Terkini Daerah

Anjing Lapar Jaga Mayat Pria di Kawasan Elit, Warga Takut Mendekat untuk Menolong Korban di Kamar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua anjing jenis pitbull (hitam) dan beagel (coklat) yang dikenal sebagai anjing pemburu sempat membuat kepolisian kesulitan ketika hendak evakuasi mayat pria pemilik dua anjing tersebut di Jalan Taman Ubud 3, Perumahan Beranda Bali, Pesantren, Mijen, Kota Semarang, Sabtu (21/11/2020).

TRIBUNWOW.COM - Sesosok mayat yang diketahui bernama Adrianus Setyo Adibroto (47) ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Jalan Taman Ubud 3, Perumahan Beranda Bali, Pesantren, Mijen, Kota Semarang. 

Namun, para tetangga korban tidak berani mendekati mayat korban lantaran ada anjing pitbull dan beagel yang dikenal sebagai jenis anjing pemburu. 

Para relawan dan petugas kepolisian juga tidak berani mendekat.

Akhirnya mereka meminta tolong kepada Unit Satwa K-9 Polrestabes Semarang untuk menjinakan anjing tersebut. 

Baca juga: Pegawai Honorer Sebarkan Konten Porno yang Dibuat dengan Anak di Bawah Umur, Berjumlah 450 Konten

Rumah pria yang ditemukan meninggal dunia di perumahan elit Jalan Taman Ubud 3, Perumahan Beranda Bali, Pesantren, Mijen, Kota Semarang, Sabtu (21/11/2020). (Tribun Jateng/Iwan Arifianto)

"Iya tadi ada tim K-9 bersama keponakan korban masuk untuk menjinakan kedua anjing," ujar tetangga korban, Dimas kepada Tribunjateng.com, Sabtu (21/11/2020).

Dia menuturkan, kedua anjing ternyata mudah untuk dijinakkan. 

Kondisi anjing yang lapar lantas diberi pakan oleh beberapa warga.

Lantas beberapa polisi dari tim Inafis Polrestabes Semarang dan Polsek Mijen serta relawan mulai masuk ke rumah. 

Mereka melihat kondisi korban yang berada di kamarnya.

"Dapat kabar tadi jam 9 pagi, saya tidak tahu penyebab korban meninggal karena sudah seminggu lalu bertemu korban," paparnya. 

Menurutnya, korban dikenal sebagai pribadi yang tertutup. 

Korban jarang berbaur dengan para tetangga. 

Saat ini korban tinggal sendirian di rumahnya. 

Korban selama masa pandemi virus Corona  tidak bekerja lantaran terkena PHK. 

Baca juga: Valentino Rossi Ucapkan Selamat Tinggal pada Monster Energy Yamaha, Sempat Putus Asa Tanpa Yamaha

"Almarhum tinggal di sini baru sekira tiga tahun," katanya. 

Pengurus Komunitas Pitbull Kota Semarang Vita mengatakan, korban sudah lama ikut dengan komunitas pencinta anjing jenis ras tersebut. 

Ketika kejadian jenis anjing beagle yang berusia 7 tahun di kunci di kamar belakang rumah korban. 

Sedangkan jenis pit bull yang berusia lima tahun berada di depan rumah. 

"Tidak ada yang berani karena dikenal sebagai anjing yang galak meskipun sebenarnya tidak galak kalau sudah kenal," jelasnya. 

Kedua anjing tersebut sementara akan dirawat oleh komunitas yang diikuti korban. 

Vita sudah memanggil dokter hewan untuk memberi vaksin terhadap dua anjing tersebut. 

Baca juga: Pemudi Nekat Gantung Diri dan Siarkan Live di Facebook, Pacar Korban Minta Tetangga Ketuk Pintu

Pihaknya sebenarnya hendak menyerahkan anjing itu ke keluarga korban namun tidak ada yang mau. 

"Nanti kami carikan adaptor baru untuk adopsi anjing almarhum," ungkapnya. 

Pengamatan Tribunjateng.com di lokasi kejadian, garis polisi masih terpasang di rumah korban. 

Satu mobil, motor matik, dan sepeda terparkir di garasi rumah korban. 

Mayat korban sudah dibawa ke RSUP Kariadi untuk divisum. 

Mayat pria tersebut ditemukan di lantai kamarnya di kawasan rumah elit itu dalam posisi telentang tanpa menggunakan celana.

"Mayat diperkirakan meninggal dunia 3 hingga 4 hari lalu," ujar Kapolsek Mijen Ady Pratikto. 

Dijelaskan Kapolsek, penemuan mayat korban diketahui pertama kali oleh tetangganya. 

Berawal saat tetangga itu mencium bau menyengat pada Jumat (20/11/2020) malam. 

"Kemudian pagi tadi tetangga korban tersebut mencari sumber bau sekira pukul 09.00.

Dia melihat jendela depan rumah korban terdapat lalat. 

Lantaran curiga dia melaporkan ke ketua RT dan Security perumahan," jelasnya. 

Selepas itu,ketua RT dan para tetangga memeriksa lewat jendela.

Mereka melihat korban tergeletak di lantai kamar dengan kondisi memprihatinkan. 

Akan tetapi mereka tidak berani mendekat atau masuk ke dalam rumah sebab terdapat mnjing milik korban jenis Pitbull dan Beagel. 

Para warga lantas melaporkan kejadian itu ke Polsek Mijen. 

Polsek kemudian mmeminta bantuan tim K-9 Polrestabes Semarang untuk menjinakkan anjing milik korban. 

"Penyebab kematian korban diduga sakit. Keluarga juga sudah membuat surat pernyataan yang menerima musibah kematian korban sehingga menolak autopsi," katanya. 

Kakak korban Heribertus Setyo Wirawan (52) mengatakan, korban tinggal sendirian di rumahnya selama beberapa tahun terakhir.

Korban telah pisah  dengan istrinya dan memilih tinggal sendirian ditemani dua anjingnya. 

Meskipun begitu, korban masih berstatus warga Kampung Pilanglor, Kelurahan/Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan.

"Selama masa pandemi korban tidak bekerja karena ada persoalan di tempat kerjaannya di sebuah kantor koperasi di Jalan Gajah Mada," katanya.

Dia mengaku, tidak mengetahui penyebab kematian korban yang terhitung mendadak.

Pasalnya korban tidak pernah bercerita mengidap penyakit tertentu.

Bahkan, dia lama tak berkomunikasi tiba-tiba mendapat kabar kematian korban pada pukul 10.00 WIB.

"Kami bertemu dengan  korban juga sudah lama saat Ibu kami meninggal di Gubug, Grobogan," katanya. (Iwn)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul "Setyo Ditemukan Tewas di Rumah Kawasan Elit Semarang, Tetangga Takut karena Dijaga 2 Anjing."