Kabar Ibu Kota

5 Fakta Wanita Diduga ODGJ Teror Kantor Anies Baswedan: Tulis Surat sampai Ngaku Dianiaya TNI

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Blok G Balai Kota DKI, Gambir, Jakarta Pusat.

TRIBUNWOW.COM - Seorang wanita yang diduga mengalami gangguan jiwa (ODGJ) mengancam hendak membakar kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Selasa (27/10/2020) pukul 12.10 WIB.

Dilansir TribunWow.com, wanita tidak dikenal ini kedapatan membawa bensin dan nyaris lolos dari pengamanan petugas.

Wanita tersebut secara khusus hendak menyasar ruang kerja Biro Perekonomian di Gedung Blok G, Balai Kota DKI Jakarta.

Gedung utama Balai Kota DKI Jakarta. (Kompas.com/Alsadad Rudi)

 

Baca juga: Gara-gara Rokok, Tukang Bangunan Jadi Tersangka Kebakaran Kejaksaan Agung, MAKI: Antiklimaks

Berikut rangkuman fakta peristiwa yang menghebohkan balai kota tersebut.

1. Lolos dari Pemeriksaan X-Ray

Wanita berpakaian serba hitam ini lolos dari pemeriksaan sinar x-ray di lobi gedung.

Hal itu disampaikan Kepala Biro Umum Sekretariat Daerah DKI Jakarta Budi Awaludin.

“Saat diperiksa memakai x-ray terlihat hanya cairan, kami berpikir itu air mineral. Lalu, dia naik ke Biro Perekonomian di lantai 12 gedung Blok G," kata Budi, dikutip dari Wartakotalive.com, Rabu (28/10/2020).

2. Memaksa Masuk dan Terjadi Percekcokan

Wanita ini lalu memaksa masuk ke ruang kerja Biro Perekonomian untuk mengecek surat.

Di situ terjadi cekcok dengan petugas keamanan yang berupaya menghalau.

Ia bahkan mengancam akan membakar kantor tersebut.

Saat digeledah, ternyata botol yang dibawa dalam tas wanita itu berisi bensin.

“Ternyata di tasnya itu ada bensin, akhirnya kami amankanlah bensinnya,” ungkap Budi.

Baca juga: Viral Video ODGJ Diseret Keluar dari Pesawat, Ini Penjelasan Pihak Bandara Radin Intan II Lampung

3. Identitas Tidak Jelas

Wanita ini tidak membawa keterangan identitas tertentu seperti kartu tanda penduduk (KTP).

Meskipun begitu, ia membawa surat keterangan KTP hilang.

Berdasarkan keterangan tersebut, wanita ini berasal dari Nias.

“Ibu itu dari Nias, jadi ada surat KTP yang hilang di situ tulisannya Nias," ungkap Budi.

4. Sempat Tulis Surat dan Diduga ODGJ

Setelah kejadian tersebut, wanita ini dilepaskan dengan alasan diduga mengalami gangguan kejiwaan.

Sementara itu petugas keamanan hanya menyita bensin sebanyak 1,5 liter yang dibawa wanita tersebut sebagai barang bukti.

“Sempat kami amankan dan akhirnya kami lepas, jadi yang kami ambil hanya barang bukti," kata Budi.

Wanita ini juga sempat menulis surat yang ditujukan kepada Anies Baswedan melalui Biro Perekonomian.

Namun struktur kalimat dan pengakuan dalam surat tersebut terkesan mengada-ada, sehingga petugas menyimpulkan dugaan wanita ini adalah ODGJ.

 

Baca juga: Anies Baswedan Minta Warganya Disiplin Protokol Kesehatan: Jalani Liburan Tanpa Terinfeksi Covid-19

"Karena kami lihat dari surat yang disampaikan itu enggak nyambung antara satu kalimat dengan yang lain, sehingga diduga sakit jiwa akhirnya dilepas,” kata Budi.

Berikut penggalan surat yang ditulis wanita tidak dikenal tersebut.

Kepada Yth Anies Baswedan yang menangani DKI Jakarta

Di Tempat

Assalamualaikum wr. wb. Dengan ini saya menyampaikan surat ini kepada Anies Baswedan. Saya sudah capek sekali dan sudah berulang kali memberikan surat pertemuan, tetapi kamu tidak mau bertemu dengan saya.

Padahal tanpa saya suara dan gedung, lahan, harta benda, uang rupiah dan kepemimpinan, kedudukan, jabatan itu dari saya dan lain-lain. Pura pura hidupmu masih hidup di jalanan seperti asalmu dahulu pengemis.

Wanita ini mengaku memiliki kedudukan di Kapolsek Cawang di Jatinegara dan memiliki sejumlah uang anggaran yang diklaim dari Bank DKI.

Ia juga memaksa bertemu Anies Baswedan.

Kita harus bertemu sekarang juga. Demikianlah yang saya sampaikan agar Anies Baswedan langsung bertemu dengan saya sekarang juga. Harap dapat mengerti, dari yang berwenang, ibu negara RI Ernawati Ululaya Nias, anak bunda Ani Yudhoyono/Rhoma Irama pemimpin Kapolsek Cawang, Otista Jatinegara.

5. Mengaku Dianiaya Anggota TNI

Tidak hanya itu, wanita ini mengaku menjadi korban penganiayaan oleh seorang oknum TNI yang bertugas di Balai Kota.

Ia bahkan sempat membuat laporan tindakan tersebut ke Polisi Militer (POM).

Hal itu disampaikannya kepada para petugas keamanan di Balai Kota DKI Jakarta setelah dilepaskan.

Budi kemudian mengklarifikasi apa yang disampaikan wanita ini tidak benar.

“Saya laporkan ini ke polisi dan POM Jaya karena dia (perempuan) itu melaporkan seorang TNI menganiayanya di lantai 12," jelas Budi.

"Akhirnya saya buat laporan kepada Kepala POM Jaya bahwa kejadiannya tidak benar seperti itu, dan saya melaporkannya ke Polsek Gambir,” paparnya.

Budi menambahkan, pihaknya sudah mengirim surat ke Polsek Gambir untuk melaporkan wanita yang mengancam akan merusak aset pemerintah dan mencemarkan nama baik tersebut.

"Tadinya kami berpikir itu dia sakit jiwa, tapi kok bisa melaporkan hal itu (dugaan penganiayaan ke TNI),” kata Budi. (TribunWow.com/Brigitta)

Artikel ini diolah dari Wartakotalive.com dengan judul Mengaku-ngaku Dianiaya Oknum TNI, Wanita Diduga Gangguan Jiwa Bawa Bensin ke Balai Kota Kini Dilepas dan Petugas Amankan Ibu Bawa Bensin Hendak Bakar Kantor Anies Baswedan.