Terkini Nasional

Mahfud MD Tak Larang Masyarakat Bersikap soal Presiden Prancis Macron: Dengan Tertib, Tidak Merusak

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Mahfud MD dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Mahfud MD Tak Larang Masyarakat Bersikap soal Presiden Perancis.

TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD buka suara soal pernyataan kontroversial dari Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

Dilansir TribunWow.com tayangan YouTube KompasTV, Minggu (1/11/2020), Mahfud MD mempersilahkan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menunjukkan sikapnya.

Terlebih sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah mengambil sikap dengan menyatakan mengecam keras apa yang dilakukan oleh Emmanuel Macron.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron (AFP)

Baca juga: Jokowi Kecam Pernyataan Presiden Perancis: Teroris Tidak Ada Hubungannya dengan Agama Apa Pun

Baca juga: Dukung Boikot Produk Prancis, Fadli Zon: Sampai Presiden Macron Paham Betul dan Minta Maaf

Pernyataan dari Emmanuel Macron telah dianggap menyinggung seluruh umat agama Islam, terkait kartun Nabi Muhammad.

Menyusul hal itu, seruan untuk memboikot produk dari Prancis banyak dilakukan oleh negara-negara dengan basis Islam.

Mereka di antaranya adalah negara di Jazirah Arab, seperti Arab Saudi, Turki, Palestina, hingga Yordania.

Meski begitu, Mahfud MD meminta supaya tetap mengedepankan persatuan dan toleransi terhadap seluruh umat beragama.

Selain itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu juga meminta kepada masyarakat Indonesia yang ingin menunjukkan sikap dan pendapatnya harus dilakukan dengan tertib dan tidak merusak.

"Maka khusus untuk menjaga situasi politik dan keamanan di Indonesia, kami dari pemerintah menyerukan bahwa setiap upaya mengekspresikan dan menyatakan pendapat terkait dengan Presiden Prancis itu supaya dilakukan dengan tertib, tidak merusak, bisa melalui media-media yang tersedia," jelasnya.

Mahfud MD mengatakan bahwa  di Indonesia tidak ada yang ikut bertanggungjawab atas pernyataan kontroversi dari Emmanuel Macron.

Sehingga dikatakannya tidak perlu bersikap anarkis.

Baca juga: 3 Orang Tewas dalam Teror Penusukan di Gereja Prancis, 1 Wanita Dipenggal Pelaku

"Karena di sini tidak ada boleh dirusak, boleh diperlakukan secara anarkis, karena di Indonesia ini tidak ada satu institusi atau satu orang pun atau siapa pun yang harus dianggap ikut bertanggung jawab dengan pernyataan Macron," kata Mahfud MD.

"Dipersilahkan kalau mau mengajukan aspirasi, menyatakan pendapat, menyampaikan kritik, tapi sampaikanlah itu dengan tertib dan tidak melanggar hukum," harapnya.

Simak videonya mulai menit awal:

Dukung Boikot Produk Prancis, Fadli Zon: Sampai Presiden Macron Paham Betul dan Minta Maaf

Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Fadli Zon mengaku mendukung aksi boikot produk Perancis.

Seperti yang diketahui, sejumlah negara dengan menyoritas penduduk muslim di dunia telah menyerukan untuk tidak lagi menggunakan produk-produk buatan Prancis.

Mereka di antaranya adalah negara di Jazirah Arab, seperti Arab Saudi, Turki, Palestina, hingga Yordania.

Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Fadli Zon mengaku mendukung aksi boikot produk Perancis. (Youtube/tvOneNews)

Baca juga: Asosiasi Dagang Negara-negara Arab Boikot Produk Prancis, Buntut dari Macron yang Dinilai Hina Islam

Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap Presiden Perancis, Emmanuel Macron yang dianggap menghina agama Islam terkait kartun Nabi Muhammad.

Dilansir TribunWow.com, Fadli Zon menilai bahwa Indonesia juga perlu untuk melakukan aksi tersebut.

Terlebih diakui Indonesia sendiri merupakan negara dengan umat Islam terbesar.

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Macron sudah kelewat batas dan sudah sangat menyinggung seluruh umat islam di dunia.

Ia menambahkan bahwa Macron tidak bisa kemudian berdalih pada kebebasan bereskpresi.

"Menurut saya perlu, karena kita melihat bahwa apa yang dilakukan oleh Prancis, terutama atas instigation dari Presiden Macron," ujar Fadli Zon,  dalam acara Kabar Petang 'tvOne', Rabu (28/10/2020).

"Itu jelas sekali telah melukai banyak umat Islam di Indonesia dan seluruh dunia sebenarnya," jelasnya.

Politisi Gerindra itu juga menilai terdapat diskriminasi rasialis dan sikap islamophobia yang ditunjukkan oleh Macron.

"Dan juga sikap diskriminasi rasialis dan bahkan islamophobia yang ditunjukkan oleh Macron itu membuat gejolak yang sebetulnya tidak perlu," kata Fadli Zon.

"Ini hanya terjadi kepada Islam, bagaimana dengan sikap Macron terhadap antisemitizem itu agak berbeda," terangnya.

Baca juga: Produk Prancis Diboikot karena Macron Dinilai Hina Islam, Prancis Minta Seruan Segera Dihentikan

Meski membenarkan adanya kebebasan berekspresi, Fadli Zon menilai jika menyangkut soal ras dan agama tetap ada batasannya.

Maka dari itu, sebagai bentuk protes dan perlawanan terhadap sikap Macron, Fadli Zon mengaku mendukung penuh aksi boikot produk dari negara berjuluk Kota Mode tersebut.

Ia juga berharap dengan aksi boikot itu bisa memberikan pemahaman kepada Macron, sehingga bisa mengakui kesalahannya.

"Kalau semua kebebasan berekspresi itu tanpa batas, apalagi ini menyinggung masalah agama, hal-hal yang sangat prinsipil bagi setiap umat Islam atau umat agama lain kalau dihina juga," ungkapnya.

"Jadi saya ikut menganjurkan, mari kita boikot saja produk-produk Perancis ini, sampai Presiden Macron paham betul bahwa apa yang dia lakukan itu salah dan dia minta maaf kepada umat Islam dan Indonesia adalah negara Islam terbesar di dunia umat islamnya," tegasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 1.10

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)