TRIBUNWOW.COM - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) enggan memberi dukungan terkait klaim Presiden Amerikan Serikat Donald Trump.
Namun, FDA juga tidak mengatakan dukungannya terkait klaim tersebut.
Meski begitu, FDA tetap mengimbau masyarakat untuk menaati protokol kesehatan dan menyatakan telah menangani pandemi Virus Corona secara serius.
Diketahui, dalam pidatonya saat gelaran kemerdekaan Amerika Serikat, Trump kembali menyatakan klaim yang menuai kontroversi.
Ia mengatakan bahwa 99 persen kasus Covid-19 yang terjadi di dunia sama sekali tidak berbahaya.
• Trump Sebut 99 Persen Kasus Covid-19 Sama Sekali Tidak Berbahaya, Klaim Sudah Menuju Akhir Pandemi
• Kembali Buat Kontroversi, Donald Trump Bagikan Video Seruan White Power di Akun Twitter Pribadinya
Dilansir bussinesinsider.com, Senin (6/7/2020), Komisioner Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA), Dr. Stephen Hahn menanggapi hal tersebut.
Awalnya, ia menyebutkan bahwa terjadi peningkatan kasus Virus Corona di Amerika.
Oleh sebab itu, ia mengimbau agar masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan dan menjaga diri agar tidak menulari orang sekitar jika memiliki kemungkinan terpapar.
"Kami tahu bahwa kasus-kasus meningkat di negara ini," kata Hahn.
"Jalan keluar dari ini untuk semua orang Amerika adalah dengan mengikuti pedoman satuan tugas CDC dan Gedung Putih."
"Pembatasan sosial, pakai masker jika menemukan diri anda dalam situasi di mana tidak dapat menjaga jarak sosial, (jaga) kebersihan tangan dengan baik, dan jika anda berada di dekat seseorang yang rentan, dan anda pikir anda telah terpapar, harap berhati-hati dan hindari mengekspos orang itu," paparnya.
Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Pusat hanya menunjukkan sekitar sepertiga dari kasus Covid-19 tidak menunjukkan gejala.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan sekitar 20% orang dengan Virus Corona menderita gejala cukup parah sehingga membutuhkan oksigen atau perawatan di rumah sakit.
Hahn kemudian mengungkapkan bahwa pihaknya sebagai anggota gugus tugas Virus Corona Gedung Putih, telah menangani masalah pandemi tersebut dengan seksama.
Meskipun tidak dengan secara langsung, Hahn menyebutkan bahwa pihaknya menganggap Covid-19 sebagai masalah yang serius.
"Kami benar-benar harus mengambil ini dengan serius, kami harus melembagakan langkah-langkah kesehatan masyarakat ini, kami tidak dapat mundur dari itu. Ini sangat penting bagi Orang Amerika mengikuti pedoman itu dan melindungi yang paling rentan," tutur Hahn.
Namun, saat ditanya terkait kebenaran klaim yang telah diungkapkan Trump terkait 99 persen kasus Covid-19 tidak berbahaya, Hahn enggan memberi tanggapan jelas.
Ia hanya mengelak dan menyebutkan tidak akan membahas mengenai siapa yang benar atau salah terkait klaim tersebut.
"Aku tidak akan membahas siapa yang benar dan siapa yang salah," ujar Hahn.
• Ungkap Perbedaan Trump dengan 3 Mantan Presiden AS, John Bolton: Aku Tidak Merasa Presiden Mengerti
• 10 Hal tentang Trump yang Diungkap John Bolton, Mengira Finlandia Satelit Rusia hingga Diejek Sekutu
Trump Sebut 99 Persen Kasus Covid-19 Tidak Berbahaya
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial, Sabtu (4/7/2020).
Trump dinilai telah meremehkan risiko pandemi Virus Corona yang disebutnya tidak berbahaya.
Padahal, sudah lebih dari 2,8 juta kasus positif Virus Corona telah tercatat di Amerika dan menyebabkan ratusan ribu orang meninggal dunia.
Sontak pernyataan yang dikeluarkannya pada hari kemerdekaan Amerika Serikat 4 Juli tersebut menuai respon dari sejumlah pihak.
Dilansir mirror.co.uk, Minggu (5/7/2020), Donald Trump mengklaim 99 persen kasus Virus Corona sama sekali tidak berbahaya meskipun jumlah korban tewas di negara itu melonjak menjadi hampir 130.000.
Lebih dari 2,8 juta kasus Virus Corona telah dicatat di Amerika tetapi Presiden mengatakan kemajuan sedang dibuat.
Pernyataan tersebut diungkapkannya saat berbicara di Gedung Putih pada Hari Kemerdekaan.
Trump juga bersikeras bahwa ia masih memegang kendali terkait penyebaran Virus Corona di Amerika.
Banyak negara bagian AS telah melaporkan peningkatan rekor kasus positif pekan lalu, meski begitu, Trump mengatakan hanya sebagian kecil kasus infeksi dapat membunuh orang.
Dia juga sempat menyebut virus itu sebagai wabah mengerikan dari China.
Trump dengan tegas memperingatkan bahwa China harus bertanggung jawab atas penyebaran pandemi Covid-19 ke seluruh dunia.
"Kami sekarang telah menguji hampir 40 juta orang untuk Virus Corona," ujar Trump.
"Dengan melakukan itu, kami menunjukkan 99 persen kasus di antaranya sama sekali tidak berbahaya," imbuhnya.
Ia mengklaim bahwa Amerika lebih unggul jika dibandingkan dengan negara lain baik dalam segi kualitas pengujian ataupun dalam banyaknya jumlah.
"Hasil yang tidak dapat ditunjukkan oleh negara lain karena tidak ada negara yang memiliki pengujian yang kami miliki, tidak dalam hal jumlah atau kualitas," kata Trump.
Trump juga menuduh pemerintah China telah menyembunyikan fakta terkait Virus Corona sehingga menyebabkan keterlambatan dalam penanganan penyebaran virus.
"Kerahasiaan, penipuan, dan penutupan China memungkinkannya menyebar ke seluruh dunia, 189 negara," tuduh Trump.
"China harus bertanggung jawab sepenuhnya."
Trump menyebutkan bahwa Amerika sedang berada di tengah kondisi yang sangat baik dibanding negara lain.
Namun, kemudian terpuruk setelah diserang oleh wabah yang kembali disebutnya berasal dari China.
"Kami melakukan yang lebih baik daripada negara mana pun yang pernah dilakukan dalam sejarah, dan kemudian kami terkena wabah mengerikan ini dari Tiongkok," terang Trump.
Namun, ia kemudian mengatakan bahwa Amerika telah berjuang untuk keluar dan semakin dekat dari akhir pandemi.
Trump juga mengklaim bahwa pihaknya telah menuju pada kemengan yang gemilang terhadap Virus Corona.
"Sekarang kita semakin dekat untuk berjuang keluar dari itu," klaim Trump.
"Kami sedang menuju kemenangan yang luar biasa," lanjutnya.
Klaim tersebu telah mendapatkan bantahan dari sejumlah ahli.
Bahkan, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), juga enggan menyampaikan dukungannya terhadap klaim Trump tersebut. (TribunWow.com)