TRIBUNWOW.COM - Pasien yang sempat terjangkit Virus Corona bisa memiliki kekebalan pada pandemi tersebut.
Namun, kekebalan tubuh pada Virus Corona bisa hilang dan bisa kembali terinfeksi.
Hal tersebut dinyatakan dala penelitian para ahli, Senin (13/7/2020).
• WHO Peringatkan Kasus Virus Corona Bisa Semakin Memburuk, Meningkat 1 Juta Kasus dalam 5 Hari
• Momen Jokowi Tolak Laporan Menteri saat Rapat Bahas Lonjakan Kasus Virus Corona
Dikutip TribunWow.com dari Channelnewsasia, studi tersebut dipimpin oleh para peneliti dari King's College London.
Mereka menguji antibodi pada 90 pasien yang pernah terjangkit Virus Corona.
Hasilnya pun berbeda-beda dan berubah-ubah.
Sebanyak 60 persen menunjukkan respons kuat pada minggu pertama setelah infeksi.
Artinya kekebalan tubuh pada Virus Corona meningkat.
Naun, setelah tiga bulan, hanya 16,7 persen yang bisa mempertahankan kadar antibodi penawar Virus Corona tersebut.
Sementara beberapa pasien sudah tidak memiliki antibodi alam aliran darah mereka.
Kerja antibodi diibaratkan saat virus eksternal masuk, antibodi akan melacak dan membunuhnya.
Saat melakukan, antibodi diprogram untuk melawan virus tertentu.
Selama seseorang memiliki cukup antibodi, mereka akan dapat menghilangkan infeksi baru, memberi mereka kekebalan.
Tetapi penelitian di hari Senin menunjukkan kekebalan tidak dapat diterima begitu saja.
Selain itu ada kemungkinan tidak bertahan lebih dari beberapa bulan, seperti halnya dengan virus lain seperti influenza. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)