TRIBUNWOW.COM - Raja Saudi Salman mengadakan pertemuan kabinet melalui video call dari rumah sakit di ibu kota Riyadh pada Selasa (21/7/2020), sehari setelah raja berusia 84 tahun itu dirawat karena penyakit radang empedu.
Dilansir TribunWow.com dari Aljazeera, Rabu (22/7/2020), video saat raja memimpin rapat disiarkan TV pemerintah Saudi pada Selasa malam.
Dalam video yang tidak ada audionya itu, Raja Salman dapat dilihat di belakang meja, membaca dan membuka-buka dokumen.
• BREAKING NEWS: Raja Arab Saudi Salman Dirawat di Rumah Sakit, Ini Penyebabnya
Raja, yang telah memerintah negara kaya minyak dan sekutu dekat AS sejak 2015 itu kini sedang menjalani pemeriksaan medis.
Meski demikian, pihak kerajaan tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai pemeriksaan tersebut.
Tiga sumber Saudi yang menolak disebutkan identitasnya, dua di antaranya berbicara pada Senin malam dan satu pada Selasa, mengatakan kepada Reuters bahwa raja itu dalam kondisi stabil atau "baik-baik saja".
Seorang pejabat di wilayah itu, yang meminta anonimitas, mengatakan dia berbicara dengan salah satu putra Raja Salman pada hari Senin yang tampak "tenang" dan bahwa tidak ada kepanikan tentang kesehatan raja.
Media pemerintah juga melaporkan bahwa Raja Salman menerima panggilan telepon dari para pemimpin Kuwait, Bahrain dan Yordania pada hari Senin.
Sedangkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman terbang kembali ke Riyadh pada hari Senin dari istananya di kota NEOM di Laut Merah, membatalkan rencana pertemuan dengan delegasi Irak yang berkunjung.
• Pengakuan Surani, TKW Sragen Disiksa Majikan di Arab Saudi: Kalau Belum Pingsan Tak Dikasih Makan
Sumber diplomatik dan sumber ketiga Saudi mengatakan putra mahkota masih di ibu kota.
Raja Salman terakhir berbicara di depan umum pada 19 Maret dalam pidato televisi lima menit tentang pandemi Virus Corona.
Raja adalah penjaga situs-situs suci Islam, menghabiskan lebih dari dua setengah tahun sebagai putra mahkota Saudi dan wakil perdana menteri dari Juni 2012 sebelum menjadi raja.
Dia juga menjabat sebagai gubernur wilayah Riyadh selama lebih dari 50 tahun.
Raja Salman menamai putranya yang masih kecil, Mohammed, yang juga dikenal sebagai MBS, sebagai putra mahkota dan selanjutnya naik takhta setelah kudeta istana 2017 yang menggulingkan Pangeran Mahkota Mohammed bin Nayef.
(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)