Virus Corona

Bima Arya Tak Mau Terapkan PSBB Total Lagi seperti Jakarta, Anies Baswedan: Kami Tak Pernah Meminta

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Bogor Bima Arya (kiri) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat tinjau Stasiun Bogor, Senin (15/6/2020) pagi. Tak seperti Anies, Bima Arya tak ingin terapkan PSBB total.

TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memutuskan untuk memulai memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pada Senin (14/7/2020).

Namun, wilayah lain yang sangat berhubungan erat dengan Jakarta, yakni Bogor, belum menetapkan keputusannya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menerapkan PSBB untuk sementara ini seperti apa yang diputuskan Anies Baswedan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam konferensi pers Kebijakan Pemprov DKI Jakarta Terkait Penanganan Covid-19, Rabu (9/9/2020). (youtube PEMPROV DKI JAKARTA)

Anies Baswedan Segera Terapkan PSBB, Ridwan Kamil: Saya Mohon Pak Anies Konsultasi Dulu dengan Pusat

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com pada Jumat (11/9/2020), Anies Baswedan enggan mengomentari kebijakan Bima Arya.

Pasalnya, dirinya juga tidak meminta daerah lain melakukan apa yang ia lakukan.

"Tidak ada kewenangan dari DKI untuk memaksakan pada tempat lain. Jadi, kami pun tidak pernah meminta karena itu adalah kewenangan tiap-tiap daerah," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (11/9/2020).

Sedangkan, Bima Arya mengatakan bahwa dirinya memilih untuk memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas pada Senin.

Meski demikian, Anies mengatakan pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan sejumlah daerah penyangga, (Bodetabek).

Namun, hal itu akan dikoordinasikan setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan pembahasan pengetatan kegiatan perkantoran selama PSBB yang digelar pada Sabtu (12/9/2020).

Sebelumnya, Anies menjelaskan bahwa keputusan PSBB kembali diambil lantaran mempertimbangkan ketersedian tempat untuk merawat para pasien Virus Corona yang masih meningkat.

Menko Perekonomian Kritik Keputusan Anies soal PSBB yang Buat IHSG Anjlok, Ini Kata Gubernur DKI

Selain itu, ia juga mempertimbangkan soal angka kematian yang tinggi akibat Covid-19.

Menurutnya, keputusan yang diambil sudah sejalan dengan aturan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jokowi meminta agar sektor kesehatan lebih diutamakan terlebih dahulu.

Keputusan Bima Arya

Dikutip dari Warta Kota, keputusan Bima Arya untuk tidak melaksanakan PSBB total diungkapkan pada saat mengikuti pemaparan hasil survei laporcovid19 yang dijelaskan oleh Sulfikar Amir, PhD Associate professor, NTU Kolaborator saintis laporcovid19, Jumat (11/9/2020) di Balaikota Bogor.

"Jadi apa yang disampaikan tadi menguatkan landasan dari pemerintah kota untuk secara maksimal menerapkan PSBMK tidak PSBB," katanya.

Bima Arya menegaskan, dirinya memilih untuk melakuka edukasi pada masyarakat.

Apalagi 90 persen warga terkena dampak ekonomi akibat Covid-19.

Tak Setuju Kebijakan Anies soal PSBB, Gembong Warsono: Hebat di Atas Kertas, Implementasi Nol Besar

"Sebagian besar warga Bogor terpapar secara ekonomi 90 persen jadi bisa dibayangkan ketika tidak teredukasi tidak paham dan secara ekonomi terpapar kemudian mereka kita lockdown tanpa dibantu secara ekonomi enggak mungkin," katanya.

Selain itu, ia menilai bahwa PSBB juga memerlukan persiapan yang jelas, seperti anggara bantuan sosial hingga aparat keamanan.

"PSBB membutuhkan jumlah personel yang cukup untuk mengamankan, polisi satpol pp, TNI, semua PSBB membutuhkan anggaran bansos yang cukup, APBD, APBN, provinsi dan juga nasional, kalau tidak jelas tidak mungkin,"jelas dia. 

Pesan Ridwan Kamil pada Anies

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut dirinya sempat memberikan saran terkait PSBB.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas TV pada Jumat (11/9/2020), Ridwal Kamil menjelaskan, Anies sempat berkonsultasi dengan dirinya terkait wacana PSBB total seperti beberapa waktu lalu.

"Ya Pak Anies menyampaaikan rencananya melaksanakan PSBB total karena saya dari dulu sudah bilang bahwa Bodetabek atau Jabodetabek satu rumpun dalam penanganan Covid."

"Maka apa yang terjadi di Jakarta harus disinkronkan dengan daerah-daerah sekelilingnya," jelas Ridwan Kamil.

Saat itu, dirinya mengatakan sudah menyarankan agar Anies berkonsultasi dahulu dengan Pemerintah Pusat sebelum memutuskan PSBB.

Pasalnya, Jakarta merupakan daerah ibukota yang penting.

"Saya menyarankan kemarin, karena Jakarta itu adalah ibu kota negara maka semua kebijakan di Jakarta tidak hanya berdampak regional tapi berdampak nasional."

"Maka saya mohonkan ke Pak Anies untuk konsultasikan ke Pusat juga dengan Pemerintah Pusat," ungkap dia.

"Itu kesimpulan yang saya sampaikan," sambungnya.

• Tanggapan Pengusaha soal Keputusan Mendadak Anies Baswedan Berlakukan PSBB Lagi: Ini Sulit

Sehingga, biarlah dia meminta agar masyarakat menunggu apakah benar-benar PSBB dimulai pada Senin.

"Kita tunggu saja apakah tanggalnya berubah," ucap dia.

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini menjelaskan, dirinya selama ini tidak pernah memberhentikan pembatasan sosial, PSBM (Pembatasan Sosial Berskala Mikro).

"Jawa Barat itu tidak pernah memberhentikan PSBBkan jadi kalau ditanya PSBB berhenti, enggak."

"Karena kita paham Botabek itu penyumbang terbesar persebaran Covid di Jawa Barat, maka semakin tinggi PSBB diteruskan, Jakarta disesuaikan dengan rencana kita, sisanya melakukan PSBM berskala mikro," jelas dia. 

Lihat videonya mulai menit ke-00:23:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

 

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bogor Tak Ikut Terapkan PSBB, Anies: Kami Tidak Pernah Meminta, Itu Kewenangan Tiap Daerah dan Bima Arya Trending karena Beda Pendapat dengan Anies Soal Penerapan PSBB Total, Dasarnya Survei