Misteri Kematian Yodi Prabowo

Polisi Ungkap Makna 4 Luka di Dada Yodi Prabowo, sang Editor Metro TV Dua Kali Coba Tusuk Dirinya

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabar terbaru menyebutkan bahwa ada satu saksi yang juga merupakan rekan Yodi Prabowo mengaku tahu siapa pembunuh korban. Hal itu diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus pada Selasa (21/7/2020).

TRIBUNWOW.COM - Polisi mengungkapkan sejumlah luka di dada editor Metro TV Yodi Prabowo terjadi akibat percobaan bunuh diri.

Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam konferensi pers yang ditayangkan kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (25/7/2020).

Diketahui jenazah Yodi Prabowo ditemukan dengan luka tusuk di tepi Tol JORR Pesanggrahan, Jakarta Timur pada Jumat (10/7/2020) lalu.

Dokter forensik dr Arif Wahyono menjelaskan hasil pemeriksaan terhadap jenazah editor Metro TV Yodi Prabowo, dalam tayangan Breaking News, Sabtu (25/7/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

Deretan Bukti Yodi Prabowo Diduga Kuat Bunuh Diri, Korban Beli Pisau Sendiri hingga Positif Narkoba

Setelah muncul dugaan Yodi Prabowo dibunuh, polisi memastikan editor Metro TV tersebut bunuh diri.

Selain itu, ditemukan pisau yang berada di bawah jenazah korban di tempat kejadian perkara (TKP).

Dokter forensik dr Arif Wahyono menjelaskan hasil pemeriksaan terhadap jenazah Yodi Prabowo.

"Pada saat jenazah sudah kami terima, jenazah ini sudah dalam kondisi sudah mulai membusuk lanjut," kata dr Arif Wahyono.

Ia kemudian menjelaskan penemuan luka-luka pada tubuh Yodi Prabowo.

Dokter Arif menyebutkan terdapat sejumlah lebam mayat pada jenazah korban.

"Kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan lain selain luka tusuk di dada atau luka kekerasan tajam di dada sebanyak empat kali," paparnya.

"Gambaran kekerasan di dada ini bermacam-macam," lanjut dr Arif.

Sejumlah luka tersebut memiliki kedalaman yang berbeda-beda.

Luka keempat akibat tusukan pisau akhirnya mengenai organ dalam.

"Ada yang kedalaman lukanya hanya sampai jaringan otot, kemudian (yang kedua) lebih dalam lagi, yang ketiga lebih dalam lagi, yang terakhir lebih dalam lagi," jelas dr Arif.

"Luka tersebut sampai menembus atau memotong bagian bawah paru-paru," ungkapnya.

Selain itu, ditemukan pula luka sayatan di bagian leher.

Meskipun begitu, luka di bagian leher tidak sampai mengenai bagian vital.

Ditemukan Amfetamin dalam Tubuh Yodi Prabowo, Ini Cara Kerjanya sampai Picu Kenekatan Bunuh Diri

"Di leher kami juga menemukan kekerasan tajam yang memotong tenggorokan, tapi tidak memotong pembuluh darah utama di leher, jadi hanya sampai tenggorokannya saja," terang dr Arif.

Selain di dada dan leher, tidak ditemukan luka lain di jenazah Yodi Prabowo.

Dokter Arif mengungkapkan ditemukan amfetamin di tubuh Yodi berdasarkan screening narkoba.

Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat menambahkan, kemungkinan luka-luka tersebut dibuat sebelum akhirnya Yodi Prabowo berhasil bunuh diri.

"Setiap orang yang melakukan bunuh diri dengan senjata tajam, akan selalu ada bukti permulaan. Akan selalu ada luka percobaan," ungkap Tubagus Ade Hidayat.

"Dicoba-coba dulu," tambahnya.

Sesuai dengan keterangan dokter forensik, Yodi menderita luka dengan kedalaman yang berbeda-beda.

Ia menyebutkan beberapa luka awal yang dibuat Yodi dilakukan sebagai percobaan bunuh diri.

"Ditemukan fakta bahwa ada empat luka di dada. Yang dua atau tiga di antaranya adalah luka dangkal yang tidak sampai 2 sentimeter, hanya 1 sentimeter," papar Tubagus.

"Itulah yang kemudian dianggap sebagai melukai dengan percobaan," terangnya.

Simak videonya:

Ibu Tolak Yodi Prabowo Disebut Bunuh Diri

Sebelum dipastikan polisi, ibu dari editor Metro TV Yodi Prabowo, Turinah merasa kesal dengan munculnya isu adanya tindakan bunuh diri yang dilakukan oleh anaknya.

Dilansir TribunWow.com, Turinah menyakini bahwa Yodi tidak melakukan tindakan yang merugikan dirinya sendiri.

Menurutnya, keluarnya hasil sidik jari yang ada di pisau tidak lantas dapat disimpulkan bahwa anaknya melakukan bunuh diri.

Dikatakannya bahwa adanya tusukan di tubuh korban yang tidak hanya dilakukan sekali itu dinilai janggal untuk disebutnya sebagai tindakan bunuh diri.

Turinah, ibu dari editor Metro TV Yodi Prabowo . Turinah menceritakan momen-momen terakhir sebelum Yodi hilang dan ditemukan tewas terbunuh ditayangkan di acara iNews Sore, Sabtu (11/7/2020). (youtube official inews)

Turinah menilai munculnya isu tersebut justru seakan membuat pelaku yang sesungguhnya merasa tenang.

"Kesel banget saya kalau ada yang bilang bunuh diri. Keenakan yang bunuh nanti," ujar Turinah, dikutip dari Kompas.com, Kamis (23/7/2020).

"Saya juga kesel jadinya dibilang bunuh diri. Cuman gara-gara ada sidik jarinya di pisau. Masa bunuh diri tusukannya banyak gitu," ungkapnya.

"Saya gregetan dengan indikasi bunuh diri. Jangan mentang-mentang ada sidik jari di pisau," imbuhnya.

Dirinya kemudian menanggapi soal keterangan dari kepolisian yang menyatakan tidak adanya luka lebam seperti bekas pemukulan benda tumpul.

Kondisi tersebut yang dinilai beberapa pihak semakin menjadi bukti untuk mengarah ke faktor bunuh diri.

• Suci Kaget Dengar Sosok D Ada di Sekitar TKP Penemuan Mayat Editor Metro TV, Saksi: Mukanya Bingung

Namun Turinah tetap tidak terima dengan adanya dugaan tersebut.

"Makin ke sini, makin ke sini katanya ngga ada luka lebam. Lebam (karena sudah jadi) mayat," terang Turinah.

"Jadi kan indikasinya bunuh diri ya. Masa bunuh diri, kok luka tusukannya dua," pungkasnya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

>>https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Anda juga bisa menghubungi Hotline Psychology Mobile RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta 08122551001.

(TribunWow.com/Brigitta Winasis/Elfan)