TRIBUNWOW.COM - Anggota DPR Fraksi PDIP, Aria Bima megaku tak menyangka Rocky Gerung membenarkan kerusuhan dalam aksi demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Dilansir TribunWow.com, Aria Bima sampai mengatakan bahwa Rocky Gerung gila.
Momen tersebut terjadi dalam acara Mata Najwa 'Trans7', Rabu (21/10/2020).
Baca juga: Bicara Kutukan Periode Kedua, Feri Amsari: Wajah Jokowi Sesungguhnya adalah yang saat Ini
Baca juga: Minta Rocky Gerung Berkaca, Irma Suryani: Kalau Zaman Soeharto, Orang seperti Rocky Sudah Hilang
Dalam kesempatan itu, awalnya Direktur Pusako Universitas Andalas, Feri Amsari memberikan komentarnya terkait perlakukan kepada para aktivis yang ditangkap.
Mereka ditangkap dengan dugaan melakukan provokasi dan juga menyebarkan berita bohong atau hoax.
Meski begitu, ia menilai tidak sepantasnya mereka mendapatkan perlakukan yang berlebihan dari pihak yang berwajib, terlebih sampai diborgol.
Ia lantas membandingkan dengan perlakukan terhadap para tersangka lainnya yang notabene kasusnya lebih besar, seperti misalnya para koruptor.
"Hoax itu bukan kejahatan besar, koruptor saja tidak diperlakukan seperti itu," ujar Feri Amsari.
Feri Amsari menilai, pemerintah melakukan aksi penangkapakan tersebut lantaran menganggap mereka bisa membahayakan kekuasaan.
"Ya karena yang ditakuti rezim adalah para penyampai suara-suara kebenaran," katanya.
"Tadi kan dikatakan bahwa ini fitnah, ini hoax dan segala macam, takut dengan itu saya pikir endak bener negara takut dengan itu, kalau negara punya kebenaran sendiri sampaikan oleh istana," jelas Feri Amsari.
Baca juga: Rocky Gerung Ibaratkan Pemerintah Jokowi Itu Pernikahan: Malam Pertama Pasangannya Udah Gak Percaya
Ia lantas menyinggung soal aksi demo yang kemudian diakui memang ada kericuhan.
Menurutnya, pemerintah harusnya bisa membuktikan atas dugaan yang disampaikan yakni bahwa kerusuhan demo tersebut ada faktor lain.
"Sejauh ini yang dituduh itu adalah pembubaran mahasiswa aksi karena mereka melempari, siapa yang melakukan pelemparan? mahasiswa atau yang lain, tidak tersampaikan oleh negara," ungkapnya.
Hal itu kemudian ditanggapi oleh Aria Bima.
Ia menanyakan kepada Feri Amsari apakah konstitusi ataupun dirinya membenarkan cara-cara menyampaikan aspirasi dengan melakukan kerusuhan, termasuk bakar-membakar.
"Penolakan Omnibus Law menurut Anda apakah dengan cara kemarin itu sudah benar, bakar-bakar itu benar?" tanya Aria Bima.
"Penolakan dengan cara yang Anda lihat dari berbagai kasus ini, benar?" tanyanya lagi menegaskan.
"Tanya Rocky, benar enggak Rock?" ujar Aria Bima melemparkan ke Rocky Gerung.
"Benar," jawa Rocky tertawa.
Baca juga: Akui Jokowi Berubah, Mardani Ali Bandingkan saat Jadi Walkot Solo dan Sesalkan Ucapannya soal Demo
Mendengar hal itu, Aria Bima mengaku tidak habis pikir hingga menyebut Rocky Gerung gila.
"Sekarang membakar itu semua benar? Oo lha gila kamu Rock," kata Aria Bima.
"Kenapa you enggak bilang benar enggak demonstrasi damai, kenapa you tanya soal kebakaran?," tanya Rocky Gerung.
Simak videonya mulai menit ke- 7.43
Irma Suryani: Kalau Zaman Soeharto, Orang seperti Rocky Sudah Hilang
Di sisi lain, politisi Partai Nasdem, Irma Suryani menanggapi sikap kritis dari pengamat politik Rocky Gerung.
Tidak bisa dipungkiri bahwa Rocky Gerung kerap memberikan kritikan tajam terhadap pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir TribunWow.com, Irma Suryani lantas meminta kepada Rocky Gerung supaya bisa bercermin untuk melihat dirinya sendiri.
Baca juga: Rocky Gerung Ibaratkan Pemerintah Jokowi Itu Pernikahan: Malam Pertama Pasangannya Udah Gak Percaya
Baca juga: Akui Jokowi Berubah, Mardani Ali Bandingkan saat Jadi Walkot Solo dan Sesalkan Ucapannya soal Demo
Irma Suryani kemudian membandingkan dengan kondisi yang terjadi pada rezim Presiden Soeharto.
Ia meyakini bahwa orang-orang seperti Rocky Gerung sudah hilang entah kemana.
Hal itu diungkapkannya dalam acara Mata Najwa 'Trans7' Rabu (21/10/2020).
"Rocky ini kan selalu berpersepsi seolah-olah dia paling pinter, paling bener dan paling demokrasi," ujar Irma Suryani.
"Kalau di zaman Soeharto, orang seperti Rocky ini sudah hilang, orang seperti Fery (Amsari) sudah hilang, sudah enggak ada. Sudah 'di-marsinah-kan' orang seperti dua ini," jelasnya.
Namun dirinya menyadari bahwa hal semacam itu tidak mungkin akan terjadi di dalam sebuah negara demokrasi seperti saat ini.
Meski begitu, Irma Suryani tetap menyayangkan sikap yang ditunjukkan oleh Rocky Gerung.
Bahkan ia menilai bahwa apa yang selama ini sudah dilakukan oleh Rocky Gerung mendandakan sistem demokrasi di Indonesia sudah sangat kebablasan.
Menurutnya, meskipun menganut sistem demokrasi yang membebaskan setiap rakyat untuk berpendapat, namun tetap harus ada batasannya.
Baca juga: Rocky Gerung Beberkan Komentar Publik Internasional soal UU Cipta Kerja, Sebut Dianggap Berbahaya
"Tapi di era Jokowi, Rocky ini mencaci-maki Jokowi, Jokowi tenang-tenang aja," kata Irma Suryani.
"Fery Ngomong seenak udelnya juga Jokowi santai-santai aja. Itu karena memang demokrasi kita ini sekarang sudah kebablasan," imbuhnya."
"Orang sudah merasa dirinya paling bener, paling pintar, dan paling bersih. Cobalah berkaca pada diri sendiri dulu, apakah sudah bener, gitu lho Rock," tegasnya.
Lebih lanjut, Irma Suryani tidak setuju dengan penyebutan bahwa Jokowi bersikap represif.
"Jangan pernah mengatakan Jokowi represif, demo berjilid-jilid dan bertubi-tubi. Emang dilarang? enggak, difasilitasi kok," bantahnya.
"Tapi kalau orang melakukan ujaran kebencian, memprovokasi seperti Rocky ini, kalau saya presiden sudah saya tangkap," pungkasnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)