Pilkada Serentak 2020

Umbar Prestasi Rudy-Purnomo di Solo, Gibran Sebut Tidak Ada Anak Tak Bisa Sekolah: Itu adalah Bukti

Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gibran Rakabuming Raka menemui Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo, di kediaman Purnomo di Jalan Bhayangkara Nomor 23, Kelurahan Panularan, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Kamis (3/9/2020).

TRIBUNWOW.COM - Calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka diketahui pergi mengunjungi mantan rivalnya yakni Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo, pada Kamis (3/9/2020).

Keduanya diketahui pernah bersaing memperebutkan rekomendasi dari PDIP untuk maju di Pilkada Solo 2020 sebagai calon wali kota.

Saat mengunjungi Purnomo, Gibran secara tegas menyebutkan prestasi-prestasi di masa kepemimpinan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dan Achmad Purnomo.

Gibran Rakabuming Raka menemui Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo, di kediaman Purnomo di Jalan Bhayangkara Nomor 23, Kelurahan Panularan, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Kamis (3/9/2020). (YouTube Kompastv)

Pasangan Bajo Lolos di Solo, Refly Harun Justru Duga Konspirasi: Agar Gibran Tak Lawan Kotak Kosong

Dikutip dari YouTube Kompastv, Kamis (3/9/2020), kedatangan Gibran ke kediaman Purnomo lantaran putra sulung dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tersebut ingin meminta Purnomo menjadi penasihat dalam tim pemenangannya.

Menanggapi permintaan tersebut, Purnomo menilai Gibran tidak terlalu butuh nasihatnya.

Hanya saja ia tetap berharap supaya Gibran bisa memegang amanah ketika terpilih menjadi Wali Kota Solo nanti.

"Saya yakin yang pertama belum tentu Mas Gibran itu perlu nasihat karena mestinya sudah di luar perkiraan kita," ujar Purnomo.

"Nantinya kita harapkan mimpin (memimpin) Solo seperti harapan panjenengan (Anda) semuanya."

Kendati demikian sebagai warga negara, Purnomo bersedia memberikan Gibran saran.

Purnomo sendiri meyakini bahwa Gibran akan memenangkan Pilkada Solo 2020 nanti.

"Kita lihat semua partai sudah mendukung Mas Gibran dan Pak Teguh," kata Purnomo.

"Hanya PKS saja yang tidak ikut berpartisipasi," sambunya.

Berdiri di samping Purnomo, Gibran memastikan akan melanjutkan program-program dari pemerintah terdahulu.

"Program-program yang sudah berjalan harus bisa diteruskan dan bisa menjadi lebih baik," ucap ayah dari Kaesang Pangarep itu.

Selanjutnya Gibran mengungkapkan apa saja pencapaian yang diperoleh oleh masa pemerintahan Rudy dan Purnomo.

"Saya izin melaporkan juga Pak Purnomo," ujar Gibran.

Gibran mengklaim, dari semua daerah kumuh yang ia jajaki, tidak pernah dirinya menemukan anak yang tidak bisa sekolah.

"Saya itu setiap kali blusukan ke tempat yang paling kumuh sekalipun, tidak pernah ada itu anak yang tidak sekolah, tidak ada warga yang sakit tidak bisa berobat," papar Gibran.

"Itu adalah bukti keberhasilannya Pak Rudy dan Pak Purnomo, itu harus dilanjutkan."

"Insyaallah lebih baik lagi," sambung pria pemilik bisnis katering Chilli Pari itu.

Jawaban Keluarga Pejabat soal Dinasti Politik, dari Gibran hingga Keponakan Prabowo Subianto

Purnomo Titip Proyek Masjid

Di kesempatan yang sama, Purnomo juga membicarakan soal proyek pembangunan Masjid Taman Sriwedari Solo.

Proyek pembangunan tersebut sempat terkendala karena dana yang tidak mencukupi.

Namun soal dana, Purnomo mengaku telah dijanjikan akan dibantu oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat menemui RI 1 tersebut pada Kamis (16/7/2020) lalu.

Dikutip dari TribunSolo.com, Jumat (9/4/2020), Purnomo berharap pembangunan masjid itu bisa rampung pada Februari 2021 nanti bertepatan dengan berakhirnya masa pemerintahan Rudy dan Purnomo.

