Terkini Daerah

Inilah Peran 5 Pelaku Pembunuh Dedek, Korban Dibiarkan di Pinggir Jalan Selama 6 Jam sebelum Dikubur

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pelajar yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) bernama Abdie Haqim Perdana (15) ditemukan tewas dikubur kebun karet di Kelurahan Air Kuti, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, tak jauh dari Bandara Silampari Lubuklinggau pada Sabtu (14/11/2020) malam.

TRIBUNWOW.COM - Seorang pelajar yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) bernama Abdie Haqim Perdana (15) ditemukan tewas dikubur kebun karet di Kelurahan Air Kuti, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, tak jauh dari Bandara Silampari Lubuklinggau pada Sabtu (14/11/2020) malam.

Abdie Haqim Perdana alias Dedek dibunuh oleh lima pelaku.

Lima pelaku itu antara lain, AL (18), AM (25), RI (17), RA (18), dan WA.

Seorang pelajar yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) bernama Abdie Haqim Perdana alias Dedek menjadi korban pembunuhan sejumlah temannya. Empat pelaku saat konferensi pers di polisi. (Tribun Sumsel)

Baca juga: Pengakuan Pembunuh Pelajar SMA yang Dikubur di Kebun Karet Hanya Demi Harta: Korban Minta Tolong

Dikutip TribunWow.com dari Tribun Sumsel pada Rabu (18/11/2020), para pelaku membunuh Dedek karena ingin menguasai harta korban.

Kapolres Lubuklinggau AKBP Nuryono melalui Waka Polres Lubuklinggau, Kompol Rafael Jaya Lingga, mengatakan bahwa awalnya WA mengajak Dedek menuju rumah kontrakan AK pada Minggu (1/11/2020) pukul 16.30 WIB.

Sesampainya di rumah AL, mereka lantas bertemu dengan tiga pelaku lainnya, AM, RI, dan RA.

Kemudian, Dedek diajak AL dan WA menuju belakang Bandara Silampari Lubuklinggau untuk menemui bibi pelaku.

Setibanya di belakang bandara, AL lalu menyerang Dedek.

Setelah korban tak berdaya dan meninggal, mereka kemudian meninggalkan korban di pinggir jalan.

"Setiba di lokasi kejadian AL langsung menusuk Dedek dari belakang sebanyak enam kali, dan AL juga menusuk leher Dedek."

Keduanya meninggalkan Jasad Dedek dipiggir jalan," ungkap Rafael pada wartawan, Selasa (17/11/2020).

Enam jam kemudian pada sekitar pukul 24.00 WIB, barulah AL kembali lagi ke tempat lokasi pembunuhan.

Ia kembali bersama dengan RI dan RA.

Baca juga: Sosok Dedek Pelajar Dibunuh dan Dikubur 8 Teman, Neneknya Firasat Korban Ingin Pulang tapi Tak Bisa

Kemudian para pelaku mengubur jasad Dedek di kebun karet dekat pagar Bandara Silampari sekitar 30 meter dari lokasi eksekusi pembunuhan.

"Kurang lebih jaraknya sekitar 30 meter, jaraknya antara eksekusi dengan mereka menguburkan jasad Dedek sekitar 6 jam, yang mengeksekusi semunya adalah AL," lanjut Rafael.

Baru kemudian, RI dan RA bertugas menjual motor korban.

Sedangkan, WA kini masih menjadi buron.

"Sementara WA pasca kejadian langsung kabur melarikan diri (DPO) dan saat ini masih dalam pengejaran Polres Lubuklinggau" ungkapnya.

Sosok Korban

Dikutip TribunWow.com dari Tribun Sumsel pada Rabu (18/11/2020), Paman Korban bernama Angga menyebut bahwa Dedek adalah sosok yang baik.

Diketahui korban sempat menghilang selama 14 hari hingga ditemukan tewas.

Dedek diketahui tidak pernah terlibat dalam pergaulan yang neko-neko.

"Anaknya baik, nggak neko-neko. Badannya aja yang besar," kata Angga di kediaman korban di Desa B Srikaton Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musirawas, Minggu (15/11/2020).

Sedangkan, remaja 15 tahun itu disebutnya selama ini sangat dekat dengan sang nenek.

Keponakannya tersebut lebih sering curhat dengan neneknya ketimbang dengan sang ibu.

"Kalau sama saya atau sama ibunya dia nggak berani ngomong kalau ada apa-apa, dia pasti ngadu ke embahnya," ujar dia.

Saat Dedek sempat menghilang 14 hari, neneknya sempat mempunyai firasat bahwa cucunya itu ingin pulang namun tak bisa.

Sehingga Nenek Dedek sekaligus Ibu Angga tersebut terus mendesaknya untuk mencari korban.

"Saya nyari udah keliling nggak ketemu-ketemu."

"Ibu saya atau mbah (eyang) putri dari Dedek berulang-ulang ngomong sama saya, 'Ngga (Angga-red) carilah Dedek, dia itu mau pulang, tapi nggak bisa pulang," ujar Angga menirukan kata-kata ibunya.

Angga mengatakan bahwa ia terakhir kali berjumpa dengan keponakannya pada Sabtu (13/11/2020) malam.

Pada keesokan harinya, Dedek dinyatakan hilang, Minggu (14/11/2020).

Saat itu, Dedek mengatakan dirinya mau pergi malam mingguan.

"Sabtu (13/10/2020) malam aku masih sempat ketemu dia (Dedek), aku tanya mau kemana, dia bilang mau malam mingguan," ujar Angga.

Pada kesempatan itu, Angga juga sempat berpesan pada keponakannya untuk tidak bermain di tempat yang aneh-aneh.

"Terus aku bilang jangan ke tempat yang enggak-enggak, terus dia bilang iya," tutur Angga.

Lalu pada keesokan harinya setelah malam mingguan, Dedek kembali keluar rumah.

"Terus pas hari Minggu (14/11/2020) sekitar pukul 15.00 menjelang sore, dari cerita ibunya, kalau Dedek pamitan mau main. Saat itu Dedek sedang masang plat sepeda motornya."

"Karena sepertinya buru-buru setelah mendapat telpon temannya, Dedek nggak pakai motornya sendiri karena platnya belum terpasang, tapi pakai motor ibunya," cerita Angga. (TribunWow.com/Mariah Gipty)

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Artikel ini diolah dari Tribun Sumsel dengan judul Pengakuan Pembunuh Pelajar di Lubuklinggau, Dedek Teriak Minta Tolong Setelah 5 Kali Ditusuk, Dedek Pelajar di Musirawas Tewas Dibunuh, Dikubur di Kebun Karet di Lubuklinggau, Sempat Takut Diancam, Saksi Beranikan Diri Bongkar Kasus Pembunuhan Dedek di Lubuklinggau dan Pinjam Motor Ibu Pamit Pergi Main, Pelajar di Musirawas Ditemukan Tewas Dikubur di Kebun Karet