Terkini Nasional

Bandingkan dengan Susi Pudjiastuti, Ketua Lombok Lobster Asosiasi Berterima Kasih ke Edhy Prabowo

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Lombok Lobster Asosiasi, Muhanan dalam acara Kabar Petang, Selasa (7/7/2020). Dirinya memberikan respon positif terkait adanya perizinan ekspor benih lobster.

TRIBUNWOW.COM - Ketua Lombok Lobster Asosiasi, Muhanan memberikan respons positif terkait adanya perizinan ekspor benih lobster.

Dilansir TribunWow.com, Muhanan justru membandingkan dengan kebijakan pada kementerian sebelumnya ketika masih dijabat oleh Susi Pudjiastuti.

Dirinya mengatakan bahwa pada saat itu, jangankan untuk menjual, menangkap saja tidak diperbolehkan.

Benih lobster senilai Rp 37 miliar yang berhasil digagalkan penyelundupannya oleh pemerintah di Jambi pada Kamis (18/4/2019). (Dok. Kementerian Kelautan dan Perikanan)

 

Tanggapan Edhy Prabowo saat Disebut Beri Izin Ekspor Lobster Hanya kepada Kerabat dan Kader Gerindra

Kebijakan dari Susi waktu itu rupanya ditanggapi negatif oleh Muhanan.

Menurutnya dengan kebijakan tersebut, dirinya dan para nelayan lobster merasa kehilangan mata pencaharian.

Maka dari itu, ia mensyukuri adanya kebijakan ekspor lobster yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP)

"Terkait dengan terbitnya Permen KP yang baru itu, memang kami sebagai nelayan lobster yang selama periode beberapa tahun ini kan selalu dicap seperti teroris pada zamannya Ibu Susi, karena menangkap saja tidak boleh apalagi untuk dijual," ujar Muhanan.

"Begitu terbit Permen KP yang baru ini, kami seperti mendapat anugerah yang luar biasa, bahwa kami sangat berterima kasih kepada Pak Menteri," jelasnya.

Menurut Muhanan, dengan terbitnya Permen KP yang baru seakan memberikan harapan baru, khususnya untuk para nelayan lobster.

Karena disebutnya mata pencahariannya telah kembali.

"Alhamdulillah sekarang dengan terbitnya Permen KP yang baru ini, kami sangat memiliki harapan baru lah," ungkapnya.

Anggota DPR dari PKS Sempat Terdiam sebelum Ungkap Menteri yang Bikin Gaduh, Singgung Edhy dan Susi

Meski begitu, ia mengaku tidak ingin kebijakan ekspor benih lobster itu dilakukan secara terus-menerus bertahun-tahun ke depan.

Dirinya menawarkan untuk memanfaatkan sebagai budidaya lobster.

"Ada beberapa yang perlu kami berharap nanti ke depan bahwa kami tidak ingin mengeskpor blnya selama bertahun-tahun," kata Muhanan.

"Tapi kami berharap nanti, khususnya di lombok ini akan menjadi sumber bisa menjadikan bahwa di lombok ini atau NTB secara umumnya menjadi pusat budidaya nasional," pungkasnya.

Lebih lanjut, Muhaman memberikan gambaran hitung-hitungan yang dihasilkan dari ekspor benih lobster di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Dikatakannya bahwa setidaknya hasil ekspor tersebut bisa memberikan dampak ekonomi untuk nelayan ataupun juga negara.

"Karena potensi yang kami miliki itu, ini secara matematika kami sebagai nelayan, bibitnya saja di situ bisa nyampe 50 juta dalam per tahun," paparnya.

"Nah kalau 2 persen kita kembalikan untuk budidaya dan sebagainya, itu sangat mengungtungkan buat kami sebagai nelayan, dan untuk negara," jelasnya menutup.

Respons Susi Pudjiastuti saat Ditantang Effendi Gazali Hadiri Diskusi Terbuka Polemik Lobster

Simak videonya mulai menit ke- 12.55:

Tanggapan Edhy Prabowo soal Sorotan Negatif untuk Izin Ekspor 

Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo memberikan tanggapan terkait sorotan negatif terkait kebijakan ekspor benih lobster.

Selain mendapat sorotan kepada kebijakannya, Edhy Prabowo juga disebut hanya memberikan izin kepada pihak-pihak tertentu dalam melangsungkan kegiatan ekspor benih lobster tersebut.

Dilansir TribunWow.com, Edhy Prabowo memberikan bantahan terhadap anggapan miring yang ditujukkan kepada dirinya.

Hal itu disampaikan dalam acara Sapa Indonesia Pagi 'KompasTV', Selasa (7/7/2020).

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (TRIBUNNEWS.COM/Yanuar Riezqi Yovanda)

• Respons Susi Pudjiastuti saat Ditantang Effendi Gazali Hadiri Diskusi Terbuka Polemik Lobster

Dirinya mengatakan tidak memperlakukan berbeda kepada setiap orang yang ingin bekerja sama dalam bidang ekspor benih lobster tersebut.

Ia juga tidak membenarkan jika dianggap hanya memberikan izin ekspor benih lobster kepada kerabat dan atau dari kader Partai Gerindra.

"Ada yang dianggapkan bahwa ada orang-orang yang dituduh dekat sama saya, orang Gerindra dan sebagainya," ujar Edhy Prabowo.

"Padahal saya sendiri enggak tahu mereka," jelasnya.

Menurutnya, sejauh ini ia telah mengeluarkan sebanyak 26 izin untuk menjadi eksportir benih lobster.

Meski begitu, ia mengakui terdapat beberapa orang yang mempunyai korelasi dengannya.

Namun dikatakannya bahwa kondisi tersebut tidak menjadi masalah jika dilakukan secara profesional.

"Tapi ingat kalau anda baca berita itu ada dua atau tiga orang, yang izin yang sudah saya keluarkan sekarang sudah 26 bahkan akan terus menambah sampai 31 izin," ungkap Edhy Prabowo.

"Kalau ada 3 orang yang ada secara langsung berkorelasi dengan saya, kira-kira salah enggak? Apakah nanti saya menteri semua teman-teman enggak boleh berusaha?" tanyanya.

• Susi Pudjiastuti: Mohon Maaf dalam 2 Tahun Terakhir Saya Gagal Tutup Total Penyelundupan Lobster

Lebih lanjut, Edhy Prabowo tetap tidak memperlakukan berbeda atau memudahkan mereka untuk bisa menjadi eksportir.

Dirinya juga mengaku tidak mau melibatkan keluarga dan masyarakat dekat dalam mengurus hal itu.

Menurutnya, lebih baik diberikan kepada masyarakat umum.

"Saya pikir kan yang penting bukan itu, yang penting venerated-nya, perjanjian kesamaanya, bahwa saya tidak memperlakukan sangat istimewa kepada semua orang, termasuk sahabat-sahabat saya," jelasnya.

"Yang jelas, keluarga saya, lingkungan saya, masyarakat keluarga saya sendiri tidak saya libatkan, termasuk istri saya."

"Saya larang untuk itu, saya ingin melayani untuk publik," tegasnya.

Terakhir, Edhy Prabowo juga memastikan bahwa proses pemberian izin ditentukan berdasarkan penilaian tim.

Bukan diberikan cuma-cuma oleh Edhy Prabowo pribadi.

"Karena tim ini yang menunjuk sudah bersama-sama dan siapa yang memutuskan dengan tim," pungkasnya.

Simak videonya lengkapnya:

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)