TRIBUNWOW.COM - Seorang pengantin baru bernama Denu Aldino tewas saat mobil yang dikendarainya mengalami kecelakaan tertabrak kereta api.
Seolah memiliki firasat, korban sempat menangis memeinta maaf kepada ibunya pada malam sebelum kejadian.
Dikutip dari Tribun Sumsel, kecelakaan tersebut melibatkan mobil Daihatsu GrandMax warna Hitam Nopol B 2029 SZP yang dikendaro korban dan, KA Sarelo tujuan Palembang - Lubuklinggau.
• TNI Jaga Akses Masuk, Warga Samarinda Dilarang ke Kutai Kartanegara kecuali Urusan Penting
Kecelakaan mobil dengan kereta api tersebut terjadi di perlintasan KA di wilayah Tungkal, Kabupaten Muara Enim, Sumsel, Jumat (2/10/2020).
Korban Denu Aldino (24) warga Kelurahan Talang Jawa, Kabupaten Lahat, terhimpit dan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Sedangkan rekannya Heriyadi (29 ), warga Perumnas Bengkurat Permai Sari Bunga Mas, Kabupaten Lahat, menderita luka berat.
Efan (25 tahun), yang merupakan rekan kerja kedua korban mengatakan bahwa sebelum kejadian seharunya Heriyadi dan dia lah yang mengemudikan mobil untuk bekerja pada hari itu.
Diketahui ketigannya bekerja sebagai sales yang memasok barang ke warung-warung kelontong.
Namun pada hari itu, korban Denu menggantikan jadwal Efan.
• Bahaya Covid-19 Sungguh Nyata, Masyarakat Diminta Selalu Waspada: Takut Berlebihan Imun Turun
Sebelum kejadian, korban Denu memang sedikit aneh, sebab tanpa sebab meminta maaf dengan ibunya.
Evan mengaku tak menyangka jika mobil yang dibawa kedua rekannya tersebut dihantam kereta api.
"Biasanya pasangan Heriyadi ngampas (menjual dagangan) itu adalah saya, namun semalam setelah saya sampai kantor dari admin mengatakan bahwa saya tidak usah berangkat dan akan digantikan oleh Denu," kata Evan saat ditemui Tribunsumsel.com di RS HM Rabain Muaraenim, Jumat (2/10/2020).
"Makanya yang menjadi pasangan Heriyadi hari ini adalah Denu."
Dikatakan Evan, ia tak menyangka jika kedua rekannya tersebut mengalami kecelakaan ditabrak kereta api.
"Soalnya tadi banyak yang nelpon ke saya, karena setahu orang, saya yang berangkat dengan Heriyadi, dan memang sebelum meninggal, saat akan berangkat ngampas tadi, tingkahnya agak aneh,"
"Dia malah melambaikan tangannya dengan kami, padahal tidak pernah dia berulah seperti itu,"katanya.
Ia juga mengatakan hal yang sama dirasakan oleh ibu Denu, semalam sebelum meninggal Denu sempat ke rumah ibunya untuk meminta maaf.
"Denu inikan pengantin baru, bulan Juni kemarin dia menikah, dan dia ini baru pisah rumah dengan orang tuanya karena mau belajar hidup mandiri,"
"Menurut cerita ibunya tadi semalam, Denu ke rumah ibunya datang minta maaf sampai memeluk ibunya sambil menangis, ibunya sangat heran, dia tidak pernah seperti itu,"katanya.
Tak hanya itu iapun mengatakan dengan ibunya untuk membacakan yasin malam nanti di rumahnya.
Disebutkan bahwa kecelakaan tersebut terjadi karena mobil yang dikendarai korban melintas di perlintasan kereta, bersamaan dengan datangnya KA Sarelo.
Saat itu tidak ada petugas Dishub Muara Enim yang menjaga pintu perlintasan kereta api.
Terkait hal tersebut, Humas PT KAI Drive III Sumsel Aida Suryanti, membenarkan adanya lakalantas tersebut.
PT KAI sebagai operator terus berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan pihak terkait lainnya untuk mengurangi angka kecelakaan lalulintas di perlintasan sebidang dengan terus mengingatkan dan menghimbau kepada masyarakat untuk waspada dan tidak menerobos setiap melewati perlintasan kereta api, yang dijaga ataupun tidak dijaga.
Selain itu setiap akan melewati perlintasan, masinis selalu mengingatkan masyarakat dengan membunyikan klakson kereta Api. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Pengantin Baru Tewas Kecelakaan Ditabrak Kereta Api, Semalam Menangis Minta Maaf dengan Ibunya