Viral Medsos

Maksud Kata-kata 'Kacung WHO' yang Diungkapkan Jerinx pada IDI, Kuasa Hukum: Pengabdi, Pelayan

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jerinx SID angkat bicara tentang alasannya menyebut IDI sebagai 'kacung WHO', diunggah Kamis (6/8/2020).

TRIBUNWOW.COM - Kuasa Hukum dari Drummer, Jerinx Superman Is Dead (SID), yakni Wayan Gendo Suardana mengungkapkan maksud dari kliennya terkait 'Kacung WHO'.

Sebagaimana diketahui, Jerinx dipolisikan terkait kata-kata 'Kacung WHO' untuk mengkritik Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Dalam postingannya pada 13 Juni 2020 lalu, Jerinx sempat menyebut IDI sebagai 'Kacung WHO'.

Unggahan Instagram Jerinx SID yang dilaporkan IDI, diunggah 13 Juni 2020. (Capture Instagram @jrxsid)

Bukan Hanya Kacung WHO, Alasan IDI Polisikan Jerinx SID karena Bisa Timbulkan Kebencian ke Dokter

Tak hanya itu, Jerinx juga meminta agar organisasi tersebut dibubarkan saja. 

Menurut penjelasan Wayan Gendo, sebenarnya Jerinx tidak bermaksud untuk menyakiti IDI.

Hal itu diungkapkan semata-mata kritikan pada IDI demi kepentingan publik.

Jerinx hanya meminta agar IDI bisa mengubah regulasi terkait rapid test. 

"Karena IDI ini organisasi profesi kedokteran satu-satunya yang diakui oleh undang-undang, maka Jerinx berpandangan bahwa IDI punya power untuk mengubah regulasi dan kemudian IDI yang dituju," ujar Wayan.

Terkait kata-kata 'Kacung WHO', Jerinx selalu mengatakan bahwa kata-kata itu berarti pengabdi, pelayan.

Artian tersebut berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Sementara itu saat ditilik TribunWow.com dari KBBI daring, kacung memiliki arti pesuruh, pelayan, jongos (biasanya anak laki-laki)

"Dalam konteks itu kemudian kata bangga menjadi kacung WHO, keterangan yang disampaikan oleh Jerinx tadi, kacung WHO itu dimaknai sebagai yang disampaikan oleh Jerinx baik oleh media dan lain-lain."

"Kembali pada pengertian kacung dalam konteks KBBI yang artinya kalau saya tidak salah ingat pengabdi, pelayan, karena memang WHO juga beranggotakan negara juga mitra dengan berbagai organisasi kesehatan seperti IDI," jelas Wayan.

• Alasan Jerinx SID Kritik Rapid Test Covid-19 sebagai Syarat Layanan Medis: Tak Layak Dijadikan Acuan

Menurutnya itu berbeda dengan kata 'Budak Belian' di mana seseorang tak akan memiliki perasaan demi maksud tertentu.

"Berbeda kalau kemudian Jerinx memilih diksi Budak Belian, kalau budak belian kan tidak punya kemerdekaan dia juga tidak punya hati karena dikuasai oleh majikannya begitu," sambungnya. 

Lihat videonya mulai menit ke-4:00:

Bantah Cari Sensasi

Tak sedikit orang menyebut pendapat dan kritikan Jerinx sebagai sensasi belaka.

Saat memenuhi panggilan Polda Bali pada Kamis (6/8/2020), Jerinx dengan tegas membantahnya.

Mulanya,  Jerinx mengatakan unggahan yang menyebabkan dirinya dipolisikan dipicu oleh banyaknya pemberitaan mengenai rakyat golongan menengah ke bawah dipersulit mendapat pelayanan kesehatan dengan adanya rapid test.

Selain dari berita, Jerinx mengaku unggahan tersebut juga didorong dari banyaknya netizen yang melapor kepada dirinya terkait isu pandemi Covid-19.

"Belum lagi laporan-laporan dari netizen yang mungkin kalau dikumpulin dari awal sejak pandemi ini sudah ribuan," kata Jerinx.

"Itu ada di DM-DM saya, jika aparat ingin mengecek silakan cek," sambungnya.

Kumpulan info itu diakui Jerinx menjadi dorongan baginya untuk mengunggah pernyataan yang kini menyebabkan dirinya dipolisikan oleh IDI.

"Yang membuat saya nulis itu adalah akumulasi perasaan empati saya, kasihan saya kepada rakyat yang dipersulit oleh prosedur rapid," kata Jerinx.

• Tanpa Masker dan Berkaus Indonesia Tanpa Rapid saat Dipanggil Polisi, Jerinx: Saya Merasa Benar

Jerinx mengatakan berdasarkan pernyataan sejumlah ahli, rapid test telah dinyatakan tidak akurat dan tidak diwajibkan bagi masyarakat yang ingin mendapat pelayanan kesehatan.

Lalu saat ditanya soal cari sensasi, Jerinx mengatakan bahwa kini sponsor meninggalkannya.

Selain itu beberapa orang dekatnya bahkan ikut memusuhi dirinya.

"Ada sponsor yang ninggalin saya," kata Jerinx.

"Dimusuh orang sudah pasti, dimusuhi beberapa kawan, dan juga di luar lingkaran kawan," jelas Jerinx.

Sehingga, hal-hal tersebut dinilai sebagai bukti bahwa dirinya merasa tak mencari sensasi di tengah pandemi Covid-19.

"Jadi kalau dibilang cari sensasi tapi hasilnya ditinggal sponsor, dijauhi oleh orang ya apa gunanya," ungkap dia.

• Polisi Soroti Emoji Babi soal Postingan Jerinx untuk Kritik IDI: Katanya Pas Lagi Makan Babi Guling

Jerinx menuturkan, saat ini pendapat dan kritikan paling efektif diungkapkan di media sosial.

Apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang tidak efektif untuk mengumpulkan banyak orang.

"Untuk berjuang saat ini paling ampuh adalah media sosial."

"Karena kalau saya terus-terusan misalnya ikut demonstrasi kayak gitu kan, selain karena situasi seperti ini kurang efektif," jelas dia.

Lihat videonya mulai menit ke-6:45:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)