Terkini Internasional

WHO Ungkap Peringatan Pertama Covid-19 Berasal dari Kantornya di China, Bukan Laporan Pemerintah

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WHO tegaskan wabah virus corona belum ditetapkan sebagai status kedaruratan internasional, Kamis (23/1/2020).

TRIBUNWOW.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa kasus-kasus awal Covid-19 diketahui dari informasi yang diberikan oleh pihaknya sendiri.

Dalam rilis kronologi yang diungkapkan baru-baru ini, WHO menyatakan info terkait kasus awal pneumonia tersebut dilaporkan oleh kantornya di China dan bukan dari laporan pemerintah China.

Hal ini meruntuhkan tuduhan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyebut mereka gagal mendeteksi awal mula virus karena bersekongkol dengan pihak China.

Direktur Eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dr. Michael Ryan mengatakan bahwa langkah-langkah untuk mencegah penyebaran Virus Corona harus dilakukan secara besar-besaran. (AFP/FABRICE COFFRINI)

 

WHO Kirimkan Tim ke China untuk Menyelidiki Asal Usul Virus Corona hingga Jawab soal Tudingan Trump

Ratusan Kasus Baru Covid-19 Kembali Muncul di China, WHO Beri Peringatan: Semua Negara Harus Bersiap

Dilansir channelnewsasia.com, Jumat (4/7/2020), pada 9 April, WHO menerbitkan garis waktu awal komunikasinya sebagai tanggapan terhadap kritik atas respons awal terhadap wabah yang kini telah merenggut lebih dari 521.000 jiwa di seluruh dunia.

Dalam kronologi itu, WHO hanya mengatakan bahwa komisi kesehatan kota Wuhan di provinsi Hubei mendapat laporan adanya sejumlah kasus pneumonia.

Namun badan kesehatan PBB tersebut tidak menyebutkan secara spesifik siapa yang telah memberitahukannya.

Sebelumnya, Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, sempat mengatakan dalam konferensi pers pada 20 April bahwa laporan pertama datang dari China.

Pada saat itu ia tidak menyebutkan apakah laporan tersebut telah dikirim oleh otoritas China atau sumber lain.

Tetapi kronologi baru, yang diterbitkan minggu ini oleh lembaga yang berbasis di Jenewa tersebut, menawarkan versi yang lebih rinci dari urutan awal laporan pandemi Covid-19.

Ditunjukkan bahwa kantor WHO di China yang pada 31 Desember memberitahukan tentang adanya kasus virus pneumonia setelah menemukan pernyataan publik di situs web komisi kesehatan Wuhan mengenai masalah tersebut.

Pada hari yang sama, layanan informasi epidemi WHO mengambil laporan berita lain yang dikirimkan oleh jaringan pengawasan epidemiologi internasional ProMed yang berbasis di AS,tentang kelompok kasus pneumonia yang sama dari penyebab yang tidak diketahui di Wuhan.

Setelah itu, WHO meminta pihak berwenang China pada dua kesempatan, pada 1 Januari dan 2 Januari, untuk mengkonfirmasi tentang kasus-kasus ini, yang kemudian diberikan pada 3 Januari.

Direktur kedaruratan WHO Michael Ryan mengatakan pada konferensi pers pada hari Jumat (3/7/2020) bahwa China saat itu memiliki waktu 24 hingga 48 jam untuk secara resmi memverifikasi dan memberikan informasi tambahan tentang sifat atau penyebab peristiwa tersebut.

Ryan menambahkan bahwa otoritas China telah menghubungi WHO dengan segera setelah agensi meminta untuk memverifikasi laporan itu.

Lonjakan Penularan Virus Corona Terjadi di Eropa, Berikut Daftar 11 Negara yang Diperingati WHO

Kepala WHO soal Virus Corona: Orang Tetap Rentan, Covid-19 Masih Memiliki Banyak Ruang Gerak

WHO Selidiki Asal-usul Virus Corona

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengirimkan tim ke China minggu depan.

Hal tersebut dikatakan oleh Ketua WHO Tedros Adhanom untuk menyelidiki asal usul Virus Corona, pada Senin, (29/6/2020).

"Kita bisa melawan virus dengan lebih baik ketika kita mengetahui segalanya tentang virus," ujar Tedros.

"Termasuk bagaimana virus itu dimulai," tambahnya yang dikutip TribunWow.com dari Channelnewsasia.

WHO juga menjawab soal tudingan Presiden Amerika Serikat soal Virus Corona yang berasal dari laboratorium di Wuhan.

Menjawab hal itu, WHO tak ingin menperjelas karena tidak ingin memperburuk maupun menguntungkan satu negara.

"Banyak orang di seluruh dunia menggunakan bahasa yang tidak menguntungkan untuk merespons ini," ujar Direktur Program Kedaruratan WHO, Mike Ryan.

Ryan juga menerangkan saat ini vaksin untuk Virus Corona sudah menemui kemajuan meski belum ada jaminan keberhasilan.

Sementara negara-negara diminta untuk melakukan pencegahan.

"Banyak negara melakukan strategi komprehensif untuk tingkat penularan virus," ujar Ryan.

Penerapan jaga jarak aman hingga tracing juga diminta WHO untuk terus dijalankan. (TribunWow.com/ Via/ Tiffany)