Terkini Daerah

Menteri PPPA Tegas Tanggapi Viral Tradisi Kawin Tangkap di NTT: Bukan Budaya Sumba

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral prosesi yang disebut-sebut sebagai tradisi kawin tangkap di Sumba, NTT.

TRIBUNWOW.COM - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan (PPPA) Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati menegaskan bahwa budaya kawin tangkap tidak dapat dibenarkan.

Hal itu ia sampaikan saat dirinya melakukan kunjungan kerja ke Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pada kesempatan itu ia juga menandatangani kesepakatan anti kekerasan pada anak dan perempuan, termasuk kawin tangkap.

Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati menegaskan tidak membenarkan terjadinya tradisi kawin tangkap di Sumba, NTT, ditayangkan di iNews Malam, Jumat (3/7/2020). (youtube official inews)

Kondisi Korban yang Viral Diintip Payudaranya di Starbucks, Polisi: Sudah Bersedia Beri Kesaksian

Dikutip dari acara iNews Malam, Jumat (3/7/2020), Ayu mengatakan setelah dilakukan perundingan dengan tokoh adat, ditegaskan bahwa kawin tangkap bukan bagian dari budaya.

"Kita sudah mendengar dari tokoh adat, tokoh masyarakat bahwa kawin tangkap yang viral itu bahwa di sini bukan budaya Sumba," paparnya.

Ia menjelaskan dirinya akan melakukan upaya lanjutan bersama lembaga-lembaga terkait untuk menangani masalah tersebut.

Sebelumnya sempat viral beberapa potongan video di media sosial yang menampilkan prosesi kawin tangkap yang disebut-sebut sebagai budaya masyarakat Sumba.

Pada video yang viral itu, tampak seorang perempuan tiba-tiba diangkat dan dibopong oleh sejumlah pria secara paksa.

Ekspresi takut tergambar jelas dari raut wajah perempuan yang dibopong itu.

Ia kemudian diletakkan di sebuah mobil.

Sebelum mobil itu pergi, tampak seorang wanita tua yang sepertinya merupakan keluarga dari perempuan tersebut.

Wanita tua itu terus memeluk perempuan yang ada di dalam mobil sembari berteriak membentak para pria yang telah membopong perempuan muda itu.

Beberapa pria yang mengerumuni mobil tampak memaksa melepas pelukan wanita tua itu terhadap perempuan yang berada di dalam mobil.

Pada video yang lain tampak sekelompok laki-laki membopong perempuan ke sebuah rumah.

Video-video yang viral itu dideskripsikan sebagai praktik budaya kawin tangkap, dimana seorang perempuan ditangkap atau diculik dan dibawa ke rumah pengantin pria.

Perempuan itu nantinya akan dinikahkan dengan pria yang merencanakan penculikan tersebut.

Polisi Buru 3 Wanita yang Viral karena Bermain TikTok di Jembatan Suramadu: Minta Maaf ke Masyarakat

Salah Kaprah Istilah 'Kawin Tangkap'

Pemerhati Budaya dan Pariwisata Sumba Timur, Yudi Umbu TT Rawambaku mengatakan istilah kawin tangkap bukanlah diksi dari masyarakat Sumba.

"Jadi kawin tangkap itu sebenarnya bukan istilah orang Sumba, melainkan istilah yang digunakan publik saat ini," kata Yudi, Rabu (24/6/2020) seperti dikutip dari Pos-Kupang.com.

Yudi menegaskan bahwa perempuan yang dibawa tidak sembarang orang, melainkan mereka yang masih memiliki hubungan keluarga.

"Ini istilah bagi masyarakat yang masih kolot. Tapi mereka tidak sembarangan untuk mengambil perempuan tadi. Namun ada hubungan keluarga seperti anak tuya atau anak mamu," terang Yudi.

Ia melanjutkan, pada era modern seperti saat ini adat tersebut memang berlawanan dengan hukum yang berlaku.

"Dari sisi adat sah-sah saja tapi dari sisi hukum sangat bertolak belakang. Negara kita adalah negara hukum. Adat dan budaya Sumba tidak kaku tapi fleksibel karena disesuaikan dengan zaman," ungkap Yudi.

Menurutnya hal yang membuat heboh peristiwa tersebut adalah istilah kawin tangkap.

"Batasannya tidak ada untuk umur. Jika perempuan sudah dianggap dewasa dan puber, maka tidak ada penghalang," katanya.

"Jadi yang membuat hal ini menjadi heboh adalah istilahnya, yaitu kawin tangkap," tandasnya.

Kronologi 2 Pria Perkosa Janda 3 Anak, Pilih Parkirkan Motor dan Jalan Kaki Menuju Rumah Korban

Simak video selengkapnya mulai menit awal:

(TribunWow.com/Anung)

Artikel ini diolah dari pos-kupang.com dengan judul Kawin Tangkap Sedang Heboh Diperbincangkan Publik, Yudi Rawambaku: Itu Bukan Istilah Orang Sumba