Terkini Daerah

Diduga Ada Motif Balas Dendam dalam Aksi Teror di Sigi, Kapolda: Kami Melumpuhkan 2 Orang MIT

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu keluarga di Dusun Tokelemo, Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah menjadi korban pembunuhan pada Jumat (27/11/2020).

TRIBUNWOW.COM - Aksi teror terjadi di Dusun Tokelemo, Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (27/11/2020).

Satu keluarga berjumlah empat orang tewas dan tujuh rumah terbakar akibat aksi teror yang disebut dilakukan oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) tersebut.

Dikutip TribunWow.com dari BBC News Indonesia via Kompas.com, Senin (30/11/2020), Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Abdul Rakhman Baso menduga ada unsur balas dendam dari kelompok MIT.

Satu keluarga di Dusun Tokelemo, Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah menjadi korban pembunuhan pada Jumat (27/11/2020). (BBC Indonesia)

Baca juga: Pastikan akan Menindak Tegas Aksi Teror MIT di Sigi, Mahfud MD Sebut Sisa-sisa Kelompok Santoso

Baca juga: Pembunuhan Sadis Satu Keluarga di Sigi, Lebih dari 100 Pasukan Satgas Tinombala Kejar Kelompok MIT

Sebab menurutnya, keluarga yang menjadi korban tidak memiliki perselisihan apapun terhadap pelaku teror.

Selain itu saat kejadian, pelaku tidak memberikan pertanda apapun.

Disebutnya bahwa empat korban tewas terdiri dari pasangan suami istri, anak dan menantu.

Keempatnya tewas dalam kondisi yang mengenaskan.

Abdul Rakhman mengatakan sebelumnya pihaknya sempat berhadapan dengan kelompok MIT.

Hingga mengakibatkan dua orang anggota dari mereka tewas.

Oleh karenanya, dirinya menduga serangan yang terjadi di Desa Lembantongoa itu tidak terlepas adanya aksi balas dendam.

"Prediksi kita kejadian ini merupakan balas dendam karena pada 17 November lalu kami melumpuhkan dua orang dari kelompok mereka yang selama ini masuk dalam daftar DPO," ujar Abdul Rakhman.

Baca juga: Satu Keluarga di Sigi Tewas Dibantai Teroris MIT, Menag Fachrul Razi Minta Jangan Terprovokasi

Atas dasar itu, Abdul Rakhman menegaskan operasi yang dilakukan oleh Satgas Operasi Tinombala kembali digalakkan untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok MIT yang dipimpin oleh Ali Kalora.

Ali Kalora sendiri sejauh ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) bersama 13 orang lainnya.

Menurutnya, operasi Satgas Tinombala diperpanjang hingga 31 Desember 2020 dari yang sebelumnya berakhir pada 30 September.

Dalam kesempatan itu, Abdul Rakhman juga meluruskan soal sasaran pembakaran dari kelompok MIT.

Ia menegaskan bahwa tidak ada tempat ibadah, baik masjid maupun gereja yang dibakar.

"Saya luruskan tidak ada gereja yang dibakar. Bukan gereja. Hanya ada satu rumah yang kadang dipakai untuk melayani umat," jelasnya.

Akan Tindak Tegas, Mahfud MD Sebut Sisa-sisa Kelompok Santoso

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD buka suara soal aksi teror yang terjadi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Senin (30/11/2020), Mahfud MD memastikan bahwa pemerintah tidak tinggal diam dan akan melakukan tindakan tegas terhadap aksi teror yang sejauh ini sudah menewaskan 4 orang tersebut.

Mahfud MD juga menegaskan mengutuk keras tindakan tidak manusiawi itu.

Baca juga: Sosok Ali Kalora Diduga Dalang Pembunuhan Satu Keluarga di Sigi, Dikenal Orang Ahli dalam Menyamar

Dirinya menyakini bahwa aksi itu dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin oleh Ali Kalora.

Dikatakannya bahwa kelompok MIT ini merupakan sisa-sisa kelompok Santoso alias Abu Wardah yang sudah terbunuh pada 2016 silam.

"Tentu pemerintah mengutuk keras kepada pelakunya dan menyatakan duka yang mendalam kepada korban dan keluarganya," ujar Mahfud, Minggu (29/11/2020).

"Memang pelakunya adalah Mujahidin Indonesia Timur. Kelompok Mujahidin Timur ini adalah sisa-sisa kelompok Santoso yang sekarang tersisa beberapa orang lagi," tegasnya.

Mahfud mengatakan bahwa pemerintah sudah menugaskan kepada Satgas Operasi Tinombala untuk melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku, yakni kepompok MIT.

"Operasi Tinombala atau Satgas Tinombala sedang mengejarnya sekarang," ucap Mahfud.

"Jadi pemerintah akan melakukan tindakan tegas dan memburu, melalui tim atau Satgas Operasi Tinombala, para pelaku kekejian dan kebengisan terhadap satu keluarga yang menyebabkan terbunuhnya empat orang di Sigi," ungkapnya.

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul 'Menyoal Teror di Sigi yang Tewaskan Satu Keluarga, Diduga Libatkan MIT dan Operasi Tinombala Diperpanjang' dan 'Janji Pemerintah Tindak Tegas Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Sigi'