TRIBUNWOW.COM - Acara pernikahan putri dari Habib Rizieq Shihab yang digelar di wilayah Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Barat berbuntut panjang.
Diketahui, kerumunan masa terjadi ketika pimpinan Front Pembela Islam (FPI) ini melakukan kegiatan di Bogor, Jawa Barat pada Jumat (13/11/2020).
Serta kegiatan akad pernikahan putri Habib Rizieq Shihab, Syarifah Nazwa Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11/2020) malam.
Terkait hal tersebut, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Sufahradi dicopot dari jabatannya.
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis mencopot dua Kapolda yang dianggap tidak melaksanakan perintah dalam penegakan protokol kesehatan terkait pencegahan penularan Covid-19.
Baca juga: Buntut Pernikahan Anak Rizieq Shihab, Polri Layangkan Surat Panggil Anies Baswedan: Kita Klarifikasi
Pencopotan itu berdasarkan surat telegram rahasia Kapolri Nomor ST3222/XI/KEP/2020 yang tandatangani tanggal 16 November 2020 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Polri.
"Ada dua Kapolda yang tidak melaksanakan perintah dalam menegakan protokol kesehatan maka diberikan sanksi berupa pencopotan Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta, Senin (16/11/2020).
Atas pencopotan itu, Kapolda Metro Jaya kini dipimpin Irjen Pol Muhammad Fadil Imran yang sebelumnya menjabat Kapolda Jawa Timur.
Sementara itu, Nana Sudjana dimutasi menjadi kors Ahli Kapolri.
Sementara itu, Kapolda Jawa Barat digantikan Irjen Pol Ahmad Dofiri.
Sementara Irjen Pol Rudi Sufahradi dimutasi menjadi Widyaiswara tingkat 1 Lemdiklat Polri.
Dalam kasus ini, Argo menyebutkan penyidik telah mengirimkan surat untuk klarifikasi kepada pihak terkait pelaksanaan acara respesi tersebut. Surat pemanggilan itu mulai dari tingkat RT hingga Gubernur DKI Jakarta.
"Tindak lanjut penyidik dalam perkara protokol kesehatan atas diselenggarakannya acara resepsi pernikahan putri HRS. Jadi penyidik sudah mengirimkan surat klarifikasi kepada anggota binmas yang bertugas di protokol kesehatan, kepada RT, RW linmas dan lurah camat dan walikota Jakarta Pusat, kemudian KUA satgas COVID-19, biro hukum DKI dan gubernur DKI Jakarta," katanya.
Siapakah sosok kedua Kapolda yang dicopot tersebut ?
1. Irjen Pol Nana Sudjana
Irjen Pol Nana Sudjana diketahui menjadi Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Pol Gatot Eddy.
Sebelum menjadi Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana mengemban jabatan sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB).
Irjen Pol Nana Sudjana lahir di Cirebon, Jawa Barat pada 26 Maret 1965.
Sebagai perwira tinggi Polri, Irjen Pol Nana Sudjana mengemban amanat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya sejak 20 Desember 2019.
Irjen Pol Nana Sudjana merupakan lulusan Akademi Polisi atau Akpol 1988.
Ia punya pengalaman dalam bidang intel.
Baca juga: Nasib Kapolda Metro Jaya-Kapolda Jawa Barat seusai Dicopot karena Diduga Imbas Acara Habib Rizieq
Sebelumnya, Irjen Pol Nana Sudjana telah malang-melintang bertugas di berbagai wilayah Indonesia.
Sebelum menjadi Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana diketahui sempat menjadi Kapolda NTB.
Berikut profil singkat karier Irjen Pol Nana Sudjana dikutip dari Wikipedia:
- Pamapta Polresta Yogyakarta (1988)
- Kapolsekta Umbulharjo Polresta Yogyakarta
- Kapolsek Metro Tamansari Polres Metro Jakbar (2002)
- Kapolres Probolinggo (2006)
- Wakapolwiltabes Surabaya
- Analis Utama Tk. III Baintelkam Polri
- Kapoltabes Surakarta (2010)
- Dirintelkam Polda Jateng (2011)
- Analis Utama Tk. I Baintelkam Polri (2012)
- Analis Kebijakan Madya bidang Ekonomi Baintelkam Polri (2013)
- Dirintelkam Polda Jatim (2014)
- Wakapolda Jambi (2015)
- Wakapolda Jabar (2016)
- Dirpolitik Baintekam Polri (2016)
- Kapolda NTB (2019)
- Kapolda Metro Jaya (2019)
Namun, tongkat kepemimpinannya menjadi Kapolda Metro Jaya harus berakhir setelah dimutasi menjadi kors Ahli Kapolri karena dinilai tidak menegakan aturan protokol kesehatan terkait acara pernikahan putri Habib Rizieq Shihab.
