TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo angkat bicara atas kasus penyerangan rumah Umar Assegaf di Solo.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Selasa (11/8/2020).
Dalam pemaparannya, Ganjar Pranowo memberikan pesan pada pelaku penyerangan yang saat ini masih buron.
• Soal Penyerangan Acara di Solo, Ganjar Pranowo: Ditindak Saja Pelakunya, Tidak Usah Ragu-ragu
Diketahui polisi telah menangkap lima pelaku yang menyerang rumah di Metrodanan, Pasar Kliwon, Solo pada Sabtu (8/8/2020) lalu.
Selain lima orang tersebut, ada terduga pelaku yang masih dalam pencarian polisi.
"Sebaiknya Anda datang saja, serahkan diri saja baik-baik," pesan Ganjar Pranowo.
"Sampaikan pada polisi, Anda buka ceritanya. Kalau ada yang mengganjal di hati Anda silakan disampaikan. Maka motif itu akan bisa diketahui," tambahnya.
Sementara ini kelima tersangka yang sudah ditangkap telah diketahui identitasnya, yakni berinisial BD, MM, MS, ML, dan RN.
Ganjar mengungkit saat ini belum diketahui motif penyerangan tersebut.
Menurut dia, jika pelaku yang masih buron sudah tertangkap maka kasus akan menjadi terang-benderang.
"Saya dukung penuh kepolisian, kejar sampai di mana pun. Tangkap dan kemudian jangan sampai ini membikin masyarakat tambah resah karena kelakuan beberapa orang," tegasnya.
Sebelumnya, gubernur dua periode ini juga sempat mengimbau masyarakat agar tidak berspekulasi macam-macam terkait kelompok yang menyerang.
Seperti diketahui sebelumnya muncul dugaan serangan itu terjadi karena ada perbedaan aliran agama.
• Siapa Umar Assegaf yang Jadi Korban Penyerangan di Solo, Farid: Beda Orang, Bukan Habib Asal Bangil
"Kita selalu berpikir dari angle dan persepsi masing-masing apa kejadiannya," papar Ganjar.
"Dengan cara itu, nantinya kelak kita bisa tahu. Dari motif itu ada pergesekan antarkelompok," lanjut politisi PDIP ini.
Ganjar menegaskan pemerintah akan melakukan pembinaan jika memang spekulasi-spekulasi itu terbukti.
Ia menambahkan, dirinya berharap pelaku dapat segera ditemukan agar polisi dapat mengumumkan informasi resmi terkait motif penyerangan.
"Sampai hari ini betul. Maka kita harapkan nanti ketika sudah ada empat yang diamankan, satu masih didalami, yang lain masih dikejar sama polisi, yang nama-namanya sudah dikantongi oleh Kapolda," kata mantan anggota DPR RI ini.
"Mudah-mudahan dalam pemeriksaan bisa segera diketahui motif apa yang ada. Begitu motifnya ketahuan, sebenarnya intelijen juga sudah tahu dari kelompok mana, orangnya seperti ini," tambahnya.
Lihat videonya mulai menit 9:00
Kapolresta Solo Turut Jadi Korban Pemukulan
Kapolresta Solo Kombes Pol Andy Rifai membenarkan dirinya terkena pukulan saat mengevakuasi warga yang diserang organisasi masyarakat (ormas).
Dilansir TribunWow.com, sekelompok orang menyerang rumah warga yang tengah mengadakan acara keluarga di Mertodranan, Pasar Kliwon, Solo pada Sabtu (8/8/2020) malam.
Andy mengonfirmasi dirinya turut menjadi korban pemukulan kelompok masyarakat tersebut saat ia berusaha melindungi keluarga yang diserang.
• Sempat Kesulitan Tangkap Terduga Perkosaan di Bintaro, Polisi: Ternyata Disembunyikan Keluarga
"Waktu saya berupaya melindungi mereka, malah sempat mereka (ormas) memukul saya," kata Andy Rifai, dikutip dari TribunSolo.com, Minggu (9/8/2020).
"Saya tetap bertahan untuk bisa mengamankan korban," lanjutnya.
Ia menyebutkan pemukulan itu terjadi saat polisi berupaya mengevakuasi warga dari rumah.
Andy menjelaskan massa sempat setuju untuk menghentikan aksi, tetapi mereka kembali mencegat proses evakuasi.
Oleh karena fokus menangani korban, Andy mengaku sampai tidak ingat jumlah pukulan yang dilayangkan kepadanya.
"Saya tidak ingat," ungkap dia.
"Pada waktu itu mereka menyetujui akan keluar rumah, tapi pada saat perjalanan di tengah jalan dicegat sama mereka dan saya berupaya untuk melindungi korban," katanya.
Diketahui tiga orang anggota keluarga terluka dalam kejadian tersebut.
Ketiganya kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Indriati Solo Baru, Sukoharjo.
"Tadi malam kena pukul dan lempar sehingga mengalami luka robek di kepala," terang Andy.
"Saat ini sedang dirawat," jelasnya.
• Kasus Penyerangan oleh Ormas di Pasar Kliwon Solo, Polisi Telah Identifikasi Pelaku Pembubaran
Sementara itu, dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Andy Rifai menjelaskan kronologi kejadian.
Diketahui kelompok warga ini curiga pihak keluarga mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan aliran kepercayaan syiah.
Meskipun begitu, keluarga telah mengklarifikasi acara tersebut adalah pengajian bersama menjelang pernikahan keesokan harinya.
"Tadi malam kita mendapat informasi bahwa dari kelompok intoleran itu berusaha menggeruduk ke rumah salah satu warga di situ, yang menganggap ada kegiatan yang menurut mereka tidak sesuai," papar Andy Rifai.
Setelah mendapat informasi, polisi langsung mendatangi lokasi kejadian.
"Kemudian kita melakukan negosiasi kepada mereka untuk membubarkan diri," ungkap Andy.
"Pada saat pengevakuasian itu ternyata dari kelompok mereka melakukan tindakan yang melukai," tambahnya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)