Terkini Daerah

Misteri Pembunuhan Mayat di Kebun Salak Baru Terungkap setelah 7 Tahun, Motor Sport Jadi Petunjuk

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Candibinangun, Pakem Sleman pernah dihebohkan dengan penemuan seorang mayat berjenis kelamin perempuan di sebuah kebun salak milik warga Februari 2013. Tujuh tahun berlalu, polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan tersebut.

TRIBUNWOW.COM - Warga Candibinangun, Pakem Sleman pernah dihebohkan dengan penemuan seorang mayat berjenis kelamin perempuan di sebuah kebun salak milik warga, Sarjono pada Februari 2013.

Tujuh tahun berlalu, polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan tersebut.

Dikutip TribunWow.com dari Tribun Jogja pada Jumat (4/12/2020), Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Burkan Rudi Satria mengatakan bahwa korban saat ditemukan kala itu masih menggunakan daster biru.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY, Kombes Pol Burkan Rudi (kemeja putih) dan Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto saat jumpa pers terkait kasus pembunuhan perempuan di kebun salak di wilayah Candibinangun, Pakem, Sleman pada tahun 2013 lalu. Turut dihadikan pula pelaku pembunuhan berinisial EBP (39) warga Kediri, Jawa Timur. (KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)

Baca juga: Pengakuan Pria Bunuh Pacar Gelapnya lalu Kubur di Bawah Pondasi Rumah: 5 Menit Tewas setelah Diracun

Beberapa bagian tubuh korban mengalami luka-luka, seperti leher dan kepala.

Selain itu, korban juga mengeluarkan darah di bagian mulut, telingga, dan bagian kaki.

Burkan menjelaskan bahwa mayat korban pertama kali ditemukan oleh warga yang hendak memetik salak.

"Saat itu saksi hendak memetik salak, kemudian mencium bau busuk."

"Ternyata ada mayat perempuan memakai daster biru, umur sekitar 35 tahun ke atas, dan ditutupi daun salak," ujar Burkan saat jumpa pers di Mapolda DIY, Kamis (3/12/2020).

Burkan mengakui bahwa polisi menemukan banyak kesulitan saat mengusut kasus ini hingga tujuh tahun baru terungkap siapa pelaku pembunuhan.

Pasalnya, identitas korban sulit dikenali oleh polisi.

Bahkan, sidik jari korban sudah rusak hingga tak bisa dilakukan proses identifikasi.

Polisi berhasil mengungkap kasus ini setelah adanya koordinasi antara Polsek Pakem, Polres Sleman, dan Polda DIY,

Dalam mengusut kasus pembunuhan ini, polisi juga menggali laporan sejumlah saksi-saksi yang lama.

"Kami gali lagi laporan polisi lama, cari saksi-saksi yang kemarin," jelas Burkan.

Baca juga: Gara-gara Tak Jadi Dinikahi Gurunya, Siswi SMP di Vietnam Nekat Coba Bunuh Diri, Begini Kronologinya

Lebih lanjut, Burkan mengatakan bahwa mulai terungkapnya pelaku adalah ada petunjuk motor pelaku.

"Kata kuncinya adalah pelaku memakai motor sport bukan keluaran Jepang, dan plat AG."

"Kemudian kami ke Kediri, setelah kami telusuri ternyata mengarah ke pelaku. Pelaku EBP (39), kami amankan di Sidoarjo," kata Burkan.

Ia mengakui identitas korban memang sangat misterius.

Apalagi tidak ada keluarga korban yang melaporkan kehilangan.

Polisi baru mengetahui identitas korban dari keterangan pelaku.

Baca juga: Terungkap Pelaku Pembunuhan di Kebun Salak, Polisi: 7 Tahun Kita Tidak Tahu Identitas Korban Siapa

Motif Pembunuhan

Dari pengakuan pelaku, motif dirinya membunuh korban karena rasa cemburu.

Pelaku tak terima terus dibanding-bandingkan dengan laki-laki lain.

Sehingga, dirinya tega membunuh korban dengan cara dianiaya.

Burkan yakin bahwa pelaku dan korban memiliki hubungan asmara.

"Modusnya korban dipukul dengan helm, kemudian dicekik, kepalanya dibenturkan ke batu, dan injak-injak hingga meninggal."

"Diduga keduanya ada hubungan, kan tidak mungkin cemburu kalau tidak ada hubungan. Pelaku dijerat pasal 338 KUHP," jelas Burkan.

Baca juga: Kasus Penemuan Mayat di Pakem Sleman Baru Terungkap setelah 7 Tahun, Ternyata Korban Pembunuhan

Sementara itu, mayat korban dahulu ditemukan oleh Sarjono, warga Dukuhsari, Wonokerto, Turi, Sleman.

Pada Senin (4/2/2013), Sarjono mengatakan dirinya awalnya tengah memetik buah salak di kebunnya.

Tiba-tiba saja ia mencium bau menyengat.

"Awalnya saya tidak sadar ada bau menyengat, setelah ditelusuri, ternyata ada mayat ditutup semak pohon salak," kata Sarjono.

Saat ditemukan, bagian lehernya mengeluarkan darah akibat luka jeratan. (TribunWow.com/Mariah Gipty)

Artikel ini diolah dari Tribun Jogja dengan judul MISTERI Mayat Tertutup Semak di Kebun Salak Pakem Sleman Terungkap dan Sesosok Mayat Ditemukan di Kebun Salak