TRIBUNWOW.COM - I Gede Ari Astina alians Jerinx melakukan aksi tak terduga saat menjalani persidangan kasus dugaan pencemaran nama baik pada Kamis (10/9/2020).
Penabuh drum band Superman is Dead (SID) itu memilih keluar atau walk out di tengah persidangan yang digelar secara online tersebut.
Pihak pengadilan sendiri mengakui bahwa dalam penyelenggaraannya, sidang online mengalami sejumlah kendala, di antaranya adalah sinyal.
• Momen Jerinx Disisiri sang Istri sebelum Jalani Sidang, Ungkap Hal yang Buat Dirinya Semangat
Dikutip dari YouTube Official iNews, Sabtu (12/9/2020), sidang tersebut adalah sidang yang pertama kalinya dijalani oleh Jerinx semenjak ditahan karena dilaporkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) soal penggunaan kalimat yang diduga mencemarkan nama baik.
Ketua Pengadilan Negeri Denpasar Sobandi menjelaskan mekanisme pengadilan secara daring atau online sebenarnya sudah lama diterapkan.
Pengadilan online dilakukan semenjak pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia.
Kendati demikian, Sobandi tak memungkiri di dalam perjalannya, gangguan saat persidangan kerap terjadi, seperti sinyal maupun suara yang kadang tak jelas.
"Keluhan-keluhan kecil seperti sinyal, seperti suara kurang jelas, itu pernah disampaikan, dan kita terus perbaiki," ujarnya.
Sobandi menuturkan, untuk kasus walk out, Jerinx adalah orang pertama yang melakukan hal tersebut.
Berdasarkan penjelasan Sobandi, para terdakwa lain tidak pernah ada yang melakukan hal tak terduga seperti Jerinx yang mengeluh dan memilih untuk walk out.
"Sedangkan terdakwa-terdakwa lain sampai putusan selesai, tidak ada keluhan," kata dia.
• Detik-detik Jerinx Walkout dari Sidang, Tak Gubris Majelis Hakim: Dipaksakan, Saya Memilih Keluar
Saya seperti Sedang Tak Bicara dengan Manusia
Dikutip TribunWow.com dari Tribun Bali pada Jumat (11/9/2020), Jerinx mengaku memilih walk out karena audio persidangan tidak jelas.
Diketahui persidangan digelar dalam sidang online.
Bahkan, Jerinx menyebut dirinya seperti tidak berbicara dengan manusia.
"Saya ndak dengar apa, putus-putus. Saya merasa sedang tidak berbicara dengan manusia, saya sedang berbicara dengan layar monitor," ujar Jerinx saat diwawancarai di lantai tiga kantor Ditreskrimsus Polda Bali, Kamis.
Sebegaiamana diatur dala Surat Edaran Mahkamah Agung, sidang selama pandemi Covid-19 digelar secara terpisah.
Pada sidang pertama Jerinx, ia dan kuasa hukumnya berada di kantor Ditreskrimsus Polda Bali lantai tiga.
Sementara itu, majelis hakim berada di ruang Cakra PN Denpasar.
Lalu, Jaksa Penuntut Umum berada di Kejati Bali.
Kala itu, Jerinx yang menggunakan kaus hitam diharuskan kembali memakai baju tahanan dan diborgol.
Jerinx merasa dirinya sudah diperlakukan layaknya penjahat kelas kakap, seperti koruptor hingga teroris.
Lalu, Jerinx menilai sidang online dalam era teknologi seperti saat ini bukan berarti tanpa gangguan.
Gangguan seperti manipulasi layar bisa saja terjadi.
"Manipulasi itu bisa terjadi, ketika saya live Instagram saja, sinyal saya sering di-hack. Ketika bicara isu penting, suara saya hilang," kata Jerinx.
Dalam kesempatan itu, Jerinx tak berhenti mengeluhkan bahwa dirinya diperlakukan tidak adil.
Banyak koruptor diberi penangguhan penahanan.
"Nilep uang rakyat boleh penangguhan, beda pendapat harus diborgol seperti teroris," ucap suami Nora Alexandra ini.
Sebelum walk out, pengacara dan hakim sempat terlibat perdebatan ketika pembacaan tuntutan.
Pengacara Jerinx bersikeras agar majelis hakim menggelar sidang secara terbuka dengan menghadirkan terdakwa langsung ke Pengadilan Negeri Denpasar.
• Soal Jerinx Walkout Sidang Online, Pengacara Laporkan Majelis Hakim: Lihat Dokumen Saja Tidak Bisa
Simak video selengkapnya mulai menit ke-0.50:
(TribunWow.com/Anung/Mariah Gipty)
Sebagian artikel ini diolah dari Tribun-Bali.com dengan judul Ini Alasan Jerinx Walk Out Menolak Sidang Secara Online & Begini Tanggapan Majelis Hakim PN Denpasar