TRIBUNWOW.COM - Vaksinolog sekaligus Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD mengatakan, dalam proses pembuatan vaksin merupakan proses bioteknologi yang rumit.
Pada awalnya peneliti atau pembuat vaksin menentukan bibit vaksin.
Kedua saat sudah mendapat kandidat vaksin yang tepat, kemudian diujikan kepada hewan untuk mengetahui keamanan dan efektivitasnya.
Ketika pada hewan terbukti aman dan efektif, maka barulah diuji cobakan pada manusia yang dikenal sebagai uji klinik Fase I, II, dan III.
Baca juga: Hasil Survei Tunjukkan Masyarakat Indonesia Optimis Hadapi Pandemi Covid-19, dr Reisa Sayangkan Ini
Baca juga: Istana Klaim Kandidat Vaksin Covid-19 dari Sinovac Lebih Baik dibanding yang Lain, Ini Alasannya
“Tujuan dari proses uji klinik ini adalah, memastikan keamanan vaksin yang diuji, karena kalau kita bicara soal vaksin tidak ada tawar menawar tentang keamanan, itu mutlak. Kedua baru kita bicara tentang efektivitas,” terang dr. Dirga dalam acara Dialog Produktif bertema 'Vaksin : Intervensi Kesehatan Masyarakat yang Efektif dan Aman', yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), beberapa waktu lalu.
Ia menuturkan, vaksin adalah salah satu pencegahan infeksi yang efektif karena sifatnya mampu melindungi secara spesifik.
Satu bukti kesuksesan vaksin adalah hilangnya penyakit smallpox (variola) sejak tahun 1900-an, di mana dahulu 1 dari 3 penderita penyakit smallpox meninggal dunia.
Saat ini dunia juga mampu mengeliminasi campak dan polio, termasuk di Indonesia melalui vaksin sehingga sekarang terbebas dari polio.
Baca juga: MUI Berangkat ke Cina untuk Pastikan Kehalanan Vaksin Covid-19, Pemerintah Siap Konsultasi
Baca juga: Kasus Covid-19 secara Global Telah Melebihi 50 Juta setelah Terjadi Lonjakan sejak 30 Hari Terakhir
Pemerintah ujar dia, berencana untuk menghadirkan dan memproduksi vaksin Covid-19 di Indonesia, untuk menghentikan penyebaran, menurunkan kesakitan dan kematian akibat Covid-19.
"Berbagai bukti telah menunjukkan bahwa vaksin adalah upaya pencegahan penyakit infeksi paling efektif. Saat ini pemerintah tengah menunggu data hasil uji klinis Fase III vaksin COVID-19. Oleh karena itu sikap kehati-hatian yang diambil pemerintah merupakan langkah tepat untuk menghasilkan vaksin COVID-19 yang aman dan manjur," jelas dia.
Meski sampai saat ini, obat dan vaksin belum ditemukan, hal paling efektif untuk mencegah Covid-19 adalah Protokol 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan harus terus disiplin dijalankan.
“Saat ini sedang vaksin sedang uji klinik. Intinya saat ini kita tetap harus melakukan 3M.” terang dr. Dirga Sakti Rambe.
Catatan redaksi:
Bersama-kita lawan virus Corona.
Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak). (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Vaksinolog Jelaskan Rumitnya Proses Pembuatan Vaksin, Keamanan Nomor 1, Kedua Efektivitas