TRIBUNWOW.COM - Lantaran ditemukan bersimbah darah dan penuh luka, Briptu ABW (29) sempat diduga oleh warga sekitar menjadi korban pembegalan.
Namun keluarga korban menolak Briptu ABW disebut sebagai korban pembegalan karena barang-barang pribadi milik Briptu ABW tidak ada yang hilang.
Pihak keluarga justru mencurigai sebuah mobil yang parkir di dekat rumah korban pada dini hari saat korban berangkat ke luar.
• Teka-teki Polisi Tewas di Pondok Ranggon, Ada Kejanggalan pada Posisi Jasad dan Motor Korban
Dikutip dari TribunJakarta.com, jasad korban diketahui ditemukan di Jalan Sapi Perah, Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung pada Kamis (17/9/2020) sekira pukul 05.00 WIB.
Adik ipar korban, Mega Putri Maharani (21) memastikan seluruh barang korban tidak ada yang hilang.
"Barang-barang semuanya aman, kayak bukan Begal. Kalau begal kan diambil, ini mah handphone ada dompet ada, pokoknya ada semua," kata Mega di Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (17/9/2020).
Mega merasa ada yang janggal dari posisi ditemukannya jasad dan motor korban yang berjauhan.
"Motor katanya ada, ditemukan enggak jauh dari lokasi. Tapi saya belum ke sana juga (lokasi kejadian) karena takut. Sekarang jasad almarhum di RS Polri Kramat Jati," ujarnya.
Berdasarkan penjelasan Mega, Briptu ABW pergi keluar rumah sekira pukul 02.30 WIB.
Pada saat korban hendak keluar, Mega mengaku melihat sebuah mobil Daihatsu Grandmax yang sedang parkir di depan toko gas samping rumah korban.
Mega merasa aneh lantaran mobil tersebut telah terparkir di sana sejak pukul 02.00 dini hari hingga pagi.
"Itu mobil dari dini hari sampai pagi masih ada," kata Mega.
Saat ditanyai, pemilik mobil mengaku sedang menunggu tukang gas mengambil parsel.
"Saya sempat nanya kenapa nungguin parsel? Soalnya enggak balik-balik. Kata dia ini tukang gas mau ngambil parsel," jelas Mega.
Akhirnya Mega kembali masuk ke rumahnya.
Barulah pada sekira pukul 05.30 WIB, keluarga mendapat kabar korban telah tewas.
• Korban Pembunuhan di Kalibata City adalah Tulang Punggung Keluarga, Turut Sekolahkan 3 Adiknya
Polisi: Kejanggalannya dari Jarak
Sementara ini hasil autopsi menunjukkan bahwa korban mengalami kecelakaan lalu lintas dan tidak ditemukan bekas luka penganiayaan.
Namun di sisi lain, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yugo menemukan keanehan pada posisi jasad korban dan motor yang dikendarai korban.
Dikutip dari TribunJakarta.com, Kamis (17/9/2020), Sambodo menuturkan, pihaknya masih belum bisa memastikan penyebab tewasnya Briptu ABW.
"Ada yang sempat mengatakan bahwa ini laka lantas, makanya saya cek apa ini lakalantas, atau penganiayaan atau pembunuh," kata Sambodo di Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (17/9/2020).
• Reka Ulang Penusukkan Syekh Ali Jaber, Alfin Dapat Info Acara dari Pengeras Suara Masjid
Dugaan korban mengalami kecelakaan lalu lintas masih diragukan.
Hal itu dikarenakan ada kejanggalan pada posisi jasad dan motor yang dikendarai korban.
"Jarak antara ditemukannya sepeda motor dengan jarak ditemukannya korban cukup berjauhan. Tentu saksi saksi lainya kita akan selidiki dan penanganan sendiri oleh serse," ujarnya.
Sampai saat ini, kasus tewasnya Briptu ABW masih dianggap sebagai tindak pidana dan ditangani oleh Ditkrimum Polda Metro Jaya.
"Saya belum menyatakan bahwa ini bukan laka lantas. Tetapi karena itu hasil penyelidikan dari Reserse. Tapi kan memang kejanggalannya dari jarak ditemukannya motor," tuturnya.
Temukan Grill Mobil di TKP
Selain kejanggalan pada posisi motor dan jasad, saat dilakukan penyelidikan di TKP, ditemukan juga sebuah benda yang diduga grill mobil.
Benda yang diduga grill mobil tersebut ditemukan Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo
"Foto itu (grill yang ditemukan)," kata Sambodo kepada anggotanya yang segera mengabadikan bagian grill di lokasi penemuan jasad Andry, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (17/9/2020).
Namun Sambodo sendiri belum memastikan apakah temuan tersebut adalah grill mobil atau bukan.
"Belum tahu, belum tahu. Apakah itu bagian dari mobil penabrak, itu (grill mobil) sudah diamankan," ujarnya.
Luka Akibat Lakalantas
Lantaran nampak sejumlah luka pada jasad korban, warga sempat menduga korban yang ternyata merupakan polisi itu menjadi korban pembegalan.
Namun hasil autopsi dari Tim dokter forensik RS POlri Kramat Jati justru memberikan hasil yang berbeda.
Wandi (35), warga setempat yang menyaksikan proses evakuasi jasad korban mengaku melihat sebuah luka di punggung korban.
"Karena pas ditemukan jasadnya dalam posisi tengkurap, jadi bagian punggung paling jelas. Apalagi baju korban naik ke atas, jadi kelihatan punggungnya" kata Wandi di Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (17/9/2020).
Wakapolrestro Jakarta Timur AKBP Steven Tamuntuan membenarkan bahwa ada luka di tubuh korban.
"Tapi belum bisa disimpulkan penyebab kejadiannya. Masih dilakukan olah TKP dan kumpulkan saksi-saksi," kata Steven saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Kamis (17/9/2020).
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Arif Wahyono memaparkan, berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan, korban tidak mengalami penganiayaan.
"Iya (kecelakaan lalu lintas), patah di bagian paha. Tidak ada luka penganiayaan," kata Arif saat dikonfirmasi di Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (17/9/2020).
"Selengkapnya tanya ke penyidik," ujarnya. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari Tribunjakarta.com dengan judul Hasil Autopsi, Tim Forensik Sebut Briptu Andry jadi Korban Kecelakaan Lalu Lintas, Warga Lihat Luka di Bagian Punggung Pada Jasad Anggota Polri yang Tewas di Pondok Ranggon,Olah TKP, Polisi Temukan Bagian grill Mobil di Lokasi Tewasnya Briptu Andry, dan Polisi Tewas di Pondok Ranggon, Keluarga Tak Percaya Dibegal, Curigai Mobil Parkir di Samping Rumah