TRIBUNWOW.COM - Ketua Lombok Lobster Asosiasi, Muhanan memberikan respons positif terkait adanya perizinan ekspor benih lobster.
Dilansir TribunWow.com, Muhanan justru membandingkan dengan kebijakan pada kementerian sebelumnya ketika masih dijabat oleh Susi Pudjiastuti.
Dirinya mengatakan bahwa pada saat itu, jangankan untuk menjual, menangkap saja tidak diperbolehkan.
• Tanggapan Edhy Prabowo saat Disebut Beri Izin Ekspor Lobster Hanya kepada Kerabat dan Kader Gerindra
Kebijakan dari Susi waktu itu rupanya ditanggapi negatif oleh Muhanan.
Menurutnya dengan kebijakan tersebut, dirinya dan para nelayan lobster merasa kehilangan mata pencaharian.
Maka dari itu, ia mensyukuri adanya kebijakan ekspor lobster yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP)
"Terkait dengan terbitnya Permen KP yang baru itu, memang kami sebagai nelayan lobster yang selama periode beberapa tahun ini kan selalu dicap seperti teroris pada zamannya Ibu Susi, karena menangkap saja tidak boleh apalagi untuk dijual," ujar Muhanan.
"Begitu terbit Permen KP yang baru ini, kami seperti mendapat anugerah yang luar biasa, bahwa kami sangat berterima kasih kepada Pak Menteri," jelasnya.
Menurut Muhanan, dengan terbitnya Permen KP yang baru seakan memberikan harapan baru, khususnya untuk para nelayan lobster.
Karena disebutnya mata pencahariannya telah kembali.
"Alhamdulillah sekarang dengan terbitnya Permen KP yang baru ini, kami sangat memiliki harapan baru lah," ungkapnya.
• Anggota DPR dari PKS Sempat Terdiam sebelum Ungkap Menteri yang Bikin Gaduh, Singgung Edhy dan Susi
Meski begitu, ia mengaku tidak ingin kebijakan ekspor benih lobster itu dilakukan secara terus-menerus bertahun-tahun ke depan.
Dirinya menawarkan untuk memanfaatkan sebagai budidaya lobster.
"Ada beberapa yang perlu kami berharap nanti ke depan bahwa kami tidak ingin mengeskpor blnya selama bertahun-tahun," kata Muhanan.
"Tapi kami berharap nanti, khususnya di lombok ini akan menjadi sumber bisa menjadikan bahwa di lombok ini atau NTB secara umumnya menjadi pusat budidaya nasional," pungkasnya.