Terkini Daerah

Kisah Sarpan, Kuli Bangunan di Deli Serdang yang Dipaksa Akui Pembunuhan: Dipukul Rotan, Disetrum

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sardi mengungkapkan kondisi ayahnya, Sarpan, kuli bangunan yang diduga dianiaya karena dipaksa mengakui pembunuhan, dalam Mata Najwa, Rabu (2/9/2020).

TRIBUNWOW.COM - Seorang kuli bangunan di Deli Serdang, Sumatera Utara, Sarpan (57), mendapat penganiayaan setelah diperiksa menjadi saksi kasus pembunuhan.

Tidak hanya itu, ia dipaksa mengakui terlibat dalam pembunuhan tersebut.

Dilansir TribunWow.com, putra Sarpan, Sardi, lalu mengungkapkan kondisi terkini ayahnya dalam tayangan Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (2/9/2020).

Kondisi Sarpan, kuli bangunan di Deli Serdang yang dianiaya saat diperiksa sebagai saksi pembunuhan, diunggah Selasa (11/7/2020). (Capture YouTube Tribunnews)

Duga CCTV Diedit, Edo Kondologit Ungkap GKR Sempat Dianiaya Polisi: Jangan Tipu Lagi, Saya Marah

Awalnya Sardi menuturkan sang ayah kembali dirawat di rumah sakit sejak disiksa pada Kamis (9/7/2020) lalu.

"Tadi diperiksa dokter ada pembengkakan limpa juga di perutnya," ungkap Sardi.

Ia menyebutkan sudah tiga hari ini sang ayah dirawat di rumah sakit.

Meskipun begitu, kondisi Sarpan sudah stabil.

Presenter Najwa Shihab lalu bertanya penyebab pembengkakan limpa yang dialami Sarpan.

"Pembengkakan limpa apakah juga akibat dipukuli waktu itu di tahanan?" tanya Najwa Shihab.

"Ya, benar," ungkap Sardi.

Selain itu, Sarpan mengalami sejumlah luka lain yang diduga akibat penganiayaan saat diperiksa di Polsek Percut Sei Tuan, Deli Serdang.

"Bapak lebam-lebam, ada juga pukulan rotan di bagian belakang, dan disetrum juga sebanyak dua kali," paparnya.

Ia membenarkan sang ayah diduga disiksa selama lima hari ditahan.

"Betul, pengakuan Bapak sendiri," tegas Sardi.

Kondisi Sarpan, kuli bangunan di Deli Serdang yang dianiaya saat diperiksa sebagai saksi pembunuhan, diunggah Selasa (11/7/2020). (Capture YouTube Najwa Shihab)

Viral Bocah 13 Tahun Babak Belur Diduga Salah Tangkap, Polisi: Bukan Dianiaya, Cuma Terkena Tangan

Diketahui akhirnya Sarpan dilepaskan setelah warga berdemo di Polsek Percut Sei Tuan.

Ia mengungkapkan awal mula warga mengetahui kejadian penganiayaan Sarpan adalah saat istrinya datang menjenguk ke polsek.

"Waktu jenguk, ibu menerobos pintu penyidik karena di ruang penyidik itu tidak boleh masuk kalau mau menjenguk bapak," tuturnya.

Saat menjenguk, sang istri mendapati Sarpan sudah mendapat sejumlah luka yang kondisinya mengenaskan.

"Jadi ibu menerobos ruang penyidik. Lalu lihatlah bapak menghadap ke dinding, dilihatlah keadaan bapak mukanya lebam-lebam, pelipisnya pecah," papar Sardi.

"Ada juga sundutan rokok. Bahkan disetrum sebanyak dua kali," tambahnya.

Dikutip dari Tribunnnews.com, diketahui tiga perwira yang bertugas di Polsek Percut Sei Tuan dicopot akibat kejadian tersebut.

Ketiganya adalah Kapolsek, Kanit Reskrim, dan Panit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan.

Hal itu dikonfirmasi Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan.

"Kanit Reskrim dan dua Panit Reskrim ditarik ke Polrestabes Medan dan Kapolseknya diganti," kata Tatan Dirsan, Jumat (10/7/2020).

Meskipun begitu, pihak keluarga memilih berdamai dan tidak menuntut setelah ditawari sejumlah uang oleh kepolisian.

Lihat videonya mulai menit 1:00

(TribunWow.com/Brigitta Winasis)