Baca juga: FMPU Ungkap Tak Ada Koordinasi dengan Habib Rizieq Shihab soal Pelaporan terhadap Nikita Mirzani
2. Irjen Pol Rudy Sufahriadi
Irjen Pol Rudy Sufahriadi diketahui pria asal Cimahi, Jawa Barat.
Sebelum menjadi Kapolda Jabar, ia pernah bergabung dalam satuan elite pemberantas teroris, yaitu Densus 88.
Diketahui, Rudy Sufahriadi sempat bertugas di Densus 88 Antiteror.
Setelah itu, ia sempat bertugas di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau BNPT.
Kala itu, pada 2010 hingga 2016, ia menduduki jabatan sebagai direktur pembinaan BNPT.
Seperti yang yang banyak diberitakan, Rudy Sufahriadi bahkan menulis sebuah buku berjudul Perkembangan Teroris di Indonesia dan Penanggulangannya.
Jejaknya dalam menindak kasus terorisme makin dikenal publik saat menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Tengah.
Terhitung, Rudy Sufahriadi menduduki jabatan itu selama dua tahun, yakni dari 2016 hingga 2018.
Kala itu, ia juga terlibat dalam perburuan kelompok Santoso, yaitu Operasi Tinombala.
Operasi Tinombala ini merupakan operasi gabungan yang teridri dari sejumlah pasukan elite dari Polri dan TNI.
Hingga akhirnya, kelompok Santoso yang sembunyi di hutan belantara kawasan pegunungan di Poso itu bisa dilumpuhkan.
Tak hanya berhasil menangani kasus terorisme, ia juga sempat pula berkarier di Brimob.
Sejak lulus dari Akademi Kepolisian pada 1988, Rudy Sufahriadi memang mengawali kariernya sebagai komandan peleton Brimob.
Hingga 2004, ia bertugas di Brimob Polri sampai akhirnya pada 2005, ia pun ditunjuk jadi Kapolres Poso.
Tak heran, ketika menjadi Kapolda Sulawesi Tengah, Rudy Sufahriadi turut paling depan dalam perburuan kelompok Santoso.
Ia memang sudah mengenal seluk beluk Poso sejak menjadi Kapolres Poso.
Saat jadi Kapolres Poso, ia bahkan dikabarkan memang pernah jadi sasaran teroris.
Diolah Tribunjabar.id dari berbagai sumber, ia disebut sempat menjadi sasaran tembak saat selesai salat subuh dari masjid.
Untungnya, Rudy Sufahriadi sigap sehingga bisa lolos dari hantaman peluru yang ditembakkan.
Kesuksesannya di bidang terorisme pun membawa Rudy Sufahriadi menduduki jabatan strategis di Brimob.
Setelah menjadi Kapolda Sulawesi Tengah, ia pun menjadi Kepala Korps Brimob Polri pada 2018.
Tahun berikutnya, ia pun diangkat menjadi asisten operasi Kapolri.
Setelah itu, Rudy Sufahriadi pun resmi menjabat menjadi Kapolda Jabar pada April 2019.
Namun, akhirnya ia dimutasi menjadi Widyaiswara tingkat 1 Lemdiklat Polri karena dianggap tidak menegakan aturan protokol kesehatan di wilayahnya khususnya terkait kedatangan Habib Rizieq Shihab di Bogor, Jawa Barat.
(Tribunnews.com/ Tribunpontianak/ Tribunjabar.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok Irjen Nana Sudjana dan Irjen Rudy Sufahriadi, Kapolda yang Dicopot Terkait Acara Habib Rizieq