TRIBUNWOW.COM - Narapidana hukuman mati Cai Changpan ditemukan meninggal dunia diduga bunuh diri di sebuah gudang pembakaran ban di dalam hutan Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (17/10/2020).
Dikabarkan sebelumnya, Cai Changpan belum lama melarikan diri dari Lapas Tangerang pada 14 September 2020 lalu.
Dari informasi yang beredar, terdapat satpam yang rupanya selama ini menjaga daerah gudang pembakaran ban tersebut.
Baca juga: Deretan Fakta soal Lokasi Penemuan Jenazah Cai Changpan, Dikelola Istri hingga Pernah Ditemukan Sabu
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com pada Senin (19/10/2020), Kepala Desa Koleang, Abdul Rohman lantas mengungkapkan kesaksiannya.
Abdul yang turut menyaksikan proses penggeledahan dan evakuasi jenazah Cai Changpan sempat melihat seorang satpam dibawa polisi.
Ia dibawa lantaran menjadi saksi terkait kasus tersebut.
Abdul menjelaskan, satpam itu merupakan warga Desa Koleang.
Selama ini, pria itu memang bekerja sebagai satpam di gudang pembakaran ban tersebut.
Walau pabrik pembakaran ban tersebut sudah tutup, satpam itu rupanya masih sering berada di sana.
Pasalnya ia memiliki kandang ayam di sana.
"Satpam ini kebetulan punya peliharaan ayam, kandang ayam di sana. Jadi pas dibawanya ke TKP kebetulan ada dia," terang Abdul
Abdul berharap, satpam itu tidak terlibat dalam kasus pelarian Cai Changpan dari tahanan.
"Semoga saja dia enggak terlibat dengan masalah ini, dia asli warga desa sini," ungkapnya.
Baca juga: Sebulan Sembunyi, Ini Alasan Cai Changpan Pilih Hutan Tenjo: Mantan Tentara sampai Biasa Berburu
Lebih lanjut, Abdul yakin polisi memang sudah curiga dengan gudang pembakaran ban itu sebagai tempat persembunyian Cai Changpan.
Pasalnya, pria asal Tiongkok itu dulunya memiliki aset di kawasan hutan Jasinga.
"Pas dia tertangkap dulu (kasus narkoba) itu, langsung dia jual (tanah dan usaha pembakaran ban). Jadi kepolisian sudah feeling mungkin pasti akan ke wilayah kita karena dia (Cai Changpan) pernah punya tanah di sini," ungkapnya.
Sehari sebelum ditemukan jenazah Cai Changpan, warga sempat melihat Almarhum masuk ke gudang melewati hutan di antara gunung.
Sehingga polisi langsung mengejar terpidana kasus narkoba tersebut.
Akibat kejadian tersebut, Abdul meminta warga untuk lebih berhati-hati dalam menerima tamu dari luar daerah.
Dari informasi yang didapatkan, security di sekitar sana juga sempat diancam Chai Changpan untuk tidak melaporkan keberadaannya seperti dikutip dari Tribunnews.com.
"Kita dapat informasi dari satpam pabrik di Hutan Jasinga dia masuk ke hutan. Info dari satpam dia sering bermalam tapi nggak setiap hari. Dia (satpam) juga sempat diancam nggak boleh lapor ke siapa - siapa," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, Sabtu (17/10/2020).
Kilas Balik Cai Changpan Kabur hingga Ditemukan Tewas
1. Sudah 2 Kali Kabur
Dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (17/10/2020), Cai Changpan merupakan bandar narkoba yang divonis mati pada 19 Juli 2017 oleh Pengadilan Negeri Kota Tangerang.
Pertama kali, Cai Changpan kabur dengan membobol Rumah Tahanan Badan Reserse Kriminal Mabes Polri pada 24 Januari 2017.
Namun, ia berhasil tertangkap tiga hari kemudian di Sukabumi, Jawa Barat.
Lalu pelarian keduanya pada 14 September 2020, Cai Changpan membuat lubang di kamar yang diperkirakan mencapai 30 meter menuju gorong-gorong.
Ia menggali lubang setiap malam selama delapan bulan.
Bekas lubang itu ditutup dengan ranjang dalam sel.
Ia kabur dengan menggunakan sejumlah alat seperti sekop, besi, obeng, pahat, pompa air dan selang.
2. Temui Istri dan Anak
Setelah berhasil kabur, Changpan langsung menemui istri dan anaknya di Desa Cilaku, Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Rupanya, Cai Changpan di sana memiliki sebuah rumah yang baru ditempati selama kurang lebih satu tahun.
Ia juga memiliki usaha pembakaran ban yang dikelola istri dan dibantu sejumlah karyawan.
"Dia (Cai Changpan) di sini cuma selewatan saja dan memang ketemu bininya (istri). Saya juga tidak melihat saat dia pergi," tutur Pendi Ketua RT 01/02 Desa Cilaku, Pendi.
3. Salat Dalam Pondok
Dikutip dari WARTAKOTAlive.com, Senin (5/10/2020), sebelum ditangkap oleh pihak kepolisian, Cai Changpan ternyata sudah menikah dengan seorang wanita penduduk asli Tenjo.
Menjadi mualaf setelah menikah dengan sang istri, Cai Changpan diketahui sempat salat di sebuah rumah pondok yang ada di dalam hutan.
"Bahkan masuk di dalam hutan itu seperti ada rumah pondokan yang buat salat," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Minggu (4/10/2020).
Diketahui ada beberapa barang pribadi Cai Changpan yang tertinggal di rumah pondok tersebut.
"Ada beberapa barangnya yang tertinggal, makanya kita melakukan pengejaran," jelasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS - Buron Cai Changpan Ditemukan Tewas Bunuh Diri di Hutan di Bogor
4. Berburu Dalam Hutan
Selain diketahui pernah salat di tempat tersebut, Cai Changpan ternyata juga sering berburu di sana, sehingga bisa familiar dengan wilayah hutan tersebut.
"Sebelum berurusan dengan aparat berwajib, dia sering melakukan kegiatan pemburuan di dalam hutan," ujar Yusri.
"Jadi dia menghafal hutan tersebut. Kenapa dia bisa bertahan sampai saat ini? Karena dia hafal daerah tersebut," jelasnya.
Upaya yang dilakukan oleh pihak kepolisian saat ini adalah memperluas area penyisiran.
"Kita sekarang memperluas lagi pencarian jejak ini di daerah Desa Babakan, Pasir Madam, dan daerah Pasar Rebo."
"Ini kita perluas tim ke sana untuk melakukan pengejaran kepada yang bersangkutan," terang Yusri.
4. Ngobrol dengan Warga Sekitar
Sejumlah warga Desa Babakan mengaku sempat melihat Cai Changpan, namun belum menyadari bahwa orang yang mereka lihat adalah terpidana mati yang kabur dari penjara.
Kepala Dusun 02 Desa Babakan, Ratim menjelaskan bahwa Cai Changpan pernah terlihat berbelanja di warung.
Selain itu, Cai Changpan juga disebut sempat berbicara dengan seorang petani di sebuah saung perkebunan singkong.
Dikutip dari Kompas.com, Senin (5/10/2020), warga baru geger setelah pemberitaan soal Cai Changpan menjadi ramai di televisi.
"Kita langsung melakukan pencarian dan gerak, bahkan sampai woro-woro (beri pengumuman) supaya warga ikut membantu mencari. Tapi nihil, enggak ketemu," kata Ratim kepada wartawan, Senin (5/10/2020).
5. Ditemukan Tewas Gantung Diri
Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan mulanya tim gabungan berencana melakukan penggerebekan.
"Memang betul pagi tadi sekitar pukul setengah 11 ketika tim gabungan dari Polda Metro Jaya, narkoba, Direskrimum maupun tim dair Polres Tanggerang kota melakukan penggrebekan di dalam pabrik pembakaran ban."
"Ini maksud ke Kecamatan Jasinga dalam hutan," kata Yusri.
Namun saat di sana, tim justru menemukan jenazah Cai Changpan tergantung di pabrik dalam hutan.
Lalu, jenazah lantas dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi.
"Dilakukan saat penggerebekan memang betul ditemukan jenazah Cai Changpan alias Antony dalam kondisi gantung diri di situ."
"Kemudian sekarang jenazah sudah kita lakukan autopsi, sudah kita dapatkan beberapa bukti dan saksi yang sudah kita lakukan pemeriksaan," jelas Yusri.
Yusri mengatakan polisi berencana menggrebek pabrik dalam hutan itu berdasarkan laporan kepala desa.
Sedangkan kepala desa mendapat info dari security yang berjaga di sekitar pabrik tersebut.
Security mengatakan ada laki-laki yang berada di sana akhir-akhir ini.
"Kasus ini berawal dari laporan salah satu kepala desa di daerah Jasinga melaporkan kepada tim."
"Memang ada salah seorang keamanan di salah satu pabrik pembakaran ban melaporkan kepada kepala desa," katanya.
Lihat menit 1.45:
(TribunWow.com/Mariah Gipty/Anung Malik)
Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul Warga Lihat Terpidana Cai Changpan Sebelum Ditemukan Tewas, Kades: Dia ke Sini Lewat Hutan..., 5 Fakta Terpidana Mati Cai Changpan, Gali Lubang di Sel, Temui Anak Istri hingga Masuk Hutan, Wartakotalive dengan judul Cai Changpan Sempat Salat di Rumah Pondok, Biasa Berburu dan Hafal Medan Hutan Tenjo Bogor