Terkini Nasional

Soal Deklarasi KAMI, Adian Napitupulu Ungkap Sindiran Arief Poyuono: Beauty Contest untuk Reshuffle

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arief Poyuono angkat bicara soal ancaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada reshuffle kabinet. Komentar itu diungkapkan Arief Poyouno saat menjadi narasumber di Kompas Petang pada Kamis (2/7/2020).

TRIBUNWOW.COM - Politisi PDIP Adian Napitupulu menanggapi munculnya deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) oleh sejumlah tokoh nasional.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Selasa (18/8/2020).

Awalnya ia membenarkan banyak kader KAMI yang sebelumnya tergabung dalam pemerintahan, tetapi kini mengkritik kebijakan melalui koalisi tersebut.

Pakar hukum Refly Harun (kiri) dan politisi PDIP Adian Napitupulu (tengah) membahas deklarasi KAMI, dalam Sapa Indonesia Malam, Selasa (18/8/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

Ungkap Alasan Gabung KAMI di ILC, Said Didu Ngaku Sakit Hati: Saya Berteriak Sendiri Kurang Kencang

"Kalau dibilang 'barisan para mantan', dari komposisi isinya, bisa benar," komentar Adian Napitupulu.

Diketahui mantan Komisaris PT Pelindo Refly Harun, mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, mantan Menko Polhukam Laksamana TNI Tedjo Edy Purdjiatno, mantan Ketua MUI Din Syamsuddin, dan mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu turut hadir dalam deklarasi itu.

Ia lalu mengungkapkan pendapat Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono saat menanggapi deklarasi KAMI.

Menurut Arief, aksi itu terkait wacana perombakan kabinet (reshuffle) yang pernah disebut Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kalau Arief Poyuono bilang ini terkait dengan perlombaan beauty contest untuk reshuffle, juga mungkin benar," ungkap Adian.

"Katanya semua berlomba tampil, menarik perhatian, supaya (dipanggil). Itu menurut Arief," lanjut dia.

Selain dugaan itu, ada pula analisis lain terkait tujuan deklarasi KAMI.

Diketahui KAMI mengutarakan delapan poin kritik terhadap pemerintah saat ini, termasuk penanganan Covid-19 dan pemberantasan korupsi.

8 Tuntutan pada Deklarasi KAMI Dianggap Abstrak, Pengamat: Tidak Punya Kekuatan Menagih Pemerintah

"Ada lagi yang mengatakan, ini mau membuat partai politik," kata mantan anggota DPR RI itu.

"Ada lagi yang lebih ekstrem mengatakan, jangan-jangan mau menjatuhkan presiden dan sebagainya," ungkap Adian.

Meskipun banyak spekulasi tentang tujuan deklarasi ini, Adian lebih menyoroti struktur organisasi dalam koalisi tersebut.

"Tapi dari semua analisis dan duga-duga itu, saya lebih tertarik untuk membahas bentuk organisasinya," ungkitnya.

Adian menilai struktur organisasi dalam KAMI tidak efektif karena terbagi menjadi beberapa bagian.

"Bentuk organisasinya sebagai sebuah gerakan moral, sebagai sebuah gerakan yang membutuhkan efektivitas, menurut saya tidak efektif," kata Adian.

"Ada empat struktur di situ. Dari Dewan Deklarator, Komite Ekskekutif, divisi, dan sebagainya. Ini menurut saya tidak efektif," paparnya.

Lihat videonya mulai menit 5:50

Alasan Said Didu Bergabung dengan KAMI

Sejumlah tokoh di Tanah Air belum lama ini sudah mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Di antaranya tokoh yang ikut mendeklarasikan KAMI di Lapangan Tugu Proklamasi adalah, Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu.

Termasuk ada juga Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, hingga pengamat politik Rocky Gerung.

• Di ILC, Said Didu Peringatkan Jokowi Ancaman Infrastruktur Trap: Kemungkinan akan Dijual ke Asing

Dilansir TribunWow.com, Said Didu mengatakan bergabung bersama KAMI bukan tanpa alasan.

Dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (18/8/2020), dirinya mengaku sakit hati melihat ancaman buruk yang kemungkinan akan menimpa Indonesia.

Khususnya ancaman dalam sektor keuangan di tengah krisis yang melanda dan diperparah dengan adanya pandemi Covid-19.

Hingga mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang mengalami minus, yakni minus 5,32 persen pada kuartal kedua.

"Saya ulangi lagi mari kita bicara dengan hati nurani yang bersih, jangan menganggap bahwa karena Said Didu ada di KAMI, Said Didu ada di luar, maka sakit hati," jelasnya.

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu memberikan peringatakan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (18/8/2020). (Youtube/Indonesia Lawyers Club)

"Saya sakit hati melihat angka-angka yang mengancam negaraku," ungkap Said Didu.

Namun dirinya menolak ketika ada anggapan bahwa alasan bergabungnya dengan KAMI karena sakit hati terlempar dari pemerintahan.

"Bukan sakit hati karena apa," tegasnya.

"Negaraku sedang terancam, tapi ada orang masih pura-pura bahagia."

• Dapat Bintang Mahaputra dan Tak Ikut KAMI, Fahri Hamzah Dapat Sindiran Peribahasa Karni Ilyas di ILC

Selain itu, Said Didu mengatakan ada alasan lain yang memantabkan dirinya gabung dalam KAMI.

Ia mengaku peluang untuk bersuara dan mendapatkan perhatian jauh lebih besar dibandingkan seorang diri.

"Apa karena gara-gara itu Pak Said Didu bergabung dengan KAMI?" tanya Karni Ilyas.

"Oh tidak juga, dari ngobrol-ngobrol juga kelihatannya kalau saya berteriak sendiri kurang kencang ya cari aja, berteriak banyak siapa tahu mendapat perhatian," terangnya.

"Tetapi enggak diperhatikan juga enggak apa-apa, minimal kalau ditanya nanti di akhirat saya sudah berbuat sesuai dengan kemampuan saya," pungkasnya. (TribunWow.com/Brigitta/Elfan)