Terkini Daerah

Keluarga Habib Umar Assegaf Beberkan Percakapan Ormas yang Datangi Acara Pernikahan sebelum Merusuh

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perwakilan keluarga Umar Assegaf bin Jufri, Memed menyampaikan keterangan di Mapolresta Solo, Senin (10/8/2020).

TRIBUNWOW.COM - Memed, perwakilan keluarga korban serangan organisasi masyarakat (ormas) di Solo, mengungkapkan tuduhan yang dilontarkan pihak penyerang.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam Kompas Jateng, ditayangkan Selasa (11/8/2020).

Diketahui ormas tersebut menyerang rumah Umar Assegaf saat tengah mengadakan acara doa bersama midodareni menjelang pernikahan putrinya pada Sabtu (8/8/2020) lalu.

Aksi pembubaran acara pernikahan oleh oknum organisasi massa (ormas) di Mertodranan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (8/8/2020). (Kolase (YouTube Tribun Solo Official) dan (Istimewa via TribunSolo.com))

• Bahas Serangan Oknum Ormas, Tokoh Agama Solo Habib Novel: Saya Merasa Tidak Ada Pihak Bersengkata

Menurut Memed, kelompok masyarakat ini menduga kegiatan di rumah Umar Assegaf tersebut berkaitan dengan aliran kepercayaan tertentu.

"Informasi kami dapat dari pihak kepolisian bahwa mereka menyatakan ada kegiatan terlarang," papar Memed.

Ia menjelaskan hal itu sempat ditanyakan perwakilan dari ormas yang datang ke rumahnya.

"Kami mendapat informasi, kebetulan sekitar 17.00 WIB lewat, ada yang menanyakan kegiatan tersebut kegiatan apa," kata Memed.

"Ada dua orang dari pihak mereka, dua orang mengonfirmasi ada kegiatan apa," lanjutnya.

Keluarga lalu berusaha memberikan pengertian bahwa kegiatan itu adalah doa bersama sebagai bagian dari adat pernikahan.

Tidak hanya itu, mereka juga mempersilakan untuk melihat sendiri seperti apa kegiatan yang dilakukan penyelenggara acara.

"Sudah diberikan informasi bahwa ini adalah mantenan. Ada mantenan di dalam," jelasnya.

Suasana acara keluarga di Pasar Kliwon, Solo yang dibubarkan sekelompok orang, Sabtu (8/8/2020). (TribunSolo.com/Istimewa)

• Kecam Ormas yang Serang Habib Umar di Solo, Habib Novel: Kalau Ada Perbedaan, Bicara sambil Wedangan

"Kalau tidak percaya monggo dicek ke dalam, ada dari pihak orang rumah yang bicara seperti itu," ungkap Memed.

Dikutip dari TribunSolo.com, Memed menyampaikan setelah acara midodareni muncul personel polisi yang menanyakan hal yang sama.

"Setelah mendengar penjelasan kami, bapak Kapolsek mohon diri menyampaikan kepada pihak yang ada di luar," kata Memed, Senin (10/8/2020).

Namun terdengar suara teriakan keras dari luar.

Kapolres Pasar Kliwon Adis Dani Garta kembali mengetuk pintu rumah dan meminta keluarga meninggalkan lokasi.

"Yang teriak makin banyak dan makin keras. Kurang lebih 15 sampai 30 menit kemudian pintu gerbang diketok, kemudian ada arahan dari bapak Kapolres," ujar Memed.

"Untuk tamu-tamu yang hadir di rumah keluarga ini dipersilahkan untuk meninggalkan area atas permintaan pihak-pihak di luar," jelasnya.

Menurut Memed, massa mencoba menyerang keluarganya saat proses evakuasi keluar.

Akibat kejadian itu, tiga orang mengalami luka-luka dan dirawat di Rumah Sakit Indriati Solo Baru.

Ketiganya adalah Habib Umar Assegaf, Hussein Abdullah, dan Hadi.

Lihat videonya mulai menit 1:40

Ganjar Pranowo Beri Pesan ke Pelaku yang Masih Buron

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberi pesan kepada pelaku penyerangan rumah Umar Assegaf di Solo.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Selasa (11/8/2020).

Diketahui polisi telah menangkap lima pelaku yang menyerang rumah di Metrodanan, Pasar Kliwon, Solo pada Sabtu (8/8/2020) lalu.

• Soal Penyerangan Acara di Solo, Ganjar Pranowo: Ditindak Saja Pelakunya, Tidak Usah Ragu-ragu

Selain lima orang tersebut, ada terduga pelaku yang masih dalam pencarian polisi.

"Sebaiknya Anda datang saja, serahkan diri saja baik-baik," pesan Ganjar Pranowo.

"Sampaikan pada polisi, Anda buka ceritanya. Kalau ada yang mengganjal di hati Anda silakan disampaikan. Maka motif itu akan bisa diketahui," tambahnya.

Sementara ini kelima tersangka yang sudah ditangkap telah diketahui identitasnya, yakni berinisial BD, MM, MS, ML, dan RN.

Ganjar mengungkit saat ini belum diketahui motif penyerangan tersebut.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi serangan ormas terhadap rumah Habib Umar Assegaf di Solo, dalam Sapa Indonesia Malam, Selasa (11/8/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

Menurut dia, jika pelaku yang masih buron sudah tertangkap maka kasus akan menjadi terang-benderang.

"Saya dukung penuh kepolisian, kejar sampai di mana pun. Tangkap dan kemudian jangan sampai ini membikin masyarakat tambah resah karena kelakuan beberapa orang," tegasnya.

Sebelumnya, gubernur dua periode ini juga sempat mengimbau masyarakat agar tidak berspekulasi macam-macam terkait kelompok yang menyerang.

Seperti diketahui sebelumnya muncul dugaan serangan itu terjadi karena ada perbedaan aliran agama.

• Siapa Umar Assegaf yang Jadi Korban Penyerangan di Solo, Farid: Beda Orang, Bukan Habib Asal Bangil

"Kita selalu berpikir dari angle dan persepsi masing-masing apa kejadiannya," papar Ganjar.

"Dengan cara itu, nantinya kelak kita bisa tahu. Dari motif itu ada pergesekan antarkelompok," lanjut politisi PDIP ini.

Ganjar menegaskan pemerintah akan melakukan pembinaan jika memang spekulasi-spekulasi itu terbukti.

Ia menambahkan, dirinya berharap pelaku dapat segera ditemukan agar polisi dapat mengumumkan informasi resmi terkait motif penyerangan.

"Sampai hari ini betul. Maka kita harapkan nanti ketika sudah ada empat yang diamankan, satu masih didalami, yang lain masih dikejar sama polisi, yang nama-namanya sudah dikantongi oleh Kapolda," kata mantan anggota DPR RI ini.

"Mudah-mudahan dalam pemeriksaan bisa segera diketahui motif apa yang ada. Begitu motifnya ketahuan, sebenarnya intelijen juga sudah tahu dari kelompok mana, orangnya seperti ini," tambahnya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)