TRIBUNWOW.COM - Drummer Superman Is Dead (SID) Jerinx ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penghinaan dan pencemaran nama baik terhadap Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Dilansir TribunWow.com, ia telah ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Bali untuk menjalani pemeriksaan selama 20 hari mendatang sejak Rabu (12/8/2020).
Menurut Direktur Reskrimsus Polda Bali Kombes Pol Yuliar Kus Nugroho, ada dua unggahan Jerinx di media sosial yang menjadi alat bukti.
• Bukan karena Kritis, Jerinx juga Ditahan akibat Konspirasi: Dokter Meninggal Hanya Tahun Ini
Diketahui Jerinx menyebut IDI sebagai 'kacung WHO' dalam satu unggahannya pada 13 Juni 2020.
Kata-kata itu terlontar setelah ada kasus seorang ibu yang kehilangan bayinya karena harus menjalani prosedur rapid test sebelum persalinan.
"Gara-gara bangga jadi kacung WHO, IDI dan Rumah sakit dengan seenaknya mewajibkan semua orang yang akan melahirkan tes Covid-19," tulis Jerinx melalui akun @jrxsid.
"Sudah banyak bukti jika hasil tes sering ngawur kenapa dipaksakan? Kalau hasil tes-nya bikin stres dan menyebabkan kematian pada bayi/ibunya, siapa yang tanggung jawab," lanjutnya.
Selanjutnya ia juga mengunggah tulisan lain yang meragukan pemberitaan terkait meninggalnya dokter akibat Covid-19.
Musisi 43 tahun itu bahkan menduga ada konspirasi di balik pandemi Covid-19
Tulisan itu ia unggah pada 15 Juni 2020.
"Tahun 2018 ada 21 Dokter Indonesia yang meninggal. Ini yang terpantau oleh media saja ya," tulis Jerinx.
"Sayang ada konspirasi busuk yang mendramatisir situasi seolah-olah dokter meninggal hanya tahun ini agar masyarakat ketakutan berlebihan terhadap Covid-19."
"Saya tahu dari mana? Silakan salin semua link yang ada di foto, post di FB/IG anda, lalu lihat apa yang terjadi!"
"Masih bilang Covid-19 bukan konspirasi?"
• Suasana Pemeriksaan Jerinx, Pakai Kaus Bali Tolak Rapid, Nora Alexandra Langsung Peluk saat Datang
Ia turut menyertakan tautan sejumlah berita terkait meninggalnya dokter pada 2018 untuk menjelaskan tenaga medis bukan hanya meninggal karena Covid-19.
Kedua unggahan itu kemudian dilaporkan IDI.
"Berdasarkan dua postingan ini, ada tanggapan-tanggapan negatif dari netizen juga terkait dengan IDI," jelas Yuliar Kus Nugroho, dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Rabu (12/8/2020).
Ia menyebutkan kedua unggahan itu telah diambil secara digital forensik dan diserahkan kepada ahli bahasa untuk ditelaah.
"Kesimpulan dari ahli bahasa, ada unsur delik ujaran kebencian dan penghinaan yang dilakukan atas postingan Jerinx," papar Yuliar.
Lihat videonya mulai menit 4:50
Maksud Istilah 'Kacung WHO'
Kuasa Hukum dari Drummer, Jerinx Superman Is Dead (SID), yakni Wayan Gendo Suardana mengungkapkan maksud dari kliennya terkait 'Kacung WHO'.
Sebagaimana diketahui, Jerinx dipolisikan terkait kata-kata 'Kacung WHO' untuk mengkritik Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Dalam postingannya pada 13 Juni 2020 lalu, Jerinx sempat menyebut IDI sebagai 'Kacung WHO'.
• Bukan Hanya Kacung WHO, Alasan IDI Polisikan Jerinx SID karena Bisa Timbulkan Kebencian ke Dokter
Tak hanya itu, Jerinx juga meminta agar organisasi tersebut dibubarkan saja.
Menurut penjelasan Wayan Gendo, sebenarnya Jerinx tidak bermaksud untuk menyakiti IDI.
Hal itu diungkapkan semata-mata kritikan pada IDI demi kepentingan publik.
Jerinx hanya meminta agar IDI bisa mengubah regulasi terkait rapid test.
"Karena IDI ini organisasi profesi kedokteran satu-satunya yang diakui oleh undang-undang, maka Jerinx berpandangan bahwa IDI punya power untuk mengubah regulasi dan kemudian IDI yang dituju," ujar Wayan.
Terkait kata-kata 'Kacung WHO', Jerinx selalu mengatakan bahwa kata-kata itu berarti pengabdi, pelayan.
Artian tersebut berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Sementara itu saat ditilik TribunWow.com dari KBBI daring, kacung memiliki arti pesuruh, pelayan, jongos (biasanya anak laki-laki)
"Dalam konteks itu kemudian kata bangga menjadi kacung WHO, keterangan yang disampaikan oleh Jerinx tadi, kacung WHO itu dimaknai sebagai yang disampaikan oleh Jerinx baik oleh media dan lain-lain."
"Kembali pada pengertian kacung dalam konteks KBBI yang artinya kalau saya tidak salah ingat pengabdi, pelayan, karena memang WHO juga beranggotakan negara juga mitra dengan berbagai organisasi kesehatan seperti IDI," jelas Wayan.
• Alasan Jerinx SID Kritik Rapid Test Covid-19 sebagai Syarat Layanan Medis: Tak Layak Dijadikan Acuan
Menurutnya itu berbeda dengan kata 'Budak Belian' di mana seseorang tak akan memiliki perasaan demi maksud tertentu.
"Berbeda kalau kemudian Jerinx memilih diksi Budak Belian, kalau budak belian kan tidak punya kemerdekaan dia juga tidak punya hati karena dikuasai oleh majikannya begitu," sambungnya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis/Gipty)