Terkini Nasional

Burhanuddin Muhtadi kepada Jokowi Jika Tak Lakukan Reshuffle: 'Kakean Gluduk Ora Ono Udane'

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi dalam acara Satu Meja The Forum 'KompasTV', Kamis (2/7/2020). Dirinya memberikan pandangannya terkait kemarahan sekaligus ancaman reshuffle yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

TRIBUNWOW.COM - Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi memberikan pandangannya terkait kemarahan sekaligus ancaman reshuffle yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dilansir TribunWow.com, Jokowi sebelumnya meluapkan kemarahannya kepada para menteri lantaran merasa kecewa dengan kinerja anak buahnya tersebut dalam menyikapi krisis dan pandemi Virus Corona.

Insiden tersebut terjadi pada Sidang Kabinet Paripurna pada Kamis (18/6/2020), namun baru dipublikasikan pada Minggu (28/6/2020).

Namun hingga kini, belum ada keputusan yang diambil oleh Jokowi, dalam menindaklanjuti kemarahannya tersebut.

Arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Kabinet Paripurna, Istana Negara, Kamis (18/6/2020), diunggah Minggu (28/6/2020). (Capture YouTube Sekretariat Presiden)

PAN Tawarkan 4 Nama Menteri kepada Jokowi, Termasuk Putra dari Amien Rais

Dalam acara Satu Meja The Forum 'KompasTV', Kamis (2/7/2020), Burhanuddin menilai tujuan dari merilis video tersebut tentunya supaya diketahui oleh masyarakat tentang kondisi yang terjadi di kementerian.

Ia juga menilai kemarahan dari Jokowi pada saat itu benar-benar nyata dan menyakini akan ada tindakan tegas.

Maka dari itu, dirinya kemudian mengatakan bahwa saat ini Jokowi yang justru dimintai pertanggungjawabannya oleh masyarakat Indonesia.

"Kalau saya lihat itu memang sinyal yang sangat kuat."

"Justru sekarang yang menjadi tanda kutip diminta pertanggungjawaban adalah Presiden Jokowi sendiri," ujar Burhanuddin.

"Karena sudah merilis hasil pidato yang berisi kemurkaan tadi," lanjutnya.

Burhanuddin juga menyinggung soal peribahasa dari orang Jawa yang mengartikan seperti banyak bicara namun tidak ada tindakannya.

Menurutnya, ketika Jokowi tidak melakukan keputusan apapun terkait reshuffle, ia mengibaratkan seperti peribahasa tersebut.

Disebut Berpeluang sebagai Calon Menteri Baru Jokowi, Sandiaga Uno: Hak Prerogatif Presiden

"Orang Jawa itu bilang 'kakean gluduk ora ono udane' (kebanyakan petir tidak ada hujannya)," kata Burhanuddin.

"Kalau misalnya tidak melakukan apa yang disampaikan pada waktu sidang kabinet," sambungnya.

Tidak hanya itu, ketika Jokowi tidak melakukan perombakan kabinet di tengah kinerja menterinya yang disebutnya sendiri tidak maksimal dan tidak ada progres, maka menurut Burhanuddin sorotan justru kembali ke Jokowi.

Jokowi pastinya akan mendapatkan sorotan lantaran mempertahankan para menteri yang tidak bisa bekerja dengan baik.

"Jadi kalau ternyata mengancam reshuffle, tetapi enggak ada reshuffle, kritik kembali ke pengirim,"

"Pernyataan tadi justru kembali ke Presiden," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 3.32

PAN Tawarkan 4 Nama Menteri, Termasuk Putra dari Amien Rais

Partai Amanat Nasional (PAN) menawarkan empat nama untuk dipertimbangkan untuk menjadi menteri baru di Kabinet Indonesia Maju.

Dilansir TribunWow.com, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejauh ini masih belum melakukan reshuffle terjadap jajaran kabinetnya.

Seperti yang diketahui, isu akan terjadinya reshuffle atau perombakan kabinet memanas sejak pidato kemarahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Sidang Kabinet Paripurna, Kamis (18/6/2020).

Muncul Nama Ahok di Daftar Menteri Baru Jokowi yang Beredar, Andre Rosiade Sebut akan Jadi Beban

Banyak pihak yang lantas menebak nama-nama yang bakal dicopot oleh Jokowi.

Hal itu juga melihat kinerjanya dari para menteri selama menjabat sebagai pembantu presiden sejak Oktober 2019 lalu.

Menteri yang tengah menjadi sorotan tajam dari publik dan diprediksi bakal dicopot adalah Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.

Meski ada juga pihak yang tetap percaya bahwa Terawan masih akan tetap aman di kursinya.

Tidak sedikit juga yang kemudian menilai kemungkinan kuatnya adalah para menteri bekerja di sektor yang mempunyai hubungan dengan dampak dari Covid-19, seperti misalnya masalah bantuan sosial hingga stimulus ekonomi.

Selain itu, juga meraba-raba menteri yang bakal masuk untuk menggantikannya.

Nama-nama mentereng dengan rekam jejak cemerlang langsung dikabarkan masuk dalam calon menteri baru Jokowi.

Seperti contohnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sandiaga Uno, hingga Basuki Tjahja Purnama.

Kini Partai Amanat Nasional (PAN) menawarkan empat nama untuk diajukan kepada Jokowi, seperti yang dikutip dari KompasTV, Sabtu (4/7/2020).

• Wasekjen Demokrat Buka Suara soal AHY Masuk Kabinet Jokowi: Tak Perlulah Kita Tanggapi Hal Tak Jelas

Termasuk satu di antaranya adalah putra dari politisi senior Amien Rais, Ahmad Mumtaz Rais.

Mumtaz Rais merupakan anak ketiga dari Amien Rais yang saat ini menjadi salah satu Ketua DPP PAN.

Dirinya sebelumnya pernah menjadi anggota DPR periode 2008-2014 melalui partai PAN.

Selain Mumtaz Rais, tiga nama lainnya adalah Soetrisno Bachir yang merupakan Ketua Dewan Kehormatan PAN, Sekretaris Jenderal PAN Edy Soeparno dan Teguh Juwarno.

Berikut empat nama dari PAN yang diajukan untuk jadi menteri:

Soetrisno Bachir (Ketua Dewan Kehormatan PAN)

Eddy Soeparno (Sekretaris Jenderal PAN)

Teguh Juwarno (pernah duduk di komisi VI DPR)

Mumtaz Rais (salah satu Ketua DPP PAN)

Partai Amanat Nasional (PAN) menawarkan empat nama untuk dipertimbangkan menjadi menteri baru di Kabinet Indonesia Maju. (YouTube Kompas TV)

Simak videonya:

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)