanto meminta sekolah ditutup sementara.
"Berdasarkan laporan yang kami terima, kondisi sekolah sudah di-lockdown. Siswa yang positif dan negatif dikarantina di sekolah di ruangan yang berbeda," jelas Bambang.
Baca juga: Demi Cegah Virus Corona, Satgas Covid-19 Minta Warga Tolak Ikut Kegiatan yang Memicu Kerumunan
Bambang meminta agar hanya siswa yang negatif bisa pulang ke rumah masing-masing.
Selain itu, Bambang juga meminta agar uji coba pembelajaran tatap muka ditunda tidak dilakukan dahulu.
Bambang menyarankan agar pembelajaran tatap muka bisa dilakukan setelah vaksin sudah bisa dibagikan dan dikonsumsi.
Sehingga, keselamatan dan keamanan bagi siswa didik dan pengajar bisa terjaga.
Diketahui kasus positif Covid-19 di Jawa Tengah mengalami lonjakan yang sangat signifikan beberapa minggu terakhir.
Sehingga Bambang meminta agar Pemerintah Jateng bisa gencar melakukan edukasi kepada masyarakat terkait protokol kesehatan.
“Edukasi soal protokol kesehatan harus lebih masif dilakukan agar masyarakat selalu menerapkan 3M itu dan menjadi budaya baru yang harus selalu mereka lakukan,” ujar Bambang.
Politikus PDI Perjuangan ini meminta secara khusus pada Ganjar untuk tidak kendor dan ketat dalam penegakan protokol kesehatan.
Kronologi 179 Siswa Positif Covid-19
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com kejadian ini bermula dari sekolah tersebut mengadakan uji coba pembelajaran tatap muka.
Lalu, ada delapan siswa yang mengalami gejala Covid-19, seperti demam, batuk hingga anosmia (kehilangan penciuman).
Lalu, sekolah melakukan tes swab kepada 27 siswa.
Hasilnya mereka semua dinyatakan positif Covid-19.
Kemudian, Dinas Kesehatan Jateng (Dinkes) melakukan tracing di sekolah tersebut.
Dinkes Jateng mengetes 196 siswa di sekolah tersebut pada Jumat (4/12/2020).
Hasilnya 152 siswa positif Covid-19.
Lima siswa kini sudah dinyatakan sembuh.
Sedangkan 174 masih menjalani perawatan. (TribunWow.com/Mariah Gipty)
Artikel ini diolah di Kompas.com dengan judul Bermula 8 Siswa SMK Batuk dan Anosmia, Terbongkar 179 Siswa Positif Covid-19 dan Tribunjateng.com dengan judul BREAKING NEWS: Ratusan Siswa SMK Negeri Jateng di Semarang Positif Covid-19, Jadi Klaster Baru