TRIBUNWOW.COM - Ahli Forensik, Prof. dr. Agus Purwadianto memberikan pandangannya terhadap kasus kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo yang masih menjadi misteri.
Dilansir TribunWow.com, kabar terbaru pihak kepolisian bersama laboratorium forensik sedang melakukan pemeriksaan terkait adanya sidik jari di sebuah barang bukti.
Barang bukti tersebut adalah berupa sebuah pisau yang berada di lokasi kejadian yang diduga digunakan untuk membunuh Yodi.
Hal itu diperkuat dengan adanya sisa darah di pisau tersebut.
• Polisi Ungkap Dugaan Baru Kasus Kematian Editor Metro TV, Ada Kemungkinan Dibunuh di Tempat Lain
Agus Purwadianto menilai jika kepolisian telah mampu mengungkapkan hasil sidik jari, maka kemungkinan besar kasus tersebut akan terbongkar.
Dikatakannya bahwa sidik jari merupakan bukti penting dan akurat dalam identifikasi atau pengungkapan sebuah kasus.
Dengan begitu maka bisa langsung dicocokkan dengan sidik jari yang berada di data e-KTP terhadap beberapa saksi maupun orang lain yang kemungkinan terlibat.
Namun dengan catatan, jika sidik jari tersebut sudah benar-benar akurat.
Karena sebelumnya pihak kepolisian mengatakan bahwa terdapat kesulitan dalam memeriksa sidik jari tersebut karena faktor waktu itu sendiri.
Seperti yang diketahui, jenazah termasuk barang bukti diketemukan tiga hari kemudian setelah korban diduga dibunuh pada Rabu (8/7/2020).
"Pertama sidik jari itu adalah termasuk identifikasi yang penting, selain dari DNA," ujar Agus Purwadianto.
"Jadi dengan sidik jari, dengan sekarang ini mustinya teman-teman di kepolisian sudah sangat canggih," jelasnya.
"Mungkin sudah ketahuan kali, karena dengan data yang ada di Dukcapil biasanya sepanjang memang itu akurat langsung bisa diketahui," kata Agus.
• Penyelidikan Editor Metro TV, Pemilik Warung Diminta Tunjukkan 3 Pisau setelah Diendus Anjing K9
Catatan lainnya lagi menurut Agus adalah jika pelaku tidak lantas memalsukan sidik jarinya untuk menghilangkan jejak.
"Tetapi bisa saja itu sidik jarinya sengaja dipalsukan, dengan demikian maka mungkin ada beberapa konfirmasi-konfirmasi tertentu yang terus dilakukan," terangnya.
"Sebetulnya kalau dari segi sidik jari, sepanjang memang akurat, artinya tidak ada yang rusak lembarannya dan juga jelas, itu sebenarnya dengan e-KTP sekarang ini, data itu mudah diketahui," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 2.15
Dugaan Keterlibatan Rekan Sekantor Yodi Prabowo
Polisi hingga kini masih terus berusaha mengungkap siapa pelaku di balik kematian karyawan Metro TV, Yodi Prabowo.
Kini polisi sudah memeriksa 29 saksi terkait kasus kematian Yodi.
Dikutip TribunWow.com dari Tribun Jakarta pada Sabtu (18/7/2020) polisi saat ini tengah mendalami sejumlah dugaan, termasuk keterlibatan rekan sekantor Yodi.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP M Irwan Susanto mengatakan pihaknya juga tengah mendalami keterangan para saksi.
"Sampai saat ini kami sedang mencari itu. Semua dugaan itu tetap kita proses, kita ambil keterangan. Pemeriksaan-pemeriksaan itu adalah pemeriksaan awal," ujar Irwan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (17/7/2020).
Bahkan, Irwan menyebut pemeriksaan itu bisa dilakukan lebih dari dua kali.
"Terus terang disampaikan ke rekan-rekan, ini belum final. Bisa dua, tiga, empat, lima kali (pemeriksaan) sampai kita bisa menyinkronkan antara temuan-temuan lain dengan keterangan," lanjut Irwan.
Selain itu, polisi juga mendalami soal motif terkait suatu pemberitaan tertentu.
Apalagi Yodi merupakan karyawan sebuah media televisi di Indonesia.
"Sementara ini semua dugaan motif kita kerjakan," kata dia.
Irwan mengatakan polisi juga sudah meminta sejumlah hasil rekaman CCTV di kantor Metro TV.
"Kami mintakan juga (CCTV di kantor Metro TV)," sambung dia.
Keterangan Pacar Yodi Disebut Tak Sesuai
Irwan menjelaskan bahwa saat ini sudah memeriksa 29 saksi terkait kasus kematian Yodi tersebut.
Namun, Irwan mengungkapkan bahwa Kekasih Yodi, Suci Fitri diperiksa sampai dua kali.
• Kabar Terbaru Kasus Kematian karyawan Metro TV, Kekasih Korban Diduga Bohong, Polisi: Tidak Sesuai
Dikutip TribunWow.com dari Tribun Jakarta pada Jumat (17/6/2020), Irwan menyebut pihaknya kecewa dengan Suci.
Suci yang sudah diperiksa dua kali disebutkan telah memberikan keterangan palsu.
Menurutnya beberapa bukti tidak sesuai dengan kesaksian Suci.
"Sementara (Suci Fitri) sudah dua kali diperiksa," ujar Irwan.
"Ada beberapa hal yang sifatnya mungkin bohong. Tapi kami masih mencocokkan dengan beberapa bukti. Kami menilai itu keterangannya tidak sesuai lah," imbuhnya.
Padahal keterangan saksi penting untuk membantu polisi dalam mengungkap siapa pelaku kematian Yodi.
"Artinya beberapa keterangan itu kan kita mengerucut ke pelaku. Tapi ada hal-hal yang sifatnya dari pihak saksi atau kerabat korban itu tidak sesuai," sambungnya. (TribunWow.com/Elfan Nugroho/Mariah Gipty)
Sebagian artikel ini diolah dari Tribun Jakarta dengan judul Kematian Yodi Prabowo Masih Misteri, Dugaan Keterlibatan Rekan Sekantor Mencuat dan Seminggu Kematian karyawan Metro TV, Kekasih Diduga Bohong & Pembunuhan Tak Dilakukan di Pinggir Tol.