Terkini Nasional

Enggan Dukung Prabowo di Pilpres 2024, PA 212 Sindir soal Etika Politik: Tahunnya Generasi Muda

Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sempat mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019 pasca keputusan Ijtima Ulama 2, PA 212 kini menyatakan tak akan lagi mendukung Prabowo di Pilpres 2024.

TRIBUNWOW.COM - Presidium Alumni 212 atau akrab dikenal dengan nama PA 212 adalah satu dari beberapa kelompok pendukung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada masa Pemilihan Presiden tahun 2019 lalu.

PA 212 terkenal santer menyuarakan dukungannya terhadap paslon Prabowo dan Sandiaga Uno.

Namun pada masa Pilpres 2024 nanti, PA 212 resmi menyatakan tak akan lagi mendukung Prabowo jika Ketua Umum Partai Gerindra itu maju mencalonkan diri sebagai presiden.

ketum PA 212 Slamet Maarif menyatakan bahwa PA 212 tak akan dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024. (YouTube Kompastv)

Bahas Kemungkinan Prabowo Maju di Pilpres 2024, Pengamat Ungkap Kemungkinan Koalisi Gerindra - PDIP

Dikutip dari YouTube Kompastv, Senin (10/8/2020), pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketum PA 212 Slamet Maarif.

"Bagi kami PA 212 urusan dukungan terhadap Pak Prabowo dan Mas Sandiaga Uno adalah karena adanya ijtima ulama I dan II untuk capres dan cawapres 2019," ujar Maarif.

Maarif menegaskan berakhirnya masa pilpres 2019 lalu berarti menandakan selesainya dukungan PA 212 terhadap Prabowo.

"Kan sudah selesai, sudah finish, maka urusan kami dengan Pak Prabowo, dukungan kami terhadap Pak Prabowo ya sudah selesai," kata dia.

"Karena sudah selesai Pilpresnya."

Di kesempatan yang sama, Maarif juga menyindir halus Prabowo agar memberikan ruang bagi para generasi muda untuk bertarung di Pilpres 2024 nanti.

"Ke depan saya pikir, jika Pak Prabowo seorang negarawan dan memiliki etika politik. Pasti tidak akan menutup pintu untuk generasi muda memimpin bangsa ini," ujar Maarif.

"Saya yakin Beliau akan membuka peluang yang lebar untuk generasi muda, anak-anak bangsa yang masih muda untuk memimpin negeri ini," lanjutnya.

Maarif berharap pada tahun 2024 nanti, Pilpres akan diisi oleh para generasi muda.

"Banyak betul generasi muda yang memiliki potensi, memiliki keahlian, mempunyai jiwa kepemimpinan untuk memimpin bangsa dan negara ini," terang dia.

"Insyaallah 2024 tahunnya generasi muda untuk memimpin bangsa dan negeri," sambungnya.

Effendi Gazali Bahas Pilpres Terbelah 2 Kubu, Qodari: Tergantung Pak Effendi Mau Judicial Review?

Simak video selengkapnya mulai menit awal:

2 Faktor Prabowo Ungguli Anies di 2024

Meskipun pemilihan presiden tahun 2024 masih berlangsung cukup lama, beberapa nama tokoh sudah dielu-elukan akan terjun ke Pilpres 2024, mulai dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari sendiri meyakini sementara ini hanya Prabowo yang paling potensial memasuki bursa Pilpres 2024.

Pernyataan itu didasari oleh fakta bahwa Prabowo adalah satu-satunya kandidat di survei yang memiliki partai dengan perolehan kursi di DPR yang cukup besar.

Pemaparan itu disampaikan oleh Qodari dalam acara KABAR PETANG, Minggu (9/8/2020).

Pertama ia mengungkit soal survei yang dilakukan oleh pihaknya pada bulan Januari 2020 lalu.

Dari hasil survei tersebut tercatat Prabowo menduduki posisi nomor satu kandidat potensial Pilpres 2024 dengan angka 22 persen, disusul Anies Baswedan dengan angka 14 persen.

Kemudian barulah nama-nama lain seperti Sandiaga Uno, lalu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang semuanya rata-rata mendapat angka di bawah 10 persen.

Qodari tak memungkiri adanya pandemi Virus Corona (Covid-19) akan mengubah hasil survei.

Bahkan elektabilitas Prabowo cenderung turun.

Namun Qodari masih meyakini Prabowo adalah kandidat paling potensial untuk menjadi calon presiden.

"Pada hari ini kalau saya yang ditanya siapakah orang yang paling potensial menjadi calon presiden, saya cuman berani sebut satu nama," kata dia.

Refly Harun Sebut Peluang Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 Bergantung Megawati dan Puan Maharani

2 Faktor Prabowo Potensial

Qodari mengatakan modal mengikuti Pilpres 2024 nanti justru bukan elektabilitas.

Ia menyoroti posisi Prabowo sebagai Ketua Umum Partai Gerindra dengan perolehan kursi di DPR yang mencapai 14 persen.

Prabowo disebut dapat dengan mudah memenuhi syarat presidential threshold yang mensyaratkan butuh pencapaian kursi sebanyak 20 persen.

"Untuk maju calon presiden itu syarat nomor satu bukan elektabilitas, tapi punya partai politik," kata Qodari.

"Pada hari ini antara nama-nama yang sekarang muncul di survei itu, katakanlah Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Anies Baswedan."

"Yang punya partai itu praktis cuma Pak Prabowo," lanjutnya.

Qodari lalu membandingkan Prabowo dengan para nama-nama pesaingnya yang cenderung lemah, yakni Anies Baswedan masih belum pasti mengikuti partai apa, kemudian Ganjar juga masih bergantung akan keputusan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Terakhir adalah Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang hanya memiliki perolehan kursi di DPR sebesar tujuh persen saja.

Simak video selengkapnya mulai menit ke-6.31:

(TribunWow.com/Anung)