TRIBUNWOW.COM - Dua bom besar mengguncang Kota Jolo, Provinsi Sulu, daerah Filipina Selatan pada Senin (24/8/2020).
Bom itu mengakibatkan 14 orang yang terdiri dari tentara dan warga sipil meninggal dunia.
Selain itu sekitar 40 orang mengalami luka-luka pada kejadian tersebut.
• Bom Bunuh Diri di Filipina Tewaskan 14 Orang, Perempuan Asal Indonesia Disebut Jadi Pelaku
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com pada Rabu (26/8/2020), bom itu diduga diledakkan oleh kelompok milisi bersenjata yang berpihak pada ISIS.
Menurut laporan Associated Press pada Senin, bom pertama disebut dipasang di sebuah sepeda motor yang diparkir.
Komandan Militer Regional Letnan Jenderal Corleto Vinluan menjelaskan bahwa lima tentara dan empat warga sipil tewas pada ledakan pertama.
Ledakan itu juga merusak toko makanan, toko komputer dan dua truk tentara di Kota Jolo.
"Itu adalah alat peledak improvisasi yang dibawa oleh kendaraan yang meledak saat tentara kami melakukan operasi," kata Vinluan.
Berselang satu jam, ledakan kembali terjadi.
Ledakan itu berasal dari bom bunuh diri yang dibawa oleh seorang wanita.
Bom bunuh diri itu menewaskan wanita itu sendiri dan seorang tentara.
"Seorang tentara sedang memeriksa seseorang lalu ada ledakan lain," lanjutnya.
• Polisi Tangkap 7 Pelaku Pelemparan Bom Molotov di Kantor PDI-P Cileungsi, Motif Masih di Dalami
Rupanya, masih ada bom ketiga yang sempat dipasang.
Bom itu ditemukan di Pasar Jolo.
Beruntung tentara dan polisi berhasil mengisolasi bom tersebut.
Dalam video yang beredar beberapa korban terlihat tergeletak di jalan.
Bangkai sepeda motor dan pecahan lainnya terlihat bercecaran di jalan.
Bom pertama itu dilakukan di dekat alun-alun kota dan Katedral Katolik Roma.
Sedangkan, Provinsi Sulu diketahui mayoritas penduduknya Muslim.
Belum diketahui secara pasti siapa dalang pengeboman ini.
• Masjid UNY Geger Temukan Benda Misterius, Bertuliskan Bom! Bila Teriak Melawan Meledak Bersama
Namun, pihak militer menyalahkan komandan kelompok Abu Sayyaf, Mundi Sawadjaan.
Sementara itu isu beredar bahwa perempuan berwargakebangsaan Indonesia disebut sebgaai pelaku bom bunuh diri tersebut.
Perwira tinggi di angkatan bersenjata Filipina, Letnan Jenderal Cirilito Sobejana, kepada kanal berita ABS-CBN menduga wanita itu merupakan istri dari pelaku bom bunuh diri pertama di Filipina.
"Salah satu pelakunya kemungkinan adalah istri dari pelaku bom bunuh diri pertama Filipina, yang meledakkan diri di luar kam militer di kota Indanan, Sulu, pada 2019," ujar Sobejana.
Laki-laki yang menjadi pengebom bunuh diri pertama di negara tersebut adalah Norman Lasuca.
• Pernah Bom Lebanon pada 2006, Israel Bantah Pihaknya Terlibat dalam Ledakan di Beirut
Sobejana menjelaskan bahwa saat ini penyelidik masih melakukan tes forensik dan pemeriksaan lebih lanjut terkait kasus tersebut.
Diketahui dalam tiga tahun terakhir terjadi setidaknya enam serangan bom bunuh diri.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah mengatakan belum ada konfirmasi resmi terkait perempuan Indonesia menjadi pelaku pemboman tersebut.
Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul 2 Bom Dahsyat Guncang Filipina, 11 Orang Tewas 40 Terluka dan Wanita Indonesia Disebut Pelaku Bom Bunuh Diri di Filipina Selatan yang Tewaskan 14 Orang