TRIBUNWOW.COM - Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari memberikan tanggapan terkait beredarnya kabar Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan masuk ke dalam kabinet kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir TribunWow.com, M Qodari mengaku tidak setuju dengan kemungkinan Ahok sebagai menteri baru setelah adanya reshuffle.
M Qodari mengatakan ada satu aspek kelemehan dari Ahok yang menyatakan tidak pantas untuk menjadi menteri.
• Muncul Nama Ahok di Daftar Menteri Baru Jokowi yang Beredar, Andre Rosiade Sebut akan Jadi Beban
Satu kelemahan tersebut menurut M Qodari adalah menyangkut soal komunikasi.
Ahok dinilai lemah dalam komunikasi dengan publik.
Pernyataan ini disampaikannya dalam acara Kompas Petang, Jumat (3/7/2020).
"Saya tidak setuju kalau Pak Ahok diangkat sebagai menteri dalam reshuffle kabinet yang akan datang," ujar M Qodari.
"Karena Pak Ahok ini sangat lemah dalam komunikasi publik," ungkapnya.
Menurutnya, setiap menteri ataupun kepala daerah wajib dibekali dengan komunikasi yang baik.
Ia menambahkan kinerja apik dan kecerdasan saja tidak cukup, namun juga harus diimbangi dengan komunikasi publik yang baik.
"Komunikasi publik itu penting bagi pejabat publik setingkat menteri atau kepala daerah," kata M Qodari.
"Kerja bagus itu sangat penting wajib, tetapi komunikasi publik sangat strategis," jelasnya.
• Ahok Blak-blakan Ungkap Cara Kerjanya jadi Komut PT Pertamina: Sekali Lagi Kayak Gitu, Gue Pecat
M Qodari lalu menyinggung soal dampak yang akan ditimbulkan dari kekurangan tersebut.
Dikatakannya bahwa yang ditakutkan nantinya justru akan menimpulkan ketegangan sosial antara Ahok sendiri dengan publik atau masyarakat.
Ia juga mencontohkan pada permasalahan yang terjadi pada tahun 2017 silam, ketika Ahok masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Pekerjaannya baik, tetapi kalau komunikasi publiknya tidak bagus maka kemudian akan menimbulkan dinamika atau ketegangan sosial," terang M Qodari.
"Dan saya kira itu yang sedang terjadi pada tahun 2017," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke-2.03
Andre Rosiade Sebut Ahok akan Jadi Beban
Anggota DPR fraksi Gerindra, Andre Rosiade memberikan tanggapan terkait beredarnya nama-nama menteri yang bakal di-reshuffle ataupun yang masuk untuk menggantikan.
Berdasarkan kabar yang beredar tersebut, terdapat dua nama menteri baru yang menjadi banyak perbincangan, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hingga Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Dilansir TirbunWow.com, Andre Sosiade memberikan sorotan negatif untuk kemungkinan masuknya Ahok di dalam kabinet.
• Erick Thohir dan Retno Marsudi Diprediksi Tak Direshuffle Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo Subianto?
Merujuk pada kabar yang beredar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya itu, Ahok akan masuk menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menggantikan Menteri Erick Thohir.
Erick Thohir kabarnya juga bakal digeser setelah kursinya akan ditempati oleh Ahok.
Dirinya mengaku tidak setuju andai Ahok menjadi menteri baru yang dipilih oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya, keputusan untuk memilih Ahok nantinya justru bukan menyelesaikan, melainkan malah menambah beban masalah.
Dikatakannya bahwa alasannya tidak lain karena Ahok adalah sosok yang dianggap kontroversi lantaran sudah pernah berhubungan dengan hukum.
"Pak Jokowi melakukan reshuffle, yang ada permasalahan baru yang muncul," ujar Ander Rosiade.
"Atau Pak Jokowi atau pemerintah mendapatkan beban baru karena calon menteri yang diangkat adalah figur yang bermasalah," katanya.
"Yang akhirnya bukan menjadikan solusi tetapi menjadi beban bagi masyarakat."
• Ahok Blak-blakan Ungkap Cara Kerjanya jadi Komut PT Pertamina: Sekali Lagi Kayak Gitu, Gue Pecat
Tidak hanya itu, Andre Rosiade juga menyinggung kinerja Ahok selama menjabat sebagai komisaris di Pertamina sejak November 2019 lalu.
Ia mengaku tidak melihat gebrakan dari Ahok di Pertamina.
Oleh karenanya, dirinya menegaskan tidak setuju jika Ahok akan masuk di Kabinet Indonesia Maju.
"Apalagi kita tahu selama yang bersangkutan di pertamina di komisaris ya kinerja beliau biasa-biasa saja, tidak ada prestasi," terangnya menutup.
Simak video lengkapnya:
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)