Terkini Daerah

Bakteri Diduga dari Santan, Korban Keracunan Nasi Kuning di Tasikmalaya Bisa Tembus 500 Orang

Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Korban keracunan massal nasi kuning terus bertambah dan berdatangan ke Puskesmas Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Kamis (8/10/2020).

TRIBUNWOW.COM - Sebanyak 171 orang menjadi korban keracunan massal di Kota Tasikmalaya.

Terkait itu Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya pun telah memeriksa sampel makanan nasi kuning yang diduga jadi penyebab orang-orang kercaunan.

Semua korban tersebut hingga kini tengah menjalani perawatan medis.

Korban keracunan massal nasi kuning terus bertambah dan berdatangan ke Puskesmas Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Kamis (8/10/2020). (KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)

 

Baca juga: Polisi Gadungan Gasak Uang dan Ponsel Karyawan Toko Bunga, Sempat Ajak Keliling Tanpa Tujuan

Kuat dugaan keracunan berasal dari bakteri santan yang basi saat dijadikan bumbu masakan nasi kuning dan disajikan ke para undangan acara ulang tahun.

"Sampel masih diperiksa dan menunggu hasilnya. Tapi, biasanya keracunan massal akibat nasi kuning berasal dari bumbu santan yang kedaluarsa atau basi."

"Tapi, pastinya kita masih menunggu hasil lab sisa makanannya," jelas Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Titie Purwaningsari, kepada wartawan di lokasi kejadian, Jumat (9/10/2020).

Menurut Titie, biasanya bakteri dari santan yang dikonsumsi tubuh manusia akan langsung menurunkan imunitas tubuh, gangguan pencernaan dan dehidrasi tubuh.

Gejala yang dirasakan oleh para korban biasanya sesuai dengan kondisi ketahanan tubuhnya masing-masing.

"Jika kondisi tubuh lemah tentunya efek bakteri akan bergejala berat, seperti pusing, muntah-muntah sampai kejang-kejang."

"Jika kondisinya kuat, bakterinya akan menyebabkan gejala ringan seperti buang air kecil. Makanya tetap kepada semua pasien penanganannya harus cepat karena semuanya berisiko tinggi," tambah Titie.

Baca juga: Nunung Sembuh dari Covid-19, Ucap Syukur: Yang Penting Jangan Stres kalau Pengin Cepat Pulih

Meski demikian, lanjut Titie, bagi para pasien yang sebelumnya telah merasakan pulih, bisa saja terjadi lagi bakteri aktif pada tubuhnya kembali menyerang.

Sehingga, para korban sejak malam tadi ada yang balik lagi dirawat karena gejalanya kambuh seusai merasa sembuh dan diizinkan pulang sebelumnya.

"Biasanya sembuhnya tidak bisa hanya dirawat satu hari. Para korban biasanya akan pulih kalau sudah dirawat 3 sampai 4 hari oleh tenaga medis," ungkap Titie.

Titie meyakini penyakit akibat keracunan makanan seperti ini bisa diobati dan bisa sembuh.

Namun, jika dibiarkan tanpa perawatan intensif akan membahayakan karena korban biasanya kekurangan cairan tubuh.

Halaman
12