Virus Corona

Hoaks Penggunaan Thermal Gun Bisa Merusak Otak, Yurianto: Hanya Inframerah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas di stasiun tawang semarang saat melakukan pemeriksaan suhu menggunakan thermal gun.

TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto memberikan klarifikasi soal hebohnya thermal gun yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh bisa merusak otak.

"Statement ini tidak benar," kata Yurianto dikutip dari covid19.go.id, Selasa (21/7/2020).

Pria berkacamata itu melanjutkan penjelasannya, secara ilmiah menurut Yurianto, berbagai ahli sudah mengatakan bahwa thermal gun hanya mengukur dengan pancaran radiasi sinar inframerah.

AS Masukkan 11 Perusahaan China ke Daftar Hitam karena Perlakuannya ke Etnis Uighur, Ini Akibatnya

Dalam hal ini, thermal gun juga dipastikan tidak menggunakan sinar laser, tidak menggunakan sinar radioaktif semacam, x-ray.

"Hanya inframerah," imbuhnya.

Ia menilai dengan tersebarnya isu thermal gun merusak otak justru membahayakan semua orang dan dapat memicu kontraproduktif untuk mencegah agar penularan tidak terjadi.

Yurianto juga meminta agar masyarakat dapat menyikapi informasi itu dengan cara yang benar dan tidak terhasut dengan isu yang salah.

"Saudara-saudara, ikuti informasi ini dengan cara yang benar. Kesulitan ini tidak usah ditambah dengan berita-berita yang menyesatkan."

"Karena, ini akan membuat masyarakat semakin panik."

"Oleh karena itu, inilah yang harus kita jelaskan dan masyarakat agar, memakluminya," tutup Yurianto.

Ayah Tiri Cabuli Anaknya setelah Ibu Korban Ngaku Tak Sanggup Layani, Dilakukan Tiga Kali di Rumah

Cara Menggunakan Thermal Gun

Cara menggunakan termometer non kontak.jpg (https://www.bsn.go.id/)

Pada bulan Maret 2020 lalu, Badan Standarisasi Nasional mengeluarkan tips dalam penggunaan termometer non kontak untuk mengukur suhu badan.

Berikut rinciannya:

1. Gunakan termometer infra merah klinik, bukan termometer infra merah untuk industri

Termometer klinik dirancang khusus untuk mengukur suhu badan dengan rentang ukur 30° C ~ 42° C, sehingga memberikan hasil pengukuran suhu badan yang lebih dapat diandalkan.

Sedangkan thermometer industri mempunyai rentang ukur suhu yang jauh lebih lebar dengan tingkat kesalahan relatif lebih tinggi.

Kedua thermometer tersebut juga biasa disebut thermo gun.

Cek buku petunjuk untuk memastikan anda mempunyai termometer yang sesuai.

2. Gunakan sarung tangan

Bila tidak memakai sarung tangan, maka hasil ukur termometer ini akan terpengaruh oleh panas telapak tangan.

3. Cek dan ganti baterai secara berkala

Seiring dengan bertambahnya lama waktu pemakaian maka daya baterai semakin berkurang dan akan berpengaruh pada hasil pembacaan sehingga baterai perlu diganti denganyang baru.

4.Tempatkan termometer di depan dahi/kening

Orang yang diukur suhunya pada arah dan jarak yang sesuai dengan petunjuk yang ada pada buku petunjuk pemakaian.

Jarak sangat mempengaruhi hasil pembacaan.

Jarak yang terlalu jauh akan menyebabkan suhu badan terdeteksi lebih rendah dari yang sebenarnya.

Setiap thermometer mempunyai jarak ukur yang berbeda-beda.

Beberapa termometer mensyaratkan jarak ukur (2‐3) cm.

Sebagian yang lain mensyaratkan jarak ukur (5‐15) cm, sebagian yang lain lagi mensyaratkan jarak maksimum 5 cm.

Oleh karena itu sangat penting untuk mengecek jarak ukur di buku petunjuk.

5. Ulangi pengukuran apabila penunjukan suhu > 37,5° C atau <35° C

Suhu badan di atas 37,5° C menunjukan gejala demam.

Sebaliknya, suhu di bawah 35° C juga terlalu rendah bagi manusia yang sehat.

Oleh karena itu perlu dipastikan dengan pengukuran ulang.

Perlu diketahui juga bahwa suhu badan akan naik apabila yang bersangkutan baru saja melakukan aktivitas fisik.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Heboh Thermal Gun Dapat Merusak Otak, Yurianto: Itu Statement Tidak Benar".