TRIBUNWOW.COM - Seorang pelajar SMK asal Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) berinisial AR menikahi dua wanita dalam waktu berdekatan.
Mulanya, Ahmad Rizal menikahi F (18) merupakan siswa yang baru lulus SMP itu.
Berselang dua minggu, AR lantas menikahi M.
Baca juga: Pelajar SMK Nikahi 2 Gadis, sang Ayah Minta Tetap Lanjut Sekolah: Saya yang Kasih Makan Istrinya
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com pada Senin (19/10/2020)F mencurahkan hatinya terkait pernikahan suaminya itu.
Berselang beberapa pekan pernikahan, F mengatakan M dan keluarganya datang ke rumah Rizal.
Sedangkan istri kedua AR berinisial M, duduk di Madrasah Aliah atau setara SMA.
Saat itu, F mengira bahwa M datang hanya untuk bertamu.
"Waktu itu dia (M) saya kira tamu yang mau menjenguk, eh tapi ternyata," kata F saat menceritakan kisahnya kepada Kompas.com, Sabtu (17/10/2020).
F kaget saat mendengar M merupakan istri kedua dari AR.
Saat itu dirinya hanya bisa diam dan tak bisa berkata-kata.
Bahkan, F sempat mengungkapkan kata-kata penyesalan.
Meski demikian, ia tetap mencoba setia kepada suaminya.
Ia bertekad untuk tidak menggugat cerai suaminya.
"Saya nggak tau mau ngomong apa, sedih sih, kalau tau begini nggak mungkin (nikah)," ungkap F.
"Ya sudah menikah, dan saya tidak akan bercerai dengan suami saya," kata dia.
F yang belum lama lulus SMP ini mengaku baru sebulan pacaran dengan Rizal.
"Baru sekitar sebulan setengah saya berpacaran sama dia (AR) waktu itu saya ke rumah misan (keluarga) saya yang kawin ke sini," kata dia.
Baca juga: Siswa SMK yang Nikahi 2 Gadis dalam 2 Pekan Tetap Bersekolah, Pihak Sekolah Minta Keluarga Lapor
Kronologi Kejadian
Diketahui sebelumnya kedua pernikahan itu terjadi dalam kurun waktu kurang dari satu bulan.
Sebelumnya AR menikahi F terlebih dahulu pada 17 September 2020.
Ayah AR, Ayuni, pernikahan itu dilakukan secara adat tanpa memberitahukan ke Kantor Urusan Agama (KUA).
AR dan F melakukan prosesi iring-iringan perkawinan adat Sasak, yakni nyongkolan.
“Maskawinnya 2,5 juta dan sudah pergi nyongkolan," papar Ayuni.
Namun satu minggu kemudian keluarga M mendatangi kediaman Ayuni.
Mereka meminta M dinikahkan dengan AR.
Ayuni mengaku sempat terkejut mendengar permintaan itu, bahkan ibunda AR syok.
“Pas lagi tidur itu, saya kaget datang keluarga M minta untuk dinikahkan, waktu itu ibunya sempat pingsan," ungkap Ayuni.
Namun kedua orang tua AR mengiyakan permintaan tersebut.
"Ya, karena disuruh untuk nikah ya kita terima dan harus tanggung jawab,” jelas sang ayah.
Acara pernikahan kedua lalu diadakan pada 12 Oktober 2020 lalu dengan maskawin Rp1 juta.
Kedua pernikahan tersebut ditaksir menghabiskan biaya Rp50 juta.
Total biaya itu termasuk pisuka dan resepsi.
Ayuni mengaku ikhlas dengan pernikahan putranya yang mendadak tersebut.
“Mau bagaimana ini jodoh dan sudah terjadi, ya mau enggak mau kita harus bahagia menjalaninya,” ungkap Ayuni sambil menghela napas.
Diminta Tetap Lanjutkan Sekolah
Ayuni berharap putranya tetap melanjutkan sekolah.
Pasalnya AR kini sudah duduk di kelas XII SMK.
"Biar dah dia (AR) lanjut sekolah," kata Ayuni, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (17/10/2020).
Sementara itu, untuk status AR yang sudah menikah, Ayuni mengaku sanggup menafkahi F dan M.
Ayuni memastikan hal tersebut agar AR tetap melanjutkan sekolah.
"Saya yang akan kasih makan, tanggung kebutuhan istrinya, yang penting dia lanjut sekolah, karena dia sudah kelas 3 SMA," tutur Ayuni.
Sementara itu pihak sekolah tidak mempermasalahkan status muridnya yang sudah menikah tetap diizinkan melanjutkan pendidikannya.
"Selama tidak ada aturan yang mengatur tentang siswa tidak boleh sekolah jika sudah menikah, kita akan berikan kesempatan AR untuk sekolah mengikuti kegiatan belajar mengajar seperti biasanya," kata Wakil Humas SMKN Gerung Suswantin.
(TribunWow.com/Mariah Gipty/Brigitta)
Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul Istri Pertama Siswa SMK di Lombok: Waktu Itu Saya Kira Dia Tamu Mau Menjenguk, Ternyata..., Dalam Satu Bulan, Pelajar SMK di Lombok Nikahi 2 Gadis dan Orangtua dari Siswa SMK yang Nikahi 2 Gadis Berharap Anaknya Diizinkan Tetap Bersekolah, Ini Kata Pihak Sekolah.