TRIBUNWOW.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah, Sabtu (14/11/2020).
BMKG juga memberikan peta sebaran gambaran potensi gelombang tinggi untuk beberapa perairan di Indonesia.
Dilansir TribunWow.com dari BMKG, berikut rincian peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia:
Baca juga: 4 Fakta Pria di Riau Bunuh Mahasiswi, Dipicu saat Korban Minta Bayaran setelah Berhubungan Badan
BMKG mengungkapkan, Sirkulasi Siklonik terpantau di perairan Barat Sumatera (925-850mb) yang membentuk konvergensi memanjang dari Riau hingga Sumatera Barat, dari Sumatera Selatan hingga perairan Barat Bengkulu dan dari Kalimantan Utara hingga Kalimantan Barat.
Sirkulasi siklonik lainnya juga terpantau di Barat Kalimantan Utara (925-900mb) yang membentuk konvergensi memanjang di Kalimantan Utara.
Daerah perlambatan kecepatan angin/konvergensi juga terpantau memanjang dari Jawa Timur hingga Jawa
Barat, di NTT, di Aceh bag Selatan, dari Sumatera Selatan hingga perairan Barat Bengkulu, dari Laut Maluku hinga Selat Makassar, di Sulawesi Tenggara bag Utara, dan di Papua bag Barat.
Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang:
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Bengkulu
Sumatera Selatan
Kep. Bangka Belitung
Lampung
Banten
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kalimantan Selatan
Sulawesi Tengah
Sulawesi Barat
Papua
Wilayah yang berpotensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang:
Nusa Tenggara Barat
Maluku Utara
Papua Barat
Peringatan Dini Gelombang Tinggi
BMKG menyebutkan, Siklon Tropis Vamco 980 hPa terpantau di Laut Cina selatan barat Filipina memberikan dampak secara tidak langsung pada ketinggian gelombang di Laut Natuna Utara, Perairan Kep.Anambas – Kep.Natuna, dan Laut Natuna.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari Utara - Timur dengan kecepatan 4 - 25 knot sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari Timur - Tenggara dengan kecepatan 4 – 22 Knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Cina selatan, Perairan P.Enggano, Perairan barat Lampung, dan Samudra Hindia barat Lampung. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Kondisi Laut
Area Perairan dengan Gelombang Sedang (1.25 - 2.50 M)
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Indonesia Jumat 13 November: Angka Positif Tambah 5.444, Total 457.735 Kasus
Baca juga: Ogah Bayar setelah Hubungan Badan di Kebun Karet, Pria Ini Malah Bunuh sang Mahasiswi
Perairan Utara Sabang
Selat Sape bagian Selatan
Perairan Barat Aceh
Laut Sawu
Perairan Barat P. Simeulue - Kep.Mentawai
Samudra Hindia Selatan P. Sawu - P. Rotte
Teluk Lampung bagian Selatan
Laut Sulawesi Bag.Tengah dan Timur
Laut Natuna
Perairan Kep.Sangihe – Kep.Talaud
Perairan Selatan Kep. Anambas - Kep. Natuna
Laut Maluku bagian Utara
Perairan Selatan P. Sumba - P. Sawu
Perairan Utara Halmahera
Perairan Kupang - P. Rotte
Samudra Pasifik Utara Halmahera hingga Papua
Selat Sumba bagian Barat
Laut Arafuru Selatan Merauke
Area Perairan dengan Gelombang Tinggi (2.50 - 4.0 M)
Perairan P. Enggano - Bengkulu
Perairan Selatan Jawa hingga P. Sumbawa
Perairan Barat Lampung
Selat Bali - Lombok - Alas bagian Selatan
Selat Sunda bagian Barat dan Selatan
Samudra Hindia Selatan Jawa hingga P. Sumba
Samudra Hindia Barat Sumatra
Perairan Utara Kep. Anambas - Kep. Natuna
Area Perairan dengan Gelombang Sangat Tinggi (4.0 - 6.0 M)
Laut Natuna Utara
Imbauan BMKG
BMKG mengimbau agar masyarakat memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, seperti:
- Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m)
- Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m)
- Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m)
- Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m)
Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diminta tetap selalu waspada. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)