"Pak Presiden. Pak Jokowi waktu saya ke Jakarta, beliau menjanjikan akan mencarikan dana sebanyak-banyaknya," kata Purnomo.

"Sehingga pambangunan Masjid Sriwedari bisa selesai pada waktunya," tambahnya.

Gibran sendiri menyambut positif permintaan Purnomo.

"Nanti kami follow up. Yang jelas masjid ini legacy-nya (warisan) pak Rudy dan pak Purnomo," ucapnya.

Pilkada Solo 2020: Refly Harun Lebih Pilih Gibran Lawan Kotak Kosong daripada Lawan Calon Boneka

Simak video selengkapnya mulai menit awal:

Gibran: Bisa Dipilih, Bisa Tidak

Sebelumnya diberitakan, Gibran membantah dirinya maju di Pilkada Solo 2020 lewat dinasti politik.

Gibran menuturkan semua orang dibebaskan untuk memilihnya atau tidak.

Ia justru merasa heran mengapa keputusan dirinya ikut di Pilkada Solo 2020 dikaitkan dengan dinasti politik.

Pernyataan itu disampaikan Gibran lewat sebuah Webinar yang diselenggarakan oleh PDIP bertajuk 'Anak Muda Berpolitik Siapa Takut?', pada Jumat (24/7/2020).

Gibran bercerita jauh sebelum dirinya menerima rekomendasi dari PDIP, ia sudah lebih dulu terjun ke masyarakat sembari menjelaskan apa itu dinasti politik.

"Saya hanya ingin menyampaikan saja masalah dinasti politik," kata Gibran.

"Jadi banyak yang menanyakan masalah dinasti politik."

Gibran Rakabuming Raka memberikan tanggapan terkait dinasti politik lewat sebuah Webinar yang diselenggarakan oleh PDIP bertajuk 'Anak Muda Berpolitik Siapa Takut?', pada Jumat (24/7/2020). (YouTube Kompastv)

"Sebenarnya dalam satu tahun terakhir ini kalau di Solo ya, di kota saya itu setiap kali bertemu dengan warga itu selalu saya jelaskan apa itu dinasti politik," sambungnya.

Gibran menegaskan ketika dirinya mencalonkan diri menjadi wali kota Solo, belum tentu dirinya 100 persen pasti menang.

Ia mempersilakan masyarakat untuk menentukan pilihannya.

"Jadi saya kan ikut kontestasi bisa menang bisa kalah, tidak harus diwajibkan memilih saya," kata Gibran.

"Bisa dipilih bisa tidak."

"Jadi tidak ada kewajiban mencoblos saya, ini kan kontestasi bukan penunjukkan," lanjut dia.

Putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu mengakui dirinya justru bingung di saat orang-orang mengaitkannya dengan dinasti politik.

"Jadi kalau yang namanya dinasti politik itu dimana dinasti politiknya, saya juga bingung kalau orang bertanya seperti itu," ungkap Gibran.

Pemilik catering Chilli Pari itu menjelaskan bahwa warga di Solo kini sudah paham apa yang dimaksud dengan dinasti politik.

"Setiap kali saya blusukan warga menerima saya dengan tangan terbuka," terangnya.

Gibran mengatakan dirinya mengetahui siapa orang-orang yang meributkan masalah dinasti politik.

"Kita tahu orang-orangnya siapa dan yang diributkan itu-itu saja," ujar dia.

Terakhir, Gibran menegaskan bahwa alasan dirinya terjun ke politik karena ingin membantu banyak orang.

Ia mengatakan ketika masuk ke dunia politik, dirinya bisa membantu lebih banyak orang melalui kebijakannya.

"Kalau saya masuk ke politik yang bisa saya sentuh 500 ribu orang yang bisa saya sentuh melalui kebijakan-kebijakan saya," tandasnya. (TribunWow.com/Anung)

Sebagian artikel ini diolah dari Tribunsolo.com dengan judul Saat Purnomo Titipkan Pembangunan Masjid Sriwedari Solo, Begini Jawaban Putra Presiden Jokowi Gibran