TRIBUNWOW.COM - Kuasa hukum Jerinx, Sugeng Teguh Santoso, meminta sidang terhadap kliennya dilangsungkan secara tatap muka (offline).
Hal itu disampaikannya setelah drummer Superman Is Dead (SID) I Gede Ari Astina alias Jerinx dan kuasa hukumnya walkout dari sidang yang diselenggarakan secara online.
Dilansir TribunWow.com dari YouTube Tribun Bali, Sugeng menyebutkan tim kuasa akan melaporkan Majelis Hakim karena dinilai melanggar hak terdakwa, Kamis (10/9/2020).
• Jerinx Didoakan Dapat Hukuman Mati, Pesan Nora Alexandra untuk Netizen: Suami Saya Bukan Teroris!
Awalnya ia menyebutkan telah menjelaskan kepada Majelis Hakim alasan kliennya meminta sidang tatap muka.
"Argumentasi sudah disampaikan. Argumentasi sosiologis, biologis, hukum, lengkap," jelas Sugeng.
"Soal protokol Covid itu tanggung jawab negara untuk menetapkan protokol yang ketat untuk persidangan offline," lanjutnya.
Diketahui alasan sidang dilakukan secara daring adalah demi mencegah penularan Virus Corona.
Mengingat Jerinx sudah menjalani rapid test, Sugeng menilai seharusnya keselamatan klien dan para hakim dijamin negara.
"Bukan menghilangkan hak keseimbangan dalam peradilan," tegasnya.
Selain itu, Sugeng menilai banyak kendala yang dialami saat menjalani sidang daring.
Sebagai contoh audio yang bermasalah dan kamera yang kurang jelas.
"Kita sudah cek, hakim melihat dokumen saja tidak kelihatan. Bagaimana kami nanti memeriksa dokumen atau keterangan saksi secara langsung kalau putus-putus?" singgung sang kuasa hukum.
• Jerinx dan Pengacaranya Walk Out saat Sidang, Merasa Tak Fair jika Dilakukan Online: Enggak Dengar
Ia menegaskan pihak Jerinx meminta prinsip keadilan ditegakkan.
Diketahui setelah aksi walkout tersebut, Majelis Hakim tetap meminta tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) membacakan dakwaan.
Sugeng menilai hal ini keliru, karena sidang tidak dilakukan secara in absentia.
Ia menambahkan ada banyak proses keadilan yang dapat ditempuh, termasuk penangguhan penahanan dan permintaan sidang tatap muka.
"Padahal Surat Keterangan Bersama itu bukan hukum, ini jadi pendekatannya adalah pendekatan kekuasaan yang digunakan dalam proses persidangan ini," komentar Sugeng.
Sugeng juga mempertanyakan bagaimana cara Majelis Hakim menjamin keselamatan setiap orang yang hadir dalam sidang agar negatif dari Covid-19, karena hanya Jerinx yang di-rapid test.
"Hakim telah melakukan pelanggaran. Kami akan melaporkan ini kepada Mahkamah Agung," tegas Sugeng.
"Walaupun Mahkamah Agung mau terima atau tidak, kita mau tegaskan jangan gunakan pendekatan arogansi dan kekuasaan dalam proses penegakan hukum," tandasnya.
Lihat videonya mulai menit 1:00
Jerinx Khawatir Videonya Bisa Dimanipulasi
Drummer band Superman Is Dead (SID) I Gede Ari Astina alias Jerinx (JRX) menjelaskan alasannya memilih walk out saat sidang.
Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam tayangan di kanal YouTube Tribun Bali, Kamis (10/9/2020).
DIketahui Jerinx ditetapkan sebagai tersangka dugaan pencemaran nama baik dan penghinaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
• Nora Alexandra Ngaku Terima Banyak Cacian setelah Jerinx Ditahan: Kata-kata Buruk Kalian Saya Simpan
Saat menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Jerinx mengaku tidak biasa melakukan panggilan telekonferensi.
Ia juga meragukan keaslian majelis hakim yang mengubungi melalui telekonferensi.
Menurut Jerinx, terjadi gangguan audio saat sidang di Ruang Ditreskrimsus Polda Bali berlangsung.
"Enggak denger apa, putus-putus," komentar Jerinx.
Selain itu, ia mengaku tidak nyaman menjalani sidang secara daring.
"Saya enggak merasa berbicara dengan manusia. Saya merasa sedang berbicara dengan layar monitor, bukan manusia," papar musisi 43 tahun ini.
Jerinx menyinggung bisa saja majelis hakim yang mendakwanya itu dipalsukan sebagai orang lain.
"Siapa yang tahu itu manusia? Sekarang 'kan ada teknologi deepfake segala macam," ungkit suami Nora Alexandra ini.
• Pakai Masker Bebaskan Jerinx di ILC, Pakar Politik Sindir Hukum Berat Sebelah: Tak Dekat Pemodal
"Silakan di-Google, Anda bisa menciptakan orang siapa saja di layar monitor. Manipulasi itu bisa terjadi," tegasnya.
Jerinx memberi contoh, akun Instagram miliknya juga pernah diretas saat ia membahas suatu isu yang sensitif.
"Saya di Instagram sinyal saya sering di-hack ketika saya bicara isu yang penting, tiba-tiba suara saya hilang," tambah JErinx.
Dikutip dari TribunBali.com, diketahui Jerinx lalu meminta sidang dilakukan secara tatap muka.
Meskipun Jerinx melakukan aksi walkout, majelis hakim tetap meminta tim JPU membacakan surat dakwaan.
Selain itu, dilakukan pengamanan ekstra di sekitar PN Denpasar.
Petugas gabungan yang diterjunkan terdiri dari Polresta Denpasar, Polsek Denpasar Barat, Pol PP Denpasar, dan pihak TNI.
"Kami sudah berkoordinasi untuk keamanan persidangan hari ini. Kami berkoordinasi dengan Polresta, Polsek, Polda, Satpol PP dan TN," jelas Kepala PN Denpasar Sobandi, Kamis (10/9/2020). (TribunWow.com/Brigitta Winasis)