TRIBUNWOW.COM - Laeli Atik Supriyatin alias LAS (27) menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan sekaligus mutilasi terhadap Manajer HRD, RHW (33) di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Rabu (16/9/2020).
Dalam menjalankan aksinya tersebut, LAS dibantu oleh pasangannya yang juga menjadi tersangka, yakni Djumadil Al Fajri alias DAF (26).
Orangtua (LAS), Maslihah, mengaku tidak menyangka anaknya bisa menjadi tersangka dalam peristiwa keji tersebut.
• Polisi Sebut Ada Sisi Menarik dari Tersangka Mutilasi Kalibata City: Ada Perubahan Cukup Drastis
• Keponakan Ungkap Keinginan Mulia Rinaldy untuk Orangtua sebelum Tewas Termutilasi di Kalibata City
Dilansir TribunWow.com dalam acara Kompas Petang, Sabtu (19/9/2020), Maslihah mengaku sudah tidak tahu menahu kabar dan juga keberadaan dari LAS selama 1,5 tahun terakhir.
Menurutnya, LAS sendiri sudah tidak pernah lagi berkabar ataupun pulang ke kampungnya di Tegal, Jawa Tengah, termasuk pada saat hari lebaran tahun ini.
Sebelum pada akhirnya mengetahui bahwa anaknya tersebut menjadi pelaku dalam tindakan pidana pembunuhan disertai mutilasi.
"Enggak pulang (lebaran)," ujar Maslihah.
"Enggak (ngasih kabar), orang dihubungi juga susah," jelasnya.
Selain itu, sebagai seorang ibu, Maslihah juga tidak bisa memastikan bahwa LAS sudah berkeluarga atau belum.
Ia mengaku hanya sebatas mengatahui bahwa anaknya itu menikah siri dengan DAF.
"Katanya sudah nikah siri, katanya dia. (bersama) Itu juga namanya si Fadjri itu," kata Maslihah.
• Proses Mutilasi di Kalibata City Rapi dan Bersih, Polisi Sebut Pelaku Sudah Belajar dari Internet
Lebih lanjut, dirinya mengaku mengetahui bahwa anaknya tersandung kasus pembunuhan terhadap Manajer HRD PT Jaya Obayashi itu tidak lain hanya melalui tayangan berita di televisi.
Diakuinya sejauh ini belum ada informasi langsung dari pihak-pihak terkait.
"Ya dengarnya dari televisi," pungkasnya.
Simak video lengkapnya:
Polisi Sebut Ada Sisi Menarik dari Tersangka LAS
Laeli Atik Supriyatin alias LAS (27) dan Djumadil Al Fajri alias DAF (26) menjadi dua pelaku pembunuhan sekaligus memutilasi terhadap Manajer HRD PT Jaya Obayashi, Rinaldi Harley Wismanu (33).
Mayat RHW ditemukan dengan kondisi terpotong-potong sebanyak 11 bagian di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (16/9/2020).
Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengakui ada sisi menarik dari profil tersangka, wanita, yakni LAS.
• Ahli Psikologi Forensik Duga Mutilasi di Kalibata City Bukan Kejahatan Pertama Pelaku: Ada Kefasihan
Dilansir TribunWow.com, Tubagus mengatakan bahwa LAS mempunyai tingkat kecerdasan intelektual yang bisa dikatakan cukup cerdas.
Menurutnya, selain mampu menamatkan jenjang pendidikan tinggi di satu di antara universitas terkemuka di Indonesia, LAS juga sebelumnya mempunyai pekerjaan yang cukup mapan.
Yakni sebagai pengajar tambahan atau guru les dan private kepada para mahasiswa.
"Tentang profil dari tersangka memang ada sisi menarik, khususnya tersangka wanita," ujar Tubagus, dalam tayangan Youtube Official iNews, Jumat (18/9/2020).
"Itu kalau dilihat dari tingkat kecerdasan intelektualnya itu merupakan orang yang cukup cerdas, terbukti dia merupakan sarjana lulusan MIPA di universitas terkemuka di Indonesia," jelasnya.
"Dan kemudian pekerjaannya pun sebelumnya dia sempat memberikan pelajaran atau guru les atau private di beberapa orang," imbuhnya.
Tidak hanya itu, Tubagus mengatakan kecerdasan dari LAS juga terbukti saat masih duduk di jenjang SMA.
"Dan juga termasuk orang yang berprestasi, sebelum peristiwa ini dia merupakan salah satu peserta olimpiade kimia di tingkat SMA-nya," katanya.
• Pelaku Mutilasi Kalibata City Perlu 2 Hari Potong Jasad Korban, Diawali dari Bagian Bawah dan Lengan
Oleh karenanya, Tubagus menilai perbuatan kejinya yang dilakukan terhadap Rinaldy sangat tidak mencerminkan LAS sebagai seorang intelek.
Meski begitu, ia menyadari bahwa perubahan karakter dari LAS tersebut tidak terlepas dengan tuntutan kehidupan di Jakarta.
Apalagi menyangkut persoalan ekonomi yang diyakini sedang menimpa LAS dan sang suami.
"Artinya ada suatu perubahan yang cukup drastis dengan melihat latar belakang orang ini kemudian fakta saat ini sangat bertolak belakang," terang Tubagus.
"Ini memang kaitan dengan kehidupan perkotaan maupun pengaruh sosial media, merubah sedemikian karakter seseorang," jelasnya menutup.
Simak videonya mulai menit awal:
